CH. 11

6.9K 255 2
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

Setelah keluar dari rumah Jungkook, ia dengan cepat berlari keluar menunggu taxi online yang ia pesan. Ia melihat jam tangannya berulang kali dengan wajah gelisah.

Tin tin

Sebuah taxi datang dan Taehyung segera masuk lalu menunjukkan alamat sebuah rumah sakit. Tak membutuhkan waktu yang lama ia sampai di rumah sakit. Dia berlari dengan cepat kedalam lalu menuju resepsionis.

"Aku datang membawa uangnya perawat Kwon." Taehyung memberikan kartu kreditnya.

Ia pun membayar sejumlah uang yang baru saja ia dapatkan dari Jungkook. Ia menghela napasnya lega sembari mengusap keringat dinginnya.

"Kau melakukan yang terbaik Taehyung-ssi. Anak-anakmu akan segera dicuci darahnya besok." Perawat tersebut tersenyum hangat ke arah Taehyung.

Taehyung mengangguk kecil, dia berjalan lunglai menuju kursi. Ia mengusap wajahnya dengan frustasi, mengnela napas panjang berulang kali. Ia mengambil ponselnya lalu memeriksa hutang yang harus ia bayar dalam waktu dekat.

Kedua anak Taehyung mengalami gagal ginjal sejak usianya 5 bulan. Setiap 1 minggu sekali mereka harus cuci darah dan tentu saja biaya nya tidak murah. Selama ini Taehyung hanya mengandalkan uang dari hutang para rentenir dan sebagian yang lainnya ia mendapatkan bantuan dari pemerintah. Walau begitu biaya dari pemerintah tak menutup semua pengeluaran biaya berobat si kembar.

Beberapa kali ia mengajukan pinjaman di perusahaan simpan pinjam namun ia tak berhasil mendapatkannya karena penghasilan per bulannya tak memenuhi syarat.

"Maafkan Daddy." Taehyung terlihat merasa bersalah karena harus melakukan pekerjaan hina seperti ini.

Namun ini adalah kesempatan bagi Taehyung mendapatkan uang dengan jumlah yang banyak dan cepat. Jika malam ini Taehyung tak dapat membayar biaya cuci darah si kembar, maka kemungkinan terbesar kedua anaknya akan mengalami rasa sakit luar biasa dan memicu komplikasi. Esok adalah jadwal rutin si kembar cuci darah.

Ia pun segera pulang setelah mengisi formulir. Hidup seorang Kim Taehyung sungguh berat, masalah ekonomi menjadi masalah utamanya. Ia merasa bersalah karena tak dapat memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Banyak ketakutan dan rasa sakit yang telah Taehyung rasakan. Namun ia berusaha terlihat baik-baik saja demi kedua anaknya.

"Terima kasih Jungkook-ssi." Gumam Taehyung saat ia membeli beberapa makanan untuk si kembar.

.
.
.

"Daddy tidak ikut?" Tanya Jaemin dengan wajah sedihnya.

Taehyung tersenyum kecil merasa bersalah. Ia memangku kedua anaknya lalu mengecup dahi mereka bergantian.

"Daddy harus mengajar. Ada Mommy yang menemani kalian." Taehyung berusaha memberi pengertian kepada kedua anaknya.

Si kembar pun mengangguk lemah, mereka hanya beberapa kali ditemani sang daddy ketika cuci darah. Namun mereka berusaha mengerti keadaan daddy mereka yang harus tetap bekerja demi mereka.

"Daddy maafkan kami." Cicit Jaewon dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca.

Taehyung menggelengkan kepalanya brutal. Menghapus air mata Jaewon dengan cepat lalu menatapnya dengan serius.

"Ingat perkataan Daddy?" Tanya Taehyung dengan tegas.

Jaewon mengangguk beberapa kali sembari menghapus air matanya. Ia meletakkan telapak tangan mungilnya di dada bidang sang daddy.

"Kami harus kuat karena mempunyai Daddy." Ujar Jaemin dengan suara bergetarnya sembari meletakkan telapak tangannya di atas tangan Jaewon.

Taehyung mengangguk, ia memeluk erat si kembar sembari memejamkan matanya erat. Ia berusaha menghalang air matanya yang mendesak ingin keluar.

FEMBOY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang