Jawaban Sang Pemimpin

305 51 13
                                    

Wow thor nggak nyangka sih baru bisa update sekarang karena kesibukan dan sempat kehilangan inspirasi buat lanjut😂😅

Anyway, happy reading readers✨️

Gyomei membawamu ke tempat yang begitu asing. Awalnya ini berjalan mulus bagimu, tetapi entah kenapa semakin jauh jadi semakin membingungkan. Dikarenakan, Hashira Batu itu telah membawamu keluar dari markas menuju jalanan hutan yang begitu mendalam.

Kamu bahkan tidak diperbolehkan melihat kebelakang. Hanya terus mengikutinya tanpa membuka suara. Gyomei begitu luar biasa, dia berjalan sesuai dengan instingnya, mengingat dia buta. Jalanan hutan ini juga bagaikan jalan yang belum disentuh oleh manusia biasa lainnya.

Sepertinya memang hanya orang tertentu saja yang diperbolehkan mengetahui dan melewati jalan ini.

"Sebentar lagi kita akan sampai, hati-hati jangan sampai tersandung"

Kamu hanya mengangguk dan menurutinya. Jalanannya mulai banyak bebatuan dan terlihat tidak aman jika berlari disini. Hal yang membuatmu merasa gelisah sekarang bukan karena suasana jalannya, tetapi peringatan Gyomei yang tidak memperbolehkan melihat kebelakang.

Ini sangat menyiksamu karena rasa penasaranmu benar-benar tinggi sekarang. Sepertinya Hashira Batu itu juga sedang mengetesmu. Kamu jadi menghela napas.

"Kita sudah sampai" Gyomei berhenti berjalan dan memintamu untuk terus dibelakangnya

Sampai? Perjalanannya agak sedikit lama dan sekarang kalian memasuki sebuah taman zen kecil. Taman ini juga dikelilingi pohon cemara udang yang menjadi salah satu sentuhan indah. Lalu tibalah kalian berdua di sebuah rumah tradisional yang terlihat sederhana tapi masih terasa mewah.

"Ini adalah kediaman Oyakata-sama, tempat ini memang tersembunyi agar tidak dijangkau oleh Kibutsuji"

"Kenapa aku dibawa kemari? Bukankah biasanya beliau ada di ruangannya?" Tanyamu sedikit bingung

"Kamu tidak ingat kondisi beliau sekarang? Lupakan, yang terpenting kamu sudah diperbolehkan mengetahui kediaman ini dan beliau sangat ingin berbicara denganmu"

Sekarang kamu merasa tegang lagi. Nampaknya Oyakata-sama tidak bisa menerima kenyataan ini. Kamu hanya berharap, Kyojuro masih dibiarkan hidup seperti biasanya. Kedua tanganmu agak bergemetar ketika pintu didepan kalian dibuka dan menampilkan Amane yang akan menuntunmu ke kamar beliau.

"Semoga beruntung (y/n), Namu Amida Butsu" Gyomei menggosok tasbihnya

Pria besar itu tidak bisa ikut masuk melalui pintu utama, hanya pintu kamar pemimpin korps itu. Amane pun juga tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, mungkin ia juga tidak menerima ini. Sekarang kamu merasa seperti manusia paling kotor.

Entah apakah ini saat yang paling tepat untuk menghadap Oyakata-sama. Napasmu harus distabilkan, jangan tergesa-gesa agar bisa menjelaskannya secara lurus dan jelas pada beliau nanti. Amane langsung mempersilahkanmu masuk ke kamar beliau.

Sungguh kamu tidak tahu ekspresi apa yang akan ditunjukkan begitu melihat kondisi Oyakata-sama yang begiti memprihatinkan. Seluruh tubuhnya dibalut perban dengan noda darah. Ditambah lagi, kamar ini diselimuti bau anyir yang akan membuatmu mual hebat.

Tapi kamu harus berusaha menahannya, demi menghormati beliau. Melihatnya saja sudah membuat hatimu cukup sakit, kenapa ini bisa terjadi pada orang yang mulia ini?

"A-apakah itu kamu (y/n)?" Tanyanya dengan suara agak lemah

Kamu tidak tahu kenapa mulutmu tidak bisa bergerak untuk menjawabnya. Yang dilakukanmu hanya diam seperti membeku ditempat.

Protecting My Sunshine(Rengoku Kyojuro x FemReader)Where stories live. Discover now