19. Kesayangan Riga (2)

3.9K 484 90
                                    

🐶❤🐰
00.15

"Nona Zea? Nona belum tidur?"
Tanya bibi melihat Zea yang sedang berjalan gontai menuju dapur tempatnya berada

Zea dudukin dirinya dikursi itu lalu menyangga dagunya dengan tangan, "belum, papa Riga mana mbk kok nggak ada lagi, Zea udah ngantuk nih" ujarnya lemas

"Ah Tuan Riga sedang ada diruangannya sejak tadi, Nona tidur saja dulu" ujar bibi

Zea gelengin kepalanya pelan, "gamau, mau sama papa Riga" Zea lalu turun dari kursi, berjalan gontai menuju ruangan berpintu tinggi disana

Tok tok
"Riga~"

"Riga~"

Ketika panggilan keduanya nggak ada sahutan, Zea akhirnya buka pintu itu dan masuk kedalem

Zea kaget sama ruangan yang berantakan dan kertas berserakan dimana-mana itu, pusing liatnya

"Riga" lirih Zea
Dilihatnya Riga sedang duduk didepan sebuah komputer yang menyala, tapi orangnya lagi tidur dengan tangan yang dipake buat bantal

Zea ngedeket, Riga kelihatan pules banget tidurnya, kayaknya ketiduran belum lama soalnya komputernya masih nyala, komputer itu berisikan tulisan berderet yang memenuhi layar

Zea menatap Riga sebentar lalu milih buat pergi darisana,

"Nona! Kenapa Nona nangis?" Tanya bibi kaget nyamperin Zea yang barusan duduk dikursi itu lagi, tapi kali ini sambil nangis sesenggukan

Zea belum jawab pertanyaan itu, ngusap air mata yang turun gitu aja dipipinya, tapi percuma karna air matanya masih turun dengan derasnya

Bibi yang bingung itu milih buat pergi sebentar darisana
Tok tok
"Tuan"

"Tuan"

Nggak ada sahutan, bibi bingung sekarang, mau balik tapi gimana Nona Zeanya nangis dan dia nggak tau harus ngapain sekarang, biasanya kalo nangis gitu cuman tuan mudanya yang bisa nenangin

"Bismillah, maaf tuan saya izin buka pintunya ya, bukannya nggak sopan ini" gumam bibi itu sendirian lalu beneran buka pintunya

Ckrek

Beda sama Zea, bibi nggak kaget liat ruangan yang berantakan soalnya tadi udah sempet masuk bawain teh hangat 

"Rupanya sedang tidur, aduh bangunin nggak ya, tapi Nona gimana" gumamnya, "Nggak deh takut", bibi itu sudah akan pergi tapi dia denger isakan Zea yang makin kenceng dari luar

"Aduhh.. yaudah bangunin aja deh" gumamnya lalu mendekat kearah Riga

"Tuan, tuan" panggil bibi pelan

"Tuan Riga"

Panggilan ketiga udah bikin Riga kebangun, dia negakin duduknya lalu melihat siapa yang bangunin dia itu, "Ah kenapa bi?"

"M-maafkan saya Tuan, saya bukannya nggak sopan masuk ruangan sini tanpa izin, saya juga bukannya nggak sopan ganggu tidur Tuan, jadi jangan potong gaji saya ya Tuan" ujar bibi ketakutan

Kerja baru 2 bulan tapi bibi ini sudah sangat mengetahui karakter Riga yang sangat perfectionist, menjadi keras terhadap suatu kesalahan namun menjadi sangat lembut terhadap istrinya

"Ck apaan si bi, gapapa, ada apa?"

"Gaji saya aman Tuan?" Tanya bibi lagi

"Iya bi Iya, ada apa bibi kesini?"

Bibi itu lalu menepok jidatnya sendiri, "aduh saya lupa, maaf Tuan, itu Nona Zea.. Nona Zea nangis"

"Nangis? Nangis kenapa?" Tanya Riga kaget, dia segera berdiri lalu beranjak keluar dari ruangan itu diikutin bibi

Dinikahin AURIGA.Onde histórias criam vida. Descubra agora