13 | BAD MOOD

10K 1K 292
                                    

JANGAN LUPA SENYUM DAN BAHAGIA

FOLLOW Secrettaa
INSTAGRAM aleeeeeeeee_0019

VOTE+KOMEN SETIAP PARAGRAF KALO BISA, OK?

🌻HAPPY READING🌻

_
_

_

"Bang lapal," bisik Arika. Perempuan yang memeluk erat Arion itu terus saja mengatakan hal yang sama sepanjang jalan dari AHS tadi.

Arion berusaha tidak peduli dan tetap fokus pada motornya. Membiarkan sang adik terus mengoceh.

"Bang, gue sama yang lain duluan ya. Mau ke rumah sakit!" teriak Nata yang bersebelahan dengan Arion.

Arion mengangguk, tidak mempermasalahkan hal tersebut. Lagipula tadinya ia juga berniat datang ke AHS sendirian, tetapi sepupunya itu malah bersikeras ingin ikut membawa rombongan.

"Dadah Arika, kembarannya monyet!"

"Em, dadah Nata jelek," ujar Arika malas dan akhirnya diam. Menikmati perjalanan pulang. 

Coba tadi sama Kak Juna pulangnya, pasti Alika bisa makan.

"Lo mau makan apa?" tanya Arion seraya menghentikan laju motornya karena lampu merah.

"Seliusan Abang ngajak Alika makan?!"

Laki-laki itu memejamkan matanya sebentar, untung saja dia memakai helm sehingga suara teriakan Arika tidak terlalu kuat dan menganggu pendengarannya.

"Alika mau makan pisang!"

Sesuai permintaan sang adik, Arion langsung melajukan motornya ketika lampu sudah berubah hijau menuju supermarket terdekat.

Tidak membutuhkan waktu lama, mereka sampai di tempat tujuan.

Arika masih setia duduk di motor besar itu, sedangkan Arion tengah melepas helm.

"Lo tunggu di sini aja."

"Loh, kenapa Bang? Alika 'kan pengen ikut masuk juga," tutur Arika menampilkan wajah memelasnya.

"Kalo lo ikut masuk, bukan cuma beli pisang jadinya, pasti jajan yang lain juga. Jajanan lo masih banyak di rumah, mubazir kalo nggak dihabisin."

Arika terdiam, benar juga kata abangnya. Jajanannya masih sangat banyak di rumah.

"Oke deh, Abang aja yang masuk. Alika nunggu di sini. Jangan lama-lama ya, Bang!" ujarnya yang kembali ceria seperti biasa.

Sedangkan Arion sudah melangkah menjauh dari motor setelah sang adik setuju untuk tetap diam di tempatnya. Sebenarnya Arion mau-mau saja membawa Arika masuk, masalahnya ia tidak yakin jika uangnya cukup jika sang adik menginginkan hal lain.

Setelah mendapat pisang dan membayarnya, Arion kembali menuju sang adik. Tatapan polos dan binar mata bahagia itu beberapa saat berhasil membuat Arion tersenyum tipis.

Namun, ketika tatapannya tak sengaja tertuju pada sebuah mobil hitam senyumnya pun menghilang.

Takut banget anak kesayangannya hilang, batinnya seraya menggelengkan kepala tidak percaya.

"Abang kenapa geleng-geleng? Pusing?"

"Dimakan." Arion memberikan sekantong kresek berisi beberapa buah pisang yang langsung diterima Arika dengan senang.

What should we do? Where stories live. Discover now