05. KELOPAK BUNGA MATAHARI

481 73 6
                                    

*
*
*
*
🌱

🌻

HAPPY READING

__________

"Loh, rey kok ada disini?" tanya Hana pada Rey.

Rey, bodyguard dari opa yang ditugaskan khusus untuk menjaga Hana. Rey berdiri disamping mobil hana yang terparkir diparkiran sekolah.

Btw rey ganteng, masih muda.

"Saya ditugaskan bos besar untuk menjemput non hana pulang," jawab Rey.

"Ngapain dijemput? Kan gue bawa mobil sendiri,"

"Saya akan mengikuti mobil nona dari belakang," ujar Ray membuat hana menghela nafas pelan.

"Okey, tapi gue mau ke markas dulu. Bilangin ke opa,"

"Baik nona."

Mobil hana keluar dari sekolah diikuti rey dengan motornya dari belakang.

"Bukannya itu rey?" tanya Venus saat melihat sosok rey mengikuti mobil hana.

"Ho'oh, ngapain dia?" ganti Azriel bertanya.

"Palingan juga opah yang nyuruh. Udahlah yok cabut."

Mereka segera mengikuti perkataan arka, pergi menyusul hana.

"KOK HANA BELOK?!" teriak Kava membuka kaca helmnya dengan motor yang masih melaju.

"MUNGKIN KE MARKAS!" jawab Arka teriak. Merekapun langsung membelokkan motornya mengikuti hana.

Jalan ke mansion seharusnya lurus, tapi hana mengarahkan mobilnya ke arah yang diketahui jalan menuju markas mereka.

Sebenarnya lokasi markasnya agak jauh dari pemukiman penduduk. Di sinilah para anggota lebih leluasa menikmati hari mereka layaknya anak remaja yang memiliki kebebasan untuk hidup.

Sesampainya dimarkas hana memarkirkan mobilnya diantara motor anggota lain yang sudah lebih dulu dimarkas. Diikuti Kava dan yang lain ikut memarkirkan motor masing masing.

"Gue kesana dulu," ujar Hana kepada rey lalu berlari kearah tempat favoritnya.

Pohon rindang dengan satu ayunan yang tergantung di salah satu dahan yang terlihat kokoh. Rumput dibawahnya terlihat hijau dan nyaman untuk diduduki. Hana bahkan pernah tertidur direrumputan setelah kelelahan bermain dibawah pohon.

Hana berdiri menghadap pohon sambil menutup matanya. Suasana di sini sangat sejuk. Angin berhembus menjatuhkan dedaunan hingga mengenai rambut panjang hana.

Flashback on...

"Hana! Hati hati sayang!!" teriak seorang perempuan dewasa yang cantik sambil mengejar gadis kecil berusia tujuh tahun.

"Mama kejar hana kalau bisa!!" teriak si gadis kecil, hana.

"Hana berhenti sayang! Mama capek." Sang mama berhenti berlari memegangi lututnya karena kecapekan.

RAVANKGAS || [ON GOING]Where stories live. Discover now