31. Yena

3.8K 415 135
                                    

"Kamu masih mau tau nggak siapa nama baby kita nanti?" Tanya Riga

Mereka berdua sedang duduk dihalaman samping rumah, mencari udara segar sembari memandangi taman bunga yang secara khusus Riga buatkan untuk Zea. Taman yang berisi begitu banyak macam bunga, diantara ialah bunga mawar

"Hmm tidak Pa, menunggu baby lahir saja. Kata Papa kan Zea belum boleh tau" jawab Zea sembari sedikit mendongak menatap Riga yang sedang memeluknya dari samping

"Iya, tapi kalau kamu mau tau juga nggakpapa"

Zea menggelengkan kepalanya ribut, "tidak tidak, nanti tidak surprise"

Riga hanya tersenyum saja melihat tingkah istrinya, padahal dia tidak akan lagi menyembunyikannya jika Zea benar-benar ingin tau

Beberapa hari ini Riga memang sudah Off dari semua pekerjaannya, ia hanya akan memberikan tanda tangannya melalui dokumen yang akan dibaca bebepapa saat sebelumnya. Ia juga tidak menerima tamu dan orang lain memasuki rumahnya

"Masuk yuk, udah sore kamu nggak tidur?"

"Sebentar Pa, Zea suka disini, walaupun mataharinya tidak terlihat tapi disana bunganya sangat cantik dan baunya juga harum sekali" Zea menghirup harum bunga itu, sangat menenangkan dan sepertinya babynya juga suka

"Kamu tau nggak kenapa mataharinya tidak terlihat?" Zea yang mendengar itu menjadi penasaran lalu kembali mendongak menatap Riga, "kenapa Pa?"

"Soalnya kamu kalau senyum lebih cerah daripada matahari, jadinya mataharinya minder sama kamu"
Puk!
Zea memukul pelan dada bidang Riga lalu menyembunyikan wajahnya disana, itu tadi benar-benar membuatnya malu

Riga justru sangat menyukai ini, ia malah semakin memeluk tubuh istrinya itu didekapannya. Ia selalu menikmati setiap waktu bersamanya, tidak ada yang lebih membuatnya bahagia daripada sekedar menghabiskan waktu dengan kesayangannya

Selanjutnya Zea meminta Riga untuk bercerita dan dengan senang hati Riga melakukannya untuk Zea

Sampai pada akhirnya Riga tak mendengar suara dari istrinya lagi. Ketika diperiksa, ternyata dia sudah terlelap dalam tidurnya. Riga lalu segera berdiri menggendongnya, membawanya kekamar supaya bisa beristirahat dengan nyaman

Cup
Riga memberikan kecupan singkat pada kening Zea sebelum akhirnya keluar dari kamar itu dengan menutup pintunya perlahan

***

"Saya akan pergi sebentar, istri saya sedang tidur didalam. Pastikan tidak ada yang masuk kedalam rumah ini, siapapun itu. Paham?"

"Paham Tuan"
Riga berlalu pergi setelah mendengar jawaban itu, memasuki mobil yang sudah dibukakan pintunya oleh sopir

Barisan lelaki berpakain hitam tadi juga seketika bubar setelah Tuannya pergi. Kembali menjaga beberapa titik rumah besar itu

 Kembali menjaga beberapa titik rumah besar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dinikahin AURIGA.Where stories live. Discover now