CH. 8

6.2K 289 12
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

Jungkook menghela napasnya panjang saat merasakan suhu badan Yoongi sangat tinggi. Sudah seminggu ia terkurung di dalam apartemen sialan ini. Ia bahkan ikut disiksa oleh pria tua sialan itu karena berusaha menyelamatkan Yoongi.

"Sial. Aku harus apa?" Jungkook terlihat putus asa.

Banyak cara sudah ia lakukan untuk kabur namun semuanya gagal. Bahkan setiap kali mereka ketahuan kabur maka Yoongi yang akan disiksa, ah hanya mengingatnya saja mampu membuat tubuh Jungkook merinding. Pergelangan kakinya sepertinya patah karena dipukul menggunakan tongkat besi oleh ayah Yoongi.

"Kenapa aku harus mempunyai hati yang baik?" Gumam Jungkook heran dengan dirinya sendiri.

Ia mengelus wajah tirus Yoongi yang begitu berantakan karena bekas luka yang kering maupun belum kering.

"Tunggu sebentar lagi." Jungkook menyingkirkan anak rambut Yoongi yang basah karena keringat dingin.

Mereka dikurung di sebuah gudang beberapa hari yang lalu bahkan tak ada fentilasi udaranya. Pintu gudang tersebut dirantai dari luar dengan berat beban yang mana tak ada kemungkinan mereka kabur. Jungkook sudah berusaha melawan pria tua sialan itu namun berakhir dia yang babak belur. Jungkook mengambil alat tes kehamilan dari saku celananya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Jungkook memandang alat tes kehamilan yang menunjukkan hasil positif.

Itu milik Yoongi, ia tak sengaja menemukan alat tes kehamilan tersebut di dalam kamar Yoongi beberapa hari yang lalu saat mereka masih dikurung didalam kamar Yoongi. Jungkook belum berani bertanya mengenai alat tersebut. Namun ia mempunyai dugaan jika Yoongi sedang mengandung anak dari ayah kandungnya sendiri.

Sungguh miris kehidupan pria manis yang tak sengaja ia temui seminggu yang lalu. Jungkook berharap tiba-tiba Jimin menemukan keberadaannya, namun mengingat pamannya yang sedikit bodoh pun Jungkook tak berharap banyak.

"Ah benar." Jungkook menepuk dahinya karena ia merasa sangat bodoh.

Saat ini Yoongi benar-benar tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Tubuhnya menggigil dengan suhu tubuh yang sangat tinggi. Sejak semalam pria itu tak mampu membuka kelopak matanya.

Beruntunglah Yoongi tak disetubuhi oleh ayah kandungnya sejak ia di rumah ini. Walau disiksa bukan sesuatu hal yang patut disyukuri, namun untuk kali ini Jungkook bersyukur karena Yoongi hanya disiksa. Karena seperti yang Yoongi ceritakan sebelumnya kepada Jungkook——ayah kandungnya setiap malam menyetubuhinya dengan kasar dan kerap menyiksa tubuhnya tanpa alasan yang jelas.

Ayah Yoongi pemabuk berat dan temperamental. Gemar berjudi yang membuat hutang bertumpuk, setiap hari rentenir menagih hutang ke rumah ini. Dan Yoongi lah yang harus rela bekerja untuk melunasi hutang ayahnya.

Beberapa minggu yang lalu dia dipecat dari tempat kerjanya karena ia terlalu banyak absen. Hal itu terjadi karena Yoongi yang jatuh sakit karena ulah ayah sialannya itu. Hingga ia mendapatkan tawaran kerja di sebuah perusahaan dan hendak menyetujui kontrak di mana ia Jungkook mengacau sat itu.

"Sebentar lagi dia akan masuk memberi kami makan." Jungkook menggigit bibirnya dengan gugup.

Tentu saja gugup! Dia dikurung selama seminggu, melihat penyiksaan keji oleh pria tua sialan itu. Walau dia tidak disiksa secara langsung oleh ayah Yoongi——namun tetap saja dia manusia biasa yang mempunyai rasa takut.

Klik! Cekleek

Pintu gudang terbuka, ayah Yoongi masuk kedalam sembari membawa nampan.

"Ahjushi. Aku ingin berkata sesuatu." Cicit Jungkook dengan wajah takut.

FEMBOY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Where stories live. Discover now