Chapter 14

342 29 6
                                    

Episode sebelumnya..

"Btw lu siapa? Setan doang belagu lu."

...

"A-APA?! HISSSSSS" desis hantu itu. Menatap nyalang Y/n, yang di tatap hanya menguap ngantuk karena tidurnya tidak cukup, bahkan kantung matanya terlihat sedikit.

"Udah jadi ular, sekarang malah beralih profesi menjadi perebut lelaki? Kau lont* kah?" Y/n berkata begitu sambil mengucek matanya. Entah dia dalam keadaan sadar atau tidak sadar.

Hantu ular itu hendak menampar Y/n, tetapi tidak bisa karena terhalangi oleh kekuatan Y/n. Karena pada dasarnya Y/n itu makhluk langka yang di incar kekuatan nya, tentu saja dia tidak akan terluka segampang itu.

'A-Apa?! Bagaimana bisa?!' Batin Hantu itu tercengang karena ada nya tekanan yang membuat ia tak bisa menampar Y/n.

"Kau bertanya mengapa kau tidak bisa menamparku? Haha, simpel saja jawabannya, kau itu bahkan tidak bisa menyentuh makhluk gloyrasya apalagi klyrassia." Jelas Y/n dengan santainya, dia sudah tau kalau hantu di depannya ini hanyalah hantu biasa yang bahkan bukan makhluk mounliunnia.

'Jadi dia itu makhluk Klyrassia?! Kenapa aku tidak merasakan auranya?!' Batin Hantu tak dikenal itu terheran - heran. Niatnya ingin melawan pun pupus setelah mengetahui status dari makhluk di depannya.

"Aku menyembunyikan aura ku karena bisa saja aku di buru, tapi walaupun mereka menemukan ku paling tidak mereka hanya tinggal nama saja."

Hantu itu yang sudah ketar ketir pun menghilang lenyap seketika karena tidak ingin nasibnya sama seperti para pemburu yang memburu Y/n. Tidak tau saja dengan kekuatan anime menyertai Vio yang sudah mendapat sampel rambut dan sudah siap - siap untuk menyantet hantu tadi.

Tetapi, adiknya yakni Y/b heran mengapa kakaknya berbicara dengan kata yang tidak biasa di ucapkan oleh kakaknya padahal biasanya itu toxic gak ketolong, entah kenapa toxic nya seperti berkurang. 'Jangan bilang..' Batin Y/b Curiga sambil menatap Y/n yang menguap dan kembali tidur di pangkuan Taufan.

...

Sekarang Y/n sedang berada di kamar yang di tempati olehnya di rumah Boel. Y/b bergegas menghampiri kakaknya itu karena ingin menanyakan hal yang penting.

"Kak! Bangun! Aku pengen nanya sesuatu!" Pupus sudah, Y/b mengguncang tubuh Y/n pun tidak bangun, entah Y/n punya kekuatan sakral apalagi.

"Maaf kak." Muncul imajiner air mata di muka Y/b sambil mengangkat tangannya tinggi - tinggi.

PLAK!

Y/n yang di tampar tiba - tiba langsung bangun dengan terkejut, nyawanya masih belum terkumpul.

"Kak?! Kakak gak apa apa?!" Akting seolah olah bukan ia yang melakukan melainkan hanya mimpi buruk. Y/b memegang pundak Y/n demi kelancaran akting nya.

"T-tadi kakak ngerasa kayak di t-tampar." Jawab Y/n sambil memegang pipinya yang panas karena pukulan Y/b yang keras.

"Gapapa kak, itu cuma mimpi buruk." Y/b menenangkan sambil mengelus pundak Y/n.

"Mimpi kok sakit ya?" Gumam Y/n yang masih bingung dengan mimpi nya yang sangat nyata.

"Oh iya kak, aku mau nanya nih. Kakak ada ngerasa gejala yang pengen tidur terus tapi gak ngantuk gak?" Pengalihan topik berjalan mulus permisa.

Pertanyaan dari Y/b membuat Y/n berfikir.

"Iya, entah kenapa jadi kek begitu akhir akhir ini." Y/n menjawab sambil mengangguk - angguk.

"Kakak ngerasa gak sifat kakak kayak sedikit berubah?" Lagi, Y/n berfikir keras karena selama ini dia tidak memikirkan sifat nya.

"Umm, emang apa yang beda?" Y/n bertanya kembali karena tidak merasa sifat nya berbeda.

"Kakak jadi jarang toxic!" Seru Y/b sambil menggebrak meja kabinet di samping ranjang Y/n.

"Owh! Iya juga!"

"Terus kakak tadi juga jadi memakai perkataan yang sedikit sopan, walaupun masih ada kata lont*." Jelas Y/b sambil menaikkan kacamata nya dengan jari tengah. Entah darimana ia dapat kacamata itu.

".. Terus?" Apakah kalian mengira bahwa Y/n dari awal sudah mengerti alur pembicaraan Y/b? Kalau kalian mengira itu, salah besar kawan. Dari awal Y/n sama sekali gak konek.

"Etdah! Kakak lagi dalam fase masuk ke dewasa tau!" Y/b kesal karena kakaknya yang lebih stupid dari dirinya.

"Bukannya aku udah dewasa ya, buktinya aku udah tau cara buat ana- mmp"

Ucapan Y/n terpotong karena di bekap oleh Y/b.

"Diem kak, kalo itu aku juga tau. Tapi ini maksudnya itu emmm gimana ya jelasinnya duh." Ucap Y/b plin plan, susah menjelaskan ke kakaknya yang otaknya miris.

"Oh!" Muncul imajiner lampu di kepala Y/b.

"Kalo kakak udah masuk ke fase dewasa, kakak udah legal buat nikah. Nah kalo ayah tau kakak udah masuk ke fase itu, mungkin pernikahan kakak bakalan di cepetin." Jelas Y/b acuh menaikkan bahunya.

Y/n nge-lag.

"HA?!!!! HAAAAAAA!!!"

"AAAAAAAA TIDAAAAAKKKKK!!!"

"WEH WEH BISA DI PAUSE DULU GAK SIH BUAT MASUK KE FASE DEWASA NYA?!" Tanya Y/n sambil mengguncangkan tubuh Y/b panik.

"Y-ya mana b-bisa lah ka- kak!" Ucap Y/b terbatas - bata karena tubuh, jiwa, raga, batin, dan mentalnya terguncang.

Brak!

"APAAN SIH WEH YANG DI PAUSE, URUSAI BANGET!"

-TBC-

Ehe❤

Aku terinspirasi dari komik ini yang di bagian Y/b nge bangunin Y/n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terinspirasi dari komik ini yang di bagian Y/b nge bangunin Y/n.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boel × Ghost! Y/nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang