EPILOGUE

6.7K 265 7
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Aku membencinya!" Jaewon berteriak marah.

"Aku juga! Noona jahat!" Jaemin pun mengajak sang kakak untuk pergi dari sana.

Taehyung dan Shian terlihat putus atas mendengar jawaban mereka. Taehyung mengusap wajahnya frustasi, Shian pun mengelus pelan bahu Taehyung.

'Aku akan berbicara dengan mereka.' ujar Shian sembari menyusul kedua anaknya.

Di tempat lain, Jungkook sedang berdiam diri di dalam kamar gelap gulita. Ia hanya mengingat tatapan benci dari kedua anak Taehyung. Walau ia tak pernah berniat mengambil hati si kembar, namun hatinya terasa begitu sakit mengetahui mereka menganggap salah mengenai dirinya.

"Mereka hanya anak kecil—hiks.." Jungkook menangis lirih sembari meremas kuat bantalnya.

Ia merasa ingin berteriak marah kepada mereka saat itu juga. Ia ingin memberitahu mereka apa yang sebenarnya terjadi, ia tak pernah melakukan apa yang mereka katakan. Namun—ia merasa begitu buruk ketika merasakan hal seperti itu. Tak ada yang dapat ia harapkan dari bocah berusia 7 tahun, yang mereka tahu hanyalah keadaan orang tua mereka sedang tidak baik-baik saja.

Dan ia tiba-tiba masuk dalam kehidupan mereka, walau Jungkook tak berniat menikah dengan Taehyung ataupun menginginkan mereka menganggap nya sebagai mommy mereka—sedikit banyaknya ia mengerti mengapa si kembar mengatakan hal tersebut.

"Jika aku di posisi mereka pun—aku akan melakukan hal yang sama." Batin Jungkook menampar dirinya sendiri.

Ia tak ingin menyimpan rasa kesal dan menyalahkan anak-anak atas tuduhan yang tak benar tersebut. Ia akan menyerahkan kepada Taehyung. Ia percaya pada pria itu.

.
.
.

Jungkook bersiap untuk pergi ke sekolah, ia masuk kedalam mobil lalu mengeluarkan mobilnya dari garasi. Saat ia keluar dari pekarangan rumahnya—ia melihat Taehyung sedang bersandar di pagar rumahnya. Ia pun menghentikan mobilnya dan menyuruh Taehyung masuk kedalam mobilnya.

Tidak ada yang membuka suara sedikit pun, Taehyung terlihat melamun. Semalaman ia tak dapat tidur karena memikirkan hal ini, ia sudah menyimpan beban ini selama beberapa bulan. Dan sepertinya ini adalah saatnya.

"Bisakah kita tidak masuk sekolah hari ini?" Tanya Taehyung sembari menatap lembut Jungkook.

Jungkook menatap Taehyung dengan tatapan bingung, namun ia mengangguk saat melihat wajah Taehyung terlihat begitu kusut. Ia pun membawa Taehyung ke villa pribadinya yang ada di sekitar pantai. Sepertinya ia juga membutuhkan suasana yang tenang untuk saat ini, begitu juga dengan Taehyung.

Mereka sampai di villa yang langsung berhadapan dengan pantai. Jungkook sengaja membeli beberapa kilometer tanah di sana untuk dirinya sendiri, ia tak ingin ada warga lokal berkeliaran di sekitar villanya.

Mereka duduk di atas sofa yang cukup besar yang dapat digunakan untuk tidur. Taehyung menyentuh telapak tangan Jungkook, lalu menggenggamnya dengan cukup erat. Jungkook terlihat gugup karena Taehyung tak pernah seperti ini.

"Jungkook-ssi.." panggil Taehyung dengan suara yang bergetar.

Jungkook cukup terkejut mendengarnya, ia menyentuh pundak Taehyung lalu mengelusnya dengan lembut. Taehyung mengeraskan rahangnya dengan kuat untuk menahan air matanya yang hendak menetes. Ia mengelus punggung tangan Jungkook yang terasa lembut

"Terjadi sesuatu Tae?" Tanya Jungkook dengan lembut.

Taehyung hanya menunduk menatap genggaman tangan mereka. Dia mengangkat kepalanya lalu menarik tengkuk Jungkook, Taehyung melumat bibir Jungkook dengan dalam. Ciuman Taehyung kali ini terasa sangat gusar dan penuh kegelisahan, membuat Jungkook tidak nyaman.

FEMBOY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Donde viven las historias. Descúbrelo ahora