3 | PERMINTAAN ARIKA

16.6K 1.7K 177
                                    

Kalian baca ini jam berapa?

Hari ini ada cerita menarik apa?

Jangan lupa vote+komen yang banyak yaaa

Follow wp : Secrettaa
Ig : aleeeeeeeee_0019

🌻HAPPY READING🌻

_
_
_

"Alika udah sembuh Bang, kaki Alika bisa dibawa jalan jauh kok. Tadi siang aja Alika jalan-jalan kelual, nggak pa-pa tuh. Telus ya, Alika beli jajan telul gulung pake extla saos, huum lasanya enak banget loh!" Tanpa sadar, Arika justru menceritakan hal yang seharusnya ia rahasiakan dari sang abang.

Perihal aksi nekatnya siang tadi, tetapi sepertinya gadis dengan baju tidur bermotif pisang itu lupa dan tidak menyadari raut wajah sang abang yang sudah berubah.
"Siapa yang izinin my litte sister buat keluar, hm?"

Arika yang awalnya tengah bersiap keluar kamar untuk makan malam bersama seluruh anggota keluarga langsung terkesiap. Menyadari mulutnya yang lagi-lagi hilang kendali.

"Maaf, Bang. Alika tadi nyali pisang sama jajan. Alika juga nggak tahan di lumah telus, bosan soalnya. Maafin Alika ya," mohonnya seraya menunjukkan puppy eyes yang selalu berhasil membuat siapa saja luluh. Begitupula dengan Artan yang sekarang tampak menghela napas lelah.

"Lain kali jangan diulangi, paham?"

Arika langsung menganggukkan kepalanya bersemangat dan berhambur pada pelukan sang abang. "Kendong ya, Bang."

Artan sama sekali tidak menolak permintaan adik tercintanya itu dan langsung menggendong ala koala tubuh yang beratnya saja tidak seberapa.

"Ayah sama Bunda, benelan pulang 'kan Bang?"

Artan menjawab pertanyaan Arika dengan anggukan saja.

"Kalo Bang Alion ... pulang juga, ya?" Kali ini suara Arika terdengar bergetar dan Artan menyadari itu.

"Abang belum tau, kita liat nanti aja ya," balas Artan di sambut anggukan kecil oleh Arika yang terlihat sangat nyaman digendongan abang pertamanya itu.

"Kamu kenapa takut sama Arion?"

Artan bisa merasakan jika Arika menghembuskan napasnya kuat. Seperti kesal atau ketakutan, entahlah ia bingung juga.

"Bang Alion galak. Dia natap Alika tajam telus, Alika 'kan jadi takut," akunya polos tanpa berbohong sama sekali.

Mendengar pengakuan seperti itu dari adiknya, Artan tidak dapat menahan diri untuk tidak mencium pipi chubby milik sang adik. Ia menciumnya sesekali juga menggigit pipi itu gemas, sampai membuat sang empu merasa kesal.

Memang sedari kecil, Arika tidak terlalu dekat dengan saudaranya yang satu itu. Ia lebih suka menghabiskan waktu bersama Artan dibanding Arion.

"Nanti pipi Alika jadi melah-melah, Abang!"

Entah kenapa saat itu juga, bayangan wajah laki-laki penuh luka siang tadi kembali berputar dimemori Arika.

Sedangkan Artan yang menyadari keterdiaman adiknya, langsung mengerutkan dahi bingung.

"Melamunin apa litte sister, hm?"

Spontan Arika menggeleng. "Enggak melamun kok, Bang. Cuma lagi mikilin sesuatu aja."

What should we do? Where stories live. Discover now