Chapter 10

335 56 19
                                    

Author Pov.

Di halaman rumah yang terlihat seperti istana, disana ada Y/n yang sedang jalan jalan sambil nendang batu dan senyum terteqan.

"Gini amat punya bapak yang gak normal, dingin doang diluar , gua pergokin dikamar , eh ternyata kamarnya warna mpink, paan paan ituh!" gerutu Y/n, lalu Y/n tidak sengaja menendang kaleng botol yang ajaibnya ada disana dan kaleng botolnya terbang dan mendarat dikepalanya Y/n sendiri.

"Adohh!" Y/n mengusap kepalanya yang terkena kaleng botol tadi.

"Gini amat nasib gua" Y/n tersenyum terteqan.

"Eh tunggu, gua kan bisa nembus, dahlah segala lupa lagi, capek gua tuh"

Y/n Pov.

Bagi yang penasaran kenapa guhak jadi kek gini flashback dlu. Jadi kemaren tuh...

Flashback

Saat aku sampai di tempat yang bapak inginkan untuk bertemu, langsung aja disapa ama anak dari duda gila itu.

Tapi keknya dia juga terteqan deh, bisa dilihat dari senyumnya yang kek terteqan bat tuh, oh ya tumben bapaknya kagak nongol kek setan, tunggu mounliunnia itu setan bukan sih?.

"Silahkan duduk anak kuh" Ayahku yang sok dingin menyuruh aku buat duduk, aku langsung aja duduk di sofa yang sudah disediakan.

Nah kan aku duduk dan didepan ada bapak dibelakangnya lagi ada kaca besar, oh ya aku juga duduk disamping anak eh namanya siapa yak? Gua belum tau yodah si anak tadi kan. Kalo gak paham lah sama saya juga gak paham.

"Nak" bapak manggil aku dengan nada serius dan muka serius, tapi tidak dengan ku yang hampir nahan tawa gara gara nginget kamarnya yang bernuansa pink.

"Kamu harus nerima perjodohan ini" aku tidak ingin mendengar apa yang bapak bilang karena pasti akan membahas perjodohan.

Eh tunggu apaan tuh yang lewat di jendela, si duda gila?!.

Yaampun gaya apaan yang dia munculin bentuk love gitu nge wink lagi, nah inilah mengapa aku menyebutnya gila. Aku hanya menanggapinya dengan tersenyum terteqan tentunya.

Menoleh ke arah anaknya dan ternyata anaknya juga sedang tersenyum terteqan, hahaha kita sama ya.

"Kak, tolak perjodohan nya ya kak" bisik dari anak itu sambil tersenyum terteqan. aku hanya mengangguk setuju.

"Kalian denger gak!!" teriakan dari bapak, menatap tajam ke arah kami karena kami sudah tau aibnya malah kami yang berbalik mengancam.

"Oooh apa kita harus bilang ke orang orang kalau kamar pemimpin makhluk klyrassia itu kamarnya pink yaa?" Aku berbicara sambil meledek ke arah bapak dan anak itu juga ikut ikut tan memasang muka meledek.

Muahhahahahahhahaa rasakan itu bapak. "Oh iya kaaah?" anak itu bertanya dan sengaja membesarkan suaranya. Aku juga ikut ikutan "iyaaaa lohh".

Kulihat muka bapak udah kayak kepiting rebus, bapak salah melawan kami pak pak.

Tapi kesenangan itu berhenti ketika aku melihat ada si duda itu membuat gaya aneh lagi , terus terusan dia kek gitu sampe selesai rapat tentang aku bakalan nerima perjodohan.

Flashback end.

Jadi seperti itulah mengapa aku jadi kek orang gila sekarang. Aku menghela nafas.

"Gua? Dijodohin ama dia muahHAHAHAHAAHA  , impossible! Argghhhhh stress" aku teriak teriak gak jelas. Para pelayan pun hanya menatap. Bingung ke arah ku.

Oh iya aku mau bilang, ayahku atau bapakku itu adalah pemimpin dari makhluk klyrassia, jan kaget dan aku adalah putri pertamanya juga adekku si Y/b. Mama aku ada cuman... Mama aku dikamar entah mengapa kadang aku lewat ke mama aku ada suara teriakan gimana gitu yang bikin ambigu, tapi keknya bener.

Jan sampe gua punya adek lagi.

Author Pov.

Tanpa disadari Y/n ada seorang pria datang menghampirinya dengan keren. Pria itu datang dari belakang berniat untuk mengageti Y/n.

"Duaar!"

"Gak kaget, kyahahahahaha" Y/n meresponnya dengan kalem dan tertawa.

"Gak asik" kata pria itu.

Pria itu memasuki tangannya di saku dan berjalan disamping Y/n.

"Heh! Duda, nama lu siapa dah?" Y/n bertanya tanpa menoleh ke pria itu.

"Jan panggil gua duda napa, namaku adalah.... Lian dan anak ku yang paling imut itu adalah Liutys"

Si dud- maksudku si Lian memperkenalkan dirinya dengan sombong.

Y/n menatap datar ke arah Lian.

"Umur lu berapa?" Y/n bertanya, ia menatap Lian dengan penasaran.

Lian nampak berpikir pikir, sampai akhirnya dia menjentikkan tangannya. Tapi disaat Lian ingin berbicara, terdengar suara nada dering HP yang begitu estetik.

Aiaiaia I'm little butterfly!.

Lian menatap datar kearah Y/n yang sudah mengangkat teleponnya.

"Halo gem ada apa?" Y/n berbicara ke peneleponnya.

'Eh tunggu, sejak kapan gempa punya nomor guhak??lagian kan ini juga HP ghaib!!' Y/n mengelag sebentar.

"Y/n! Kamu udah selesai belum dengan urusan kamu?!" Gempa bertanya dengan sedikit panik di balik telepon.

"Belum, mang kenapa?" Y/n memasang muka aneh, sepertinya Y/n mengetahui kalau Gempa sedang panik.

"Adek kamuh! Adek mu berantem ama pemburu makhluk!!"

Y/n terbelalak dengan apa yang dibicarakan Gempa, Lian pun bingung kenapa Y/n seperti itu.

"Serius luh!!!" Y/n mengegas. Panik juga ia mendengar adek seperjuangnya lagi berantem ama anak sebelah- eh maksudnya pemburu hantu.

"Iya!"

"Aku bakalan minta izin dulu" ucap Y/n mengakhiri telepon dan berlari kearah ruangan ayahnya.

Lian berfikir, "diakan bisa teleport" menatap datar kepergian Y/n.

.
.
.

"Ayah!!!!" panggil Y/n mendobrak pintu dengan tidak slow nya.

"Ada apa!!!" ayahnya pun ngegas.

"Y/-Y/b yah dia diserang sama pemburu hantu!!" teriak Y/n tersenggal senggal.

Ayahnya pun langsung kaget dengan apa yang dikatakan oleh putrinya.

"Jadi kamu mau minta izin?" tanya sang ayah dengan nada kalem.

"Yaiyalah!!"

"Dengan satu syarat" ayahnya menyeringai licik.

"Apa!!" Y/n tidak habis pikir dengan ayahnya, padahal anak keduanya sedang diserang pemburu hantu tapi malah sempat sempat nya mengasih syarat.

"Kamu harus menerima perjodohan ini, kalau gak kamu gak boleh pergi"

TBC

Oke selesai silahkan tinggalkan jejak😊.

Boel × Ghost! Y/nWhere stories live. Discover now