Soul 20 - [Jati diri?!]

59 6 1
                                    

Berakhirnya pertarungan Zepdis, dimana ia membunuh semua pembunuh bayaran yang ada di sekitar, bahkan ia sengaja membunuh orang yang bukan bagian pembunuh bayaran disana.

Karena jika dilihat dari situasinya, tak mungkin ada orang yang berjaga malam hari di dekat sebuah kapal yang memuat manusia di dalamnya.

Kini Zepdis masuk ke dalam perut kapal dengan wujud manusianya.

Suara-suara langkah kakinya seperti meretakkan lantai kayu kapalnya. Disana, terdapat lorong sempit dan semakin Zepdis berjalan mengikuti lorong ia sampai pada satu-satunya pintu yang ada di depannya.

Ckrek! Tanpa ragu membuka pintu, meski di dalam gelap, karena mata dari ras Tigre lebih tajam dari ras lain, Zepdis melihat pemandangan yang tak enak dilihat.

Pemandangan dimana jeruji besi yang mengurung Demi-Human dan mereka semua di telanjangi dan di siksa. Bekas cambukan terlihat di seluruh tubuh anak-anak dan remaja, bahkan masih ada bekas darah, dan di jeruji besi lainnya mereka semua terlihat sangat kelaparan dan kekurangan nutrisi.

Zepdis tak terima, menggernyitkan dahinya, menggertakan giginya dengan kuat, dan meremas tangannya sampai berdarah.

"Tidak bisa dimaafkan!! "

Tak ingin berlarut-larut dalam kekesalannya, Sring! Zepdis langsung menebas pagar besi dengan sekali cakaran.

"Kalian semua bisa keluar dari sini, kalian sudah bebas sekarang. Carilah sesuatu untuk menutup tubuh kalian, dan segera keluar dari sini, aku akan ke kapal lainnya! "

Walaupun gelap gulita tak ada satupun dari mereka yang tahu wajah di antara satu sama lain, Zepdis berbalik dan tak ingin melihat keadaan mereka lebih lama lagi.

"A-anu... Apakah, anda menyelamatkan kami?! " ujar dari salah satu anak disini.

"Segeralah keluar. "

Setelah mengatakan ini, Zepdis melangkah keluar dari ruangan ini.

Dalam diamnya ia menahan amara besar di dalam dirinya. Seolah itu akan meluap keluar jika masih berdiri disini, tanpa sadar saat cahaya menerangi dirinya, tangannya telah berlumuran darah dan menetes.

Sial! Kenapa ini terjadi? Apakah ras Demi-Human tak seharusnya ada di dunia ini?

Ini terlalu berlebihan jika disebut diskriminasi!

Tuan Cain... Kenapa anda yang adalah seorang manusia menyelamatkan Demi-Human? Aku tidak pernah tahu alasannya, dan aku takut untuk menanyakannya.

Jika seperti ini, aku....

Zepdis teringat akan pembicaraannya dengan Cain, dimana saat itu Cain menanyakan sebuah pertanggung jawaban atas menyelamatkannya.

Itu adalah percakapan yang membuat dirinya sendiri terjatuh ke dalam jurang. Merasa kebingungan, ragu, gugup, dan ketakutan yang menjadi satu.

Meski jawabannya yang ia berikan pada Cain terlihat tak meyakinkan. Namun, sadar bahwa sejak awal Cain tak mengharapkan apapun darinya.

Zepdis kembali mendapati dirinya dalam keputus asaan dan keraguan dalam hatinya. Dimana tidak sekalipun, bahwa dirinya merasa dapat dipercaya.

Hanya, Cain memberikan perintah, karena tahu bahwa setelah diberikan nama Zepdis dan Jeane dapat melindungi diri sendiri dengan baik dan menjalankan tugasnya dengan sempurna.

Ini seperti memang sudah terlihat di mata Cain.

Zepdis memandang langit dengan mata penuh harapan, walau sedikit tidak apa, asal ada kesempatan. Apakah keberuntungan akan selalu berpihak? Jawaban tak menentu terus berputar merasuk ke dalam kepala.

I'am The Irregular Villain Of Soul Eater [HIATUS]Where stories live. Discover now