14. CHAPTER 14

103 10 10
                                    

Maaf karena up terlambat
Jangan lupa vote dan komennya ya



"Sebuah kekurangan tidaklah menjadi alasan untuk seseorang tidak bahagia."

_Sutan Arsa W

🌱

__________________
__________________

"Sagaaar~"

Bisa tebak suara siapa?

"Lang, lo ngundang badut mampang?" Tanya Bilal pada Elang di sampingnya tapi matanya melirik sinis ke arah perempuan yang duduk di samping sahabatnya yang terlihat mengalami tekanan batin.

"Kagak," Elang menggeleng.

"Lah itu?" Ucap Bilal polos sambil menunjuk Avelin didepannya.

Ya, perempuan badut mampang itu adalah avelin. Dia baru saja datang ke kantin bersama luna dan langsung duduk disamping sagar dengan sifat manja yang dibuat buat.

Sikap bilal sontak membuat elang dan dika menahan tawa.

Bilal berdiri dari duduknya lalu memutari meja menuju tempat sagar.

Srettt

"Minggir lo! Kasihan, nih, sahabat gue tekanan batin karena lo," Ucap Bilal setelah berhasil mendorong Avelin sampai hampir jatuh dari kursi.

Bilal langsung duduk di tengah-tengah menghalangi sagar dari evelin. Evelin melihat itu hanya bisa menggeram kesal.

"Lo apa-apa an, sih? Sama cewek tuh jangan kasar!" Bela Luna sambil menunjuk nujuk wajah Bilal.

Bilal hanya memutar bola mata malas. Avelin berdiri dari duduknya dan berniat duduk di samping kanan sagar, tapi kalah cepat dengan elang yang dengan cepat menempati tempat itu.

Bahkan sekarang sagar merasa sangat terhimpit oleh kedua temannya.

"Btw...sesek nying," ujar Sagar membuat keduanya sedikit bergeser. Dika tertawa melihat tingkah ketiga sahabatnya sambil menikmati minumannya.

Gigi avelin bergemelatuk karena menahan amarah. Dia menghembuskan napasnya pelan lalu pergi dengan menarik tangan luna.

"Udah belum, Han?" tanya Zea berdiri dibelakang Hana sambil membawa nampan berisi makanan yang ia pesan di kantin.

"Bentar. Tinggal minumannya nih," jawab Hana.

Disela menunggu, zea melihat lihat sekitar sampai di mana dia melihat avelin dan Luna sedang berjalan menuju ke arahnya. Zea mencondongkan sedikit badannya kebelakang dan berbicara pelan kepada Hana.

"Avelin sama luna lagi ke arah sini,"

Hana menoleh kesamping terdapat wajah Zea yang menatap kedepan.

"Yaudah sih, biarin aja. Palingan juga mau ngantin," jawab Hana santai membuat Zea mengedikkan bahunya.

"Terima kasih, kak." Ucap Hana tersenyum setelah mendapatkan minumannya.

Saat hana berbalik dia mendapati avelin berada bebarapa langkah di depannya. Hana mencoba cuek dengan Zea yang mengikutinya dari belakang.

Saat berada satu langkah dengan avelin hana sontak menggerakkan tubuhnya menyamping sambil mengangkat nampan makanannya lebih tinggi. Karena dia tau bahwa Avelin berniat untuk menyenggolnya dan pasti akan membuat makanannya tumpah.

Bruggh

"Aww!..shh,"

Siapa yang jatuh? Kalau kalian menebak hana yang jatuh, kalian salah. Karena yang jatuh adalah Avelin. Bagaimana bisa?

RAVANKGAS || [ON GOING]Where stories live. Discover now