part 2

16.3K 1.5K 17
                                    

Surga bagi anak-anak sekolah sebenernya sederhana yaitu jam pelajaran kosong. Semuanya beraksi di tempatnya masing-masing. Ada yang bernyanyi, ada yang bergosip, ada pula yang bermain game sambil ngamok-ngamok. Terutama di barisan paling belakang. Biasanya di penuhi anak cowok. Si tukang bikin gaduh kelas. "Woeee berisikkk" teriak Marsha dari kursi paling depan. "Gue lagi belajar nih, tolong dong kerjasamanya!" Cewek itu bangun dan menatap Deo tajam sambil berkacak pinggang.
Deo yang merasa di tatap, merasa tidak terima."Belajar mah tinggal belajar aja kenape ngamok ke gue?" Ucap Deo. Si biang keroknya kelas XI IPA 2.

Di kelas, pasti ada murid yang tergolong unik. Gelar itu pantas diberikan kepada Deo. Murid yang jarang sekali masuk, tapi sekalinya masuk bikin suasana kelas jadi makin runyam.

"Pulang aja sono, lo bikin gue darah tinggi tau gak? Belajar kagak, bisanya cuma cari ribut doang!!"

"Biarin. Lo kalo mau tereak2 juga gapapa kok gak ada yang ngelarang. Ya gak?" Ucap Deo meminta persetujuan dari teman2nya.

Dan di balas anggukan dari teman temannya.

"Iya nih. Lo kenapa sih, Sha? Lagi PMS ya?" Gito menambahkan. "Kalo mau gabung sini." Gito menepuk kursi kosong di sebelahnya. Di balas pelototan tajam dari Marsha.

Gito, dia dulu tipe murid yang rajin. Tapi entah mengapa Setelah bergabung dengan circle Deo, akhirnya ia ikut ikutan jadi seperti Deo dan berubah jadi tukang onar kelas.

"ADA GURU WOOYYY!" Suara Zee yang berat terdengar dari balik pintu.  Tak lama, muncul Pak Ahmad, Wali kelas XI IPA 2 dengan di buntuti seorang gadis di belakangnya. "Selamat pagi, anak-anak."

"Pagii pakk."

Pak Ahmad berdiri di depan papan tulis dan Ashel berada di sampingnya. "Hari ini kita kedatangan murid baru ya. Silahkan perkenalkan diri kamu."

Ashel sedikit maju dan mulai memperkenalkan diri "Hallo, perkenalkan nama aku Ashel. Aku dari Bandung. Makasih."

Salah satu anak cowok yang  duduknya paling belakng mengangkat tangannya.

"Ya, mau nanya apa?" Tanya pak Ahmad

"Enggak pak, saya mau ke toilet"

"Huuuuu" Seketika suara kegaduhan pun terdengar. "Dasar anyiingg. Gue kira mau nanya apa" celoteh Deo

"Yasudah , di lanjut nanti lagi ya perkenalannya. Ashel sekarang kamu duduk sama......" Pak Ahmad tampak mencari2 kursi kosong di antara mereka.

"Sini aja pak." Gito menunjuk kursi disebelahnya yang lagi di duduki Abdul dan mengusir cowok itu. "Lo pindah gih, biar dia duduk sama gue."

"Dih, kok gue? Lo aja sono." 

"Yahelahhh, gak bisa di ajak enak lo"

"Sudah2, Ashel duduk sama Kathrine aja. Disana, barisan nomor 2." Tunjuk pak Ahmad kepada gadis berambut panjang ikal.

"Iya pak. Makasih sebelumnya."

Ashel berjalan mendekati Kathrine dan di sambut senyuman oleh Kathrine.

"Haiii.."

"Haii, aku Ashel." Ashel megulurkan tangannya.

" Aku Kathrine, salam kenal ya?  "

"Iyaa." Ashel tersenyum.

*****

Jam istirahat pertama di mulai. Hampir Semua seisi kelas tampak berbondong bondong menuju ke arah kantin. Ada yang makan ada pula yang bergosip. Tergantung mood mereka masing-masing.

"Kamu bawa bekel, Shel?"

Ashel melirik kotak makan berwarna pink berisi nasi goreng yang tadi pagi sudah disiapkan oleh ibunya. "Iya, kamu mau?"

Ashel membuka kotak itu dan menggesernya sampai di depan Kathrine.

"Gausah shel, gue mau ke kantin kok. Lo mau ikut?"

"Boleh deh. Terus nasinya gimana?"

"Di bawa ke kantin aja."

"Yaudah deh."

Akhirnya, Ashel memutuskan untuk makan di kantin. Saat sudah sampai di depan pintu kantin, langkah Kathrine terhenti. Dan ashel hampir saja menabrknya "Kenapa?"

"Rame banget, shel." Ashel mengikuti arah pandang Kathrine. "Pindah kantin belakang aja deh."

Mereka pun bertolak ke kantin belakang sekolah. Tepatnya dekat dengan ruang perpustakaan. Kantin yang terkenal dengan asap rokok. Bagaimana tidak? Semua anak cowok yang tidak tahan akan tidak merokok pasti larinya ke kantin belakang.

"Duduk sini aja, Shel." Kathrine menarik Ashel. Mereka duduk di pojok dekat tembok. "Lo mau pesen lagi gak? Atau mau makan bekel lo?"

"Aku pesen es teh aja deh. Sama kerupuk. Ada gak kerupuk?"

"Haha, ya ada lah. Bentar ya gue pesenin dulu."

Sambil menunggu Karhrine kembali, Ashel membuka ponselnya. Ternyata banyak sekali notifikasi chat yang masuk. Terutama teman-teman sekolah lamanya yang memberikan ucapan selamat atas sekolah barunya. Saat menscrool ke bawah, ada satu notif watsapp yang tidak ia ingin liat beberapa bulan ini. Ashel kemudian menutup ponselnya lagi dan menaruhnya di kantung roknya.

"Ishh, berisik banget sih." Kathrine yang baru saja tiba, kini menatap ke arah rombongan kakak kelasnya yang baru saja datang dan duduk di meja depan pintu kantin.

"Emang mereka siapa?"

"Dia itu anak2 yang sering bikin rusuh disekolah. Cowok yang pake topi itu namanya Aran, dia anak kelas XII IPA 1. Terus cowok yang rambutnya rada gondrong itu namanya Gracio. Mereka sekelas. Beda lagi sama di Badrun, itu tuh yang bajunya gak di masukin Dia anak XII IPS 1. Dan Yang paling cantik + ganteng, rambutnya  sebahu, pake kaos daleman warna item, yang lagi main hp itu namanya Adel. Adel itu adik kelas mereka. Anak kelas sebelas IPA 1,Dia ketua geng-nya."

"Kok cewek mainnya sama cowok sih?"

"Dia walaupun cewek tp tenaganya gak kalah sama tenaga cowok. Cewek tercool se SMA deh kyaknya. Gue aja kalo beda gender mungkin udh suka sama dia. Jago berantem tau."

"Bentar deh, kamu tadi bilang si Adel adik kelas mereka? Kok bisa temenan?"

"Panjang kali lebar ceritanya, Shel. Lo tau gak? Dia doang yang berani ngebantah OSIS waktu MOS. Karena gamau di suruh-suruh. Dia bilang gini : gue tuh disini mau belajar bukannya mau jadi jongos kalian. Freak banget ada perpeloncoan kayak gini. Lo semua tuh punya otak. Di pake napa?? Bukannya ngasih ilmu bermanfaat, malah di kerjain." Kathrine menirukan gaya bicara Adel sewaktu MOS dulu.

"Terus-terus?"

"Ya kita kena hukum lah gara-gara dia." Kathrne melirik gerombolan itu. "Abis kejadian itu, banyak kating kita yang mau jadiin dia temen. Terutama yang kontra sama anak-anak Osis."

Ashel hanya ber Oh ria. Sambil meminum es tehnya yang daritadi dia abaikan gegara cerita Kathrine yang menarik perhatiannya. Ashel yang sibuk menatap gerombolan itu mendadak terkejut saat Adel juga menatap ke arahnya.

***
Selamat membacaa kawann.. jangan lupa vote nyaa..

Cewek KulkasWhere stories live. Discover now