27. Time to Work! -Agam

3K 394 105
                                    

"Yang bener dong! Atau gaji lo gue pot-

"Iya iya ini bener ini bener, mana lagi yang sakit mana biar gue obatin!" Ujar Agam gelagapan, kalau masalah gaji langsung gercep dia

"Ini yang agak atas dikit habis itu udah" jawab Riga

Agam dengan telaten mengoleskan salep ke kaki Riga, jangan mikir yang gimana-gimana ya, karna sebenarnya ini adalah salah satu dari tugasnya, memang secara khusus dia diberi tugas oleh Riga untuk menjaga Zea, tetapi disisi lain dia juga menerima tugas dari BOSSnya untuk menemani Riga

"Makasih" ujar Riga singkat

Agam cuma diam tidak menjawab yang lebih muda. Justru dia merasa geli kalau Riga bertingkah manis seperti itu, akan lebih baik jika Riga memukulnya saja

"Papa, ini minum buat Papa" Zea datang dengan membawa gelas berisikan teh tawar hangat lalu ditaruhlah dinakas

"Sayang kok kamu yang bawa kesini, Bibi nggak ada?" Tanya Riga

"Ada Tuan, Nona Zea yang ingin membawanya sendiri kemari" sahut Bibi dari depan pintu

Tadi Bibi sudah melarang keras Zea membawa gelas itu sendiri tapi Zeanya ngeyel, Bibi sampai ikut naik ke lantai 2 sebab takut Tuan Mudanya akan marah padanya karna sudah membiarkan istrinya melakukan pekerjaan itu

"Gapapa Pa, Zea mau bawa ini sendiri buat Papa" ujar Zea sembari mendudukkan dirinya disebelah Riga

Posisinya Riga sedang berbaring setengah duduk dikasurnya, sedangkan Agam yang mengobatinya tadi sedang duduk dipucuk kasur dekat kaki Riga

Riga tersenyum kecil sembari tangannya terulur mengusap kepala Zea lembut, "Makasi ya, istriku"

Yok siapa yang mau jadi istri gue, gaslah anjir! -Agam

"Sama-sama Papa, kaki Papa masi sakit ya?" Tanya Zea

"Enggak kok yang, udah sembuh kan udah diobatin tuh sama Om Agam" jawab Riga

"Oh iya, makasi ya Om Agam udah baik ngobatin Papa, jadi Om Agam ini dokter ya? Bisa priksa perut Zea juga nggak?"

"Ohhh ya jelas bisa banget dong!! Ayo ayo sin-

"Jangan banyak tingkah atau gaji lo-

"Bukan gue bukan dokter Ze! Sumpah bukan! cuman bantuin aja itu tadi, orang ngoles salep doang mah anak esde juga bisa" jawab Agam cepat sebelum Riga meneruskan kata-kata horrornya

"Oh bukan ya, yasudah" ujar Zea sembari tersenyum manis

Riga mengamati senyuman istrinya itu, sangat cantik. Setiap kali melihat senyuman itu ia selalu berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan pernah membuat Zea menangis bersedih. Dia akan memastikan Zea selalu bahagia bersamanya sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Dia akan menjaga Zea dengan baik dan membuktikan pada Orang tua Zea bahwa mereka tidak salah menyerahkan anak cantiknya padanya

Ya, hanya itu yang ingin Riga lakukan didunia ini.

"Pa, kok Papa diam, kenapa Pa?" Tanya Zea yang membubarkan lamunan Riga

"Gapapa sayang, kamu cantik jadinya Papa terpesona" jawab Riga

"Huuueeek! Muntah sekebon!!!"

BUGH!!!

GEDUBRAKK!!!!

"BABI!"
Teriak Agam, dia jatuh tersungkur kelantai karna barusan ditendang sama Riga

"Babi? Babinya kenapa Om?" Tanya Zea

Agam berdiri sambil meringis mengelus bokongnya yang nyeri itu, ini juga si Zea nanyanya diwaktu yang tidak tepat banget, pengen gitu dia nyengap tapi yang ada ntar nyawanya yang ilang, kan repot

Dinikahin AURIGA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang