Chapter 8

406 60 23
                                    

Amato, Boel(-Solar), Vio, Ruru, dan Y/b mendengar Teriakan Solar yang menyebutkan nama Y/n pun langsung bergegas ke arah kamar Solar. Terlebih Amato sangat penasaran dengan Y/n, siapa tau ia bisa melihat Y/n a.k.a calon menantunya.

Disaat mereka sudah sampai di kamar solar, mereka kecuali Gempa dan Y/b tidak melihat apapun. Mereka bingung mengapa Solar meneriaki nama Y/n sedangkan disitu tidak ada Y/n, kecuali Gempa dan Y/b yang bisa melihat. Mereka tidak menyadari keberadaan Y/b karena memang Ia tidak menampakkan dirinya.

Gempa melihat mimik wajah Y/n seperti cengo dan mimik wajah Solar yang kaget dan memerah. Y/b pun melihat mimik wajah mereka hanya bingung. Yang lain juga bingung mengapa wajah solar memerah.

'Apa, apa yang terjadi tadi?' batin Y/n bertanya dengan cengo, Y/n pun masih bingung mengapa Solar bisa melihatnya.

Karena tidak ada yang bertanya akhirnya Amato sang ayah pun memutuskan untuk bertanya, "emm solar ada apa? Kenapa kamu teriak? Manggil nama calon mantu ayah? Dan kenapa muka kamu merah? " Tanya Amato bertubi tubi.

Solar yang tersadar dengan keberadaan mereka semua pun hanya melongo dan sekali lagi ia dapat melihat Y/b dan Y/n dengan jelas tanpa tembus pandang.

"Eksperimen ku berhasil, terbaik" Solar berkata seperti itu sebelum ia pingsan dan membuat jempol. Mungkin efek Ia terlalu senang.

"Solar?!!"

Yang tidak teriak hanya Ruru dan Y/b.

.
.
.

Hari sudah menjelang malam tetapi Solar masih belum terbangun dari pingsannya. Sang Ayah yaitu Amato khawatir mengapa anaknya yang bontot atau si Solar belum bangun dari pingsannya apa ia kelelahan atau ada penyebab lainnya. Tadi Solar sudah di cek dia tidak demam.

Setelah Amato bertanya tanya ternyata penyebab Solar pingsan adalah karena ia lupa makan, mereka semua lupa untuk makan karena lagi lagi asik merumpi.
Dan berakhir Amato menceramahi semuanya.

'Jadi dari sini kemampuan ceramah Gempa' batin Y/n menangis bombay, walaupun Y/n tidak terlihat tapi ia juga merasakan ceramah no jutsu si Amato. Y/b menggeleng ketika melihat kelakuan kakaknya.

Tapi sekilas Y/n tidak sengaja melihat ke arah jendela dan ia melihat ada bayangan lewat dengan cepat sampai sampai Y/n tak bisa melihat begitu jelas.

.

Y/n Pov.

Apa itu tadi?, bayangan hitam? Hmmm, tapi kenapa aku merasakan ada makhluk mounliunnia ya? Apakah adikku juga merasakannya?

Aku menatap adikku dan ternyata adikku juga menatap diriku, sepertinya adikku juga menyadari keberadaan makhluk mounliunnia. Tapi kenapa makhluk itu ada disini?

Ya sudahlah nanti kucari tau lagi dan sekarang kapan ceramah no jutsu nya paman Amato selesai.

Author Pov.

Y/n menatap lelah dan datar sekaligus kearah Amato begitu juga yang lain. Tapi lain dengan Ruru yang tertidur dipangkuan nya Amato, mungkin bagi Ruru itu adalah dongeng belaka. Amato tidak masalah karena ia juga yang menyuruh Ruru untuk tidur dipangkuan nya.

"Udahlah yah, kalo gini kapan kita makan" Gempa berbicara, ia lelah mendengar ceramahan ayahnya yang begitu panjang sepanjang kereta.

Amato tersadar, ia melupakan anaknya belum makan dan ia malah keasikkan ceramahin anaknya sampai menjelang malam. Amato menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal. "Hehe, oke sekarang kita makan apa?".

"Biar aku yang masak aja" Gempa mengambil keputusan untuk memasak, Ayahnya hanya mengangguk.

"Y/n cek Solar ya" Gempa berkata seperti itu sebelum ia pergi sepenuhnya dari ruangan tersebut. Y/n mengangguki perkataan Gempa, sedangkan Amato masih belum konek, ia membatu sebentar untuk mencerna kata kata Gempa.

Boel × Ghost! Y/nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang