19. pacar bara?

2.4K 217 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Hari ini Asha bangun sangat pagi tak seperti biasanya entah setan apa yang merasukinya. Ia sudah berada di dapur membantu ibunya menyiapkan sarapan.

"Tumben kamu pagi-pagi udah di dapur"ucap ibu Asha heran

"Ihh ibu gimana si aku bangun pagi salah bangun siang juga salah"ucap Asha

"Bukan gitu maksud ibu heran aja,tapi dibiasain ya bangun pagi nya"ucap ibu Asha

"Kalo bisa"ucap Asha nyengir

"Nih bawa kemeja makan"titah ibu menyorohkan piring

Asha membawanya menuju meja makan,disana sudah ada ayahnya dan Haegar. Mereka pun sarapan bersama.

"Yuk gue anterin sekolah"ajak Haegar setelah selesai

Mereka pun berangkat sekolah setelah berpamitan pada kedua orang tua Asha.

"Gue pulang sore mau eskul dulu"ucap Asha memberi tahu

"Tumben banget Lo ikut eskul"heran Haegar

"Gue juga gak mau kalo gak dipaksa si Lia"ucap Asha

"Pantesan,btw si Lia jomblo gak sha?"tanya Haegar,keluar tuh jiwa playboy nya.

"Awas aja kalo Lo mainin Lia gue aduin ke bokap Lo semua kelakuan Lo"ucap Asha

"Gak lah"ucap Haegar

Mobil pun berhenti di depan gerbang sekolah,Asha turun membuka pintu mobil. Ia berjalan menuju kelasnya.

~skip pulang sekolah~

"Sha cobain main badminton yuk,satu lawan satu perasaan dari mulai ikutan eskul Lo gak pernah main,cuman pegang raket sama kok nya doang"ucap Lia

"Males gue tuh"jawab Asha

"Ayok cobain pasti seru"ajak Lia

Mereka berdua pun berjalan ke arah lapangan yang sudah di batesi net,keduanya sudah memegang raket siap bertanding.

Asha melempar pelan kok ke arah atas dan memukulnya mengarah Lia. Lia membalasnya,semakin lama keduanya main dengan emosi saling mensmash. Point kedua nya terus saling mengejar.

"Fyuhh huhhh huhhh udah Li gue cape"ucap Asha ngos ngos an dengan keringat yang membasahi muka dan baju nya.

"Yee gue menang"teriak Lia senang

Asha bodoamat dan berjalan ke arah tasnya mengambil handuk kecil dan mengelap keringatnya. Setelah itu ia membuka botol minum meneguknya hingga tinggal tersisa sedikit.

"Gitu doang udah lelah"ucap Lia sembari meneguk minumnya.

Mereka berdua kemudian duduk di kursi tribun, mengistirahatkan tubuhnya sembari melihat kakak kelas yang sedang tanding.

Abarasha [End]Where stories live. Discover now