Ungkapan yang Sebenarnya

482 40 25
                                    

"Ayo katakan aaa~" ucapnya menyuapimu sesendok bubur ayam dengan senyuman lebar

Setelah mengeluarkan perasaan kesedihan yang begitu dalam jadi membuatmu merasa sangat lapar. Semenjak selesai tadi kamu belum mengatakan sesuatu lagi padanya. Yang dilakukanmu hanya mengangguk atau menggelengkan kepala sebagai bentuk respon.

Meskipun Kyojuro sudah mulai agak sering menunjukkan senyumannya, rasa sedih dan sakit hati itu masih membekas dalam dirinya. Tapi bukan berarti dia akan terus menunjukkan kesedihannya. Dia tidak ingin kamu terus bersedih.

Dia ingin kamu tersenyum lagi seperti sebelumnya. Karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaannya juga. Tidak peduli sesulit apa caranya, dia akan berusaha membuatmu kembali tersenyum.

Kalau boleh jujur, banyak pertanyaan yang tersimpan dalam benakmu. Mulai dari sejak kapan dia memiliki perasaan padamu, mengapa dia masih memanggilmu sebagai Tsugukonya, hingga bagaimana lengan kanannya bisa terluka sampai harus memakai penyangga tangan.

Sebelum Kyojuro akan menyuapimu lagi, barulah kamu mencoba untuk membuka suara.

"Kyo"

"Iya api kecilku?" Jawabnya menurunkan sendok berisi bubur itu

"A-aku memiliki cukup banyak pertanyaan"

"Tentu saja, apapun pertanyaannya akan kujawab"

"A-apakah kamu mulai menyukaiku ketika kita masih sebagai... guru dan murid?"

Kyojuro diam sejenak untuk mengingat kapan dia mulai menyukaimu. Masih dapat diingatnya pertanyaan ini ketika masih menjadi oni. Juga jawabannya tentu saja, pada saat itu dia memang kehilangan ingatan di kehidupan sebelumnya.

Tapi sekarang, dia dapat mengingatnya. Senyumannya berubah menjadi senyuman lembut penuh cinta. Kyojuro juga sempat terkekeh karena ini agak memalukan baginya.

"Baiklah.. ketahuan sudah, aku sudah menyukaimu sejak kita masih sebagai guru dan murid" ucapnya langsung menyuapimu lagi sebagai suapan akhir sebelum tangannya menyangga dagunya di paha "Lebih tepatnya setelah pertama kali bertemu denganmu tentunya" jarinya mencolek hidungmu dan membuatmu mulai terkekeh

Senyuman lembutnya tadi seketika berubah menjadi senyuman sedih sebelum dia melanjutkan.

"Tapi ya... karena kamu adalah Tsugukoku dan aku adalah gurumu, jadi itu membuatku merasa putus asa. Terkadang aku mengunjungi Oyakata-sama untuk curhat, benar-benar masa yang cukup sulit karena aku harus menyembunyikam ronaku setiap menghabiskan waktu bersamamu"

"Alasan aku masih suka memanggilmu dengan panggilan Tsugukoku karena ya... Mungkin karena itu sudah jadi kebiasaan atau bisa jadi karena panggilan sayang
" tambahnya tertawa kecil

Sadar atau tidak ronamu muncul begitu saja. Rupanya Kyojuro juga sama sepertimu. Berarti selama ini firasatmu tidak salah. Setidaknya, sekarang kamu telah mendapatkan yang lebih baik. Meskipun harus kehilangan "sesuatu" yang sangat berharga.

"Hei..."

Jarinya mengangkat dagumu agar tatapanmu bertemu dengan tatapan lembut dan penuh cintanya.

"Jangan khawatir, akan ada kesempatan lagi untuk mendapatkannya"

Sekarang ronamu tambah merah mendengarnya mengatakan itu. Kalau dilihat dari ekspresinya dia terlihat sedang tidak ada niat untuk menggodamu. Tapi tetap saja! Kejadian di onsen dan kamar di malam itu masih teringat dengan baik olehmu!

"Hmm? Ada apa (y/n) sayang? Apakah kamu demam??" Ekspresi pria itu berubah menjadi serius dan memegang keningmu untuk mengecek suhu tubuhmu "Tidak ada masalah, kenapa wajahmu merah?"

Protecting My Sunshine(Rengoku Kyojuro x FemReader)Where stories live. Discover now