12. Semestanya Panglima

13.7K 1.2K 167
                                    

Usapan lembut pada sebelah pipinya membuat Nara tersadar dari lamunannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usapan lembut pada sebelah pipinya membuat Nara tersadar dari lamunannya. Senyuman tipis tercipta diwajahnya kala kedua netranya bersirobok langsung dengan obsidian hitam yang menatap khawatir ke arahnya.

"Kenapa? Ada yang ganggu pikiran Nara?" tanya Alaska khawatir.

Pasalnya sedari tadi Nara hanya diam, tidak mengucapkan satu patah kata pun membuat Alaska khawatir pada sang kekasih.

Tangan yang lebih muda terangkat, membawanya menyentuh tangan yang lebih tua.

"Gak apa-apa, kak." jawab Nara.

Alaska menarik pelan tangannya membuat Nara bingung. Namun, senyumnya tiba-tiba mengembang ketika Alaska membuka kedua tangannya lebar.

"Sini peluk." ujar Alaska tersenyum kecil.

Nara langsung menubrukkan tubuhnya masuk dalam dekap hangat Alaska. Menghirup rakus aroma yang menguar dari tubuh tinggi itu. Alaska mengelus pelan punggung Nara lembut, menumpukan dagunya pada kepala sang kekasih tak lupa menyematkan kecupan lembut pada pucuk kepala itu.

Alaska masa bodoh pada siswa siswi yang menatapnya dan juga kekasih manisnya. Membiarkan warga SMA Garuda dan beberapa anak sekolah lain melihat adegan romantis di pagi hari mereka. Fokus Alaska hanya ingin membuat Naranya merasa jauh lebih baik.

Nara mengurai pelukannya, ia sedikit mendongak menatap obsidian hitam milik Alaska yang selalu menatapnya lembut.

"Terimakasih banyak, kak. Besok peluk Nara lagi, ya." ucap Nara dengan senyum kecilnya.

Alaska tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan, "Iya, kalo Nara gak minta pun kakak bakal tetep peluk Nara."

Nara mengacungkan jari kelingkingnya membuat Alaska terkekeh dan segera menyambutnya dengan jari kelingking miliknya.

"Janji?" tanya Nara.

Alaska mengangguk, "Janji, sayang."

Nara tersenyum lebar, "I love you, kakak."

Alaska terkekeh pelan dengan telinga yang perlahan memerah malu, "I love you to, sayangnya kakak."

Nara tersenyum dan kembali memeluk Alaska erat. Alaska terkekeh, melihat Nara yang menyembunyikan wajahnya, "Kenapa?"

"Malu." ucap Nara pelan membuat Alaska tertawa pelan.

Oh astaga, apakah ia tidak sadar jika Alaska salah tingkah karna pernyataan cintanya yang tiba-tiba itu? Jean Nara, lihatlah telinga kekasih tampanmu yang memerah malu.

"Gemes banget."

"Siapa yang gemes?" tanya Nara masih memeluk Alaska erat.

"Jean Nara, pacarnya Satria Alaska."

Kali ini gantian gelak tawa merdu Nara mengalun membuat Alaska ikut tertawa pelan.

Nara mengurai pelukannya, menatap Alaska dengan mata berbinarnya.

Panglima Semesta | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang