9. Pusat Perhatian

14.9K 1.6K 195
                                    

Brukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brukk

"Eh lo gak papa?!"

Nara mendongak menatap seseorang yang mengulurkan tangan ke arahnya. Nara menggeleng pelan, "Gak papa, Kak." jawabnya sembari berdiri dan membersihkan celananya yang kotor.

"Lo kok hobi jatoh si?"

Nara memandang ke arah Jay yang tertawa dihadapannya, "Nara aja yang ceroboh, Kak."

Jay tertawa mendengar jawaban Nara, "Lo ngapain lari-lari gitu?"

"Kak Jay tau Kak Alaska?"

"Noh dilapangan." sahut Jay.

Nara mengangguk, "Makasih Kak, Nara pergi dulu." ujarnya langsung berlari ke lapangan basket.

Jay menggeleng pelan, menatap tangan kanannya yang diabaikan oleh Nara, "Pantes si Alaska naksir tuh bocah, lucu gitu anaknya." ujar Jay melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan senyuman kecil diwajahnya.

Nara berlari menuju lapangan basket dan menemukan Alaska yang sedang mengobrol dengan anak basket lainnya. Langkahnya meragu, ia tak cukup berani menemui Alaska dihadapan teman-teman kakak kelasnya itu.

Tubuhnya mematung ketika netranya menangkap Alaska yang menoleh ke arahnya. Haruskah ia berlari sekarang? Tapi itu percuma karna Alaska sudah berjalan ke arahnya.

Nara hanya terdiam ketika Alaska berhenti dihadapannya. Ia mendongak pelan menatap Alaska yang tersenyum kecil ke arahnya.

"Kenapa ke sini?" tanya Alaska dengan senyum kecilnya.

Jari jemari Nara bertaut gugup, "Nara mau minta maaf sama kak Alaska." ucapnya dalam sekali tarikan napas.

Dahi Alaska mengernyit, "Kenapa Nara minta maaf? Nara gak salah."

"Tapi tadi kak Alaska pergi, kak Alaska pasti tersinggung ya sama omongan Nara tadi? Iya kan?"

Alaska terkekeh pelan, tangan kanannya terangkat mengelus lembut rambut yang lebih muda, "Enggak, Nara. Kak Alaska malah berterimakasih sama Nara, karna Nara mau ngomong jujur sama kakak apa yang Nara rasain."

"Tapi kenapa kak Alaska pergi?" tanya Nara menatap Alaska.

"Kakak harus latihan basket, makanya kak Alaska pergi."

"Tapi tadi tatapan mata kak Alaska berubah. Nara gak suka." sahut Nara cepat.

Alaska sedikit terhenyak, "Iya, maaf ya. Tadi Kakak sedikit kaget." ucapnya merasa bersalah.

Nara menganggukkan kepalanya, "Iya, maafin Nara juga ya kak Alaska."

Alaska tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Kakak gak bisa marah sama Nara. Nanti kalo kangen Kakak yang bingung."

Nara tertawa, "Apa sih, Kak!"

Alaska tersenyum, "Suka."

Dahi Nara sontak mengernyit bingung, "Suka apa kak?"

Panglima Semesta | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang