8 | INSIDEN DI TAMAN

10.2K 1.1K 306
                                    

JANGAN LUPA SENYUM DAN BAHAGIA YA!

FOLLOW Secrettaa
INSTAGRAM @aleeeeeeeee_0019

VOTE+KOMEN SETIAP PARAGRAF KALO BISA, OK?

BANTU SHARE CERITA "What should we do?" KE IG/TIKTOK/TWITTER/FB YA^^

🌻HAPPY READING🌻

_
_
_

Seperti perkataan Ayahnya malam tadi, Arika sangat senang saat mengetahui bahwa Janetnya telah selesai diperbaiki dan tampak lebih baik dari sebelumnya.

"Abang, Alika pengen jalan-jalan sama Janet. Boleh?"

"Cuci dulu muka kamu, sekalian mandi. Nanti abang temenin kamu jalan-jalan sore sama Janet," ujar Artan dari lantai bawah melihat antusias Arika yang baru bangun tidur setelah tadi kelelahan dan kekenyangan makan pisang.

Gadis itu tidur sangat lama. Bahkan, Artan sudah berkali-kali membangunkannya satu jam lalu, tetapi Arika baru bangun sekarang.

"Oke deh, Alika mandi dulu!" teriak Arika ceria kembali masuk ke kamarnya.

Artan masih diam di posisi awalnya, menatap pada tubuh Arika yang perlahan hilang dipenglihatannya.

Kenapa kamu bohong sama Abang soal Arion?

Artan tentu tahu, ada beberapa tanda di sekitar leher adiknya. Ia baru menyadari itu semua, saat tadi Arika tertidur di mobilnya. Artan benar-benar tidak habis pikir dengan adik laki-lakinya, entah apa yang membuat Arion tega melakukan itu semua pada Arika yang polos.

Nanti ia akan membicarakan ini semua dengan Arion. Ia harus tahu alasan adiknya melakukan itu semua.

Dua puluh menit berlalu, Arika tampak lebih segar dari sebelumnya. Dengan menggunakan baju kaos kebesaran yang tentu saja berwarna kuning, serta celana trening abu-abu, Arika siap untuk kembali menaiki Janet kesayangannya.

Ia melangkah terburu-buru menuruni tangga, mencari sosok yang tadi katanya ingin menemaninya jalan-jalan sore bersama Janet.

Namun, saat sudah turun dari tangga, Arika tidak sengaja melihat Artan yang sepertinya tengah berbicara dengan seorang laki-laki.

Arika berusaha mengenali laki-laki itu, tapi laki-laki yang ia lihat justru menatap intens padanya dan ternyata dia adalah Arion, abang keduanya.

Keinginannya mengajak Artan pun lenyap saat melihat mata yang menatap tajam padanya. Tanpa berbicara lagi, Arika langsung berlari dari sana. Cepat-cepat mengambil Janet miliknya yang berada di garasi dan langsung mengayuhnya laju.

"Alika kayak dikejal setan!" gerutunya seraya menatap ke belakang. Takut jika Arion mengikutinya dan sepertinya Arika tengah beruntung, karena tidak ada tanda-tanda abangnya yang galak satu itu mengikuti dirinya.

"Telnyata habis jatuh sama Alika kemalin, Janet makin kuat ya. Kita ke taman dulu ya, Janet."

Arika terus mengajak sepeda kuningnya berbicara, seolah benda mati itu paham dengan apa yang ia katakan padahal tidak. Tatapan aneh dari orang-orang juga tidak dipedulikan oleh gadis itu. Seolah hanya ada dia dan Janet di sana.

What should we do? Where stories live. Discover now