Soul 16 - [Apakah dendam itu Dosa?!]

27 7 1
                                    

"Apa yang kau katakan, Tuan!? "

Suasana semakin diluar perkiraan, pandangan petualang yang ada di Guild ini mulai tertuju pada konflik orang-orang ini.

Seolah dari pandangan mereka, apa yang terjadi dengan mereka? Apakah pertengkaran party? Atau pembagian hasil yang berbeda? Karena bagi petualang itu adalah hal yang biasanya terjadi dikalangan mereka.

Namun, mereka telah masuk ke dalam pemikiran yang salah.

"Kenapa kau jadi ketakutan begitu, Pangeran Ernez? "

Ernez terprovokasi, ia menggertakan giginya dan sekali lagi merasa bahwa semua yang dikatakan Cain adalah kebenaran dari melihat ke dalam dirinya.

Melepas amarahnya, Ernez kembali duduk. Begitu pula dengan Jeane dan Zepdis yang mulai mewaspadai Ernez.

Disana Ernez tahu, bahwa Cain bukanlah orang biasa ataupun seorang petualang yang biasa. Karena dari material minster yang dijualnya, jumlahnya saja sudah tidak masuk akal. Tapi, fakta inilah yang tak ingin Ernez ragukan.

Cain mencoba mendapati dirinya lagi, mencoba menghubungkan apa yang sala dari perkataanya sehingga Ernez sebegitu marah dan terlihat takut.

"Jika tak ada hubungan darah itu lebih baik dilakukan. Anak kecil yang naif sepertimulah yang akan mati terlebih dulu jika kau tak mengambil pemikiran seperti itu. "

Ernez tahu, karena itu ia tak bisa menyangkal lebih dalam lagi ini semua.

"Tapi, maafkan kata-kataku tadi. " Cain menundukan kepalanya 40 derajat dengan tulus.

"Tuan Cain!! " Jeane dan Zepdis tai terima Cain meminta maaf seperti ini, karena memang ini sudah salah sejak awal.

Cain menatap tajam Jeane dan Zepdis disana, membungkam mulut mereka dan membuat mereka tak bisa berkata lagi.

Ernez pun terkejut karena Cain tiba-tiba bersikap seperti ini. Tadi bersikap dingin dan acuh, sekarang merasa bersalah, itu adalah hal yang aneh.

"Ti-tidak perlu meminta maaf, tapi terima kasih. "

Ernez merasa malu pada dirinya sendiri ia tak bisa mengendalikan emosinya, dan menyalahkan semuanya pada Cain, yang adalah orang yang pertama kali ia temui dijalan.

Padahal Cain sudah baik sehingga menolongnya namun perlakuannya seolah tak pantas jika dilihat sebagai seorang pangeran.

"Sekarang aku sudah mendengar semua kejelasannya, dan aku juga sudah memberikan saran pada seorang anak. Jika yang aku katakan membebanimu maka lupakanlah... Saat tiba di Kerajaan ini aku hanya ingin menjual material dan menginap selama 2 hari, namun karenamu kita jadi tidak bisa berjalan-jalan... "

Jeane dan Zepdis mengangguk setuju kalimat terakhir Cain.

Cain beranjak dari tempat duduknya, diikuti Jeane dan Zepdis. "Maka pulanglah dan jangan terlibat dengan kami lagi. Aku tidak mau berurusan dengan keluarga Kerajaan atau apapun yang bagiku tidak menguntungkan. Pergilah! "

Cain dan yang lain pergi meninggalkan Guild, Ernez disana mematung karena lontaran kalimat Cain.

Disini Ernez termenung dalam diamnya, Cain meninggalkannya seorang diri dan membuatnya memaksa pikirannya untuk mencari jawaban atas segala yang dikatakannya.

Aku tahu bahwa tidak ada cara yang tepat untuk mengakhiri ini. Tapi, apakah itu satu-satunya cara, Tuan?!

Merasa bahwa tak seharusnya melakukan apa yang dikatakan Cain, Ernez dipusingkan akan hal ini, ia menjambak rambutnya dengan erat.

Hal yang harusnya diperhatikan disini adalah di antara ingin tidaknya Ernez bertahan hidup, dan melindungi rakyatnya, atau memilih diam dan menunggu takdir menyelesaikannya sendiri.

I'am The Irregular Villain Of Soul Eater [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang