Chapter 2

31 18 19
                                    

"bukan hanya sekedar kata-kata yang menenangkan ku tetapi, ternyata senyum mu juga menenangkan"

****

Jejeran buku-buku di setiap rak mengisi suasana ruangan ciptaan Rasi. Harum buku yang mungkin, tidak semua orang dapat menikmatinya tetapi, Rasi menyukainya. Ia bukan kutu buku yang setiap hari membaca buku atau mempelajari bacaan-bacaan penuh rumus. Ia suka membaca tetapi, Novel. hehehe jika kamu fikir seorang Rasi akan membaca buku pelajaran itu bukan yang ia lakukan.

Berbagai jenis gendre novel tertata rapi, bukan di perpustakaan. Itu dikamar Rasi. Kamar yang menyerupai perpustakaan itu dengan dua sofa santai di pojoknya dan karpet bulu yang melengkapi nyamanya kamar tersebut. Tetapi, ia lebih suka melihat langit di depan danau yang menenangkan.

"hadeuh, capek juga yak. Orang kenapa pada pacaran sore-sore si. ganggu jomblo kek gua yang sedang menikmati suasana sore aja." keluh nya sambil menjatuhkan dirinya di sofa mini di depan rak-rak bukunya, Ia mengambil satu buku kesukaanya berjudul "senjaku". Rasi mah galaunya  bukan sama cewe tetapi, sama buku novel berderet yang ada di kamarnya. Entahlah, selain langit, angin dan danau ternyata, ia juga sangat bucin dengan buku romansa nya. walaupun tidak memiliki kisah romansa yang sama tetapi, kisah di setiap bukunya menghadirkan setiap makna. Membawanya ke setiap dunia-dunia buatanya. Pecandu fiksi. itulah sebutan untuknya.

Ia sadar kisahnya hanya fiksi tetapi, dia menolak sadar bahwa kisah didalam setiap buku yang ia baca membuatnya berada di dalamnya. Menenangkan. (Kata kata andalan Rasi).

"besok udah harus sekolah, gua harus ngapain ya kalo nanti banyak cewe yang deketin gua?, apa harus tebar pesona? atau sok cool biar diliat banyak cewe dengan teriakan histeris?" Khayalan seorang Ananda Rasi Gumilang. Ia lupa pada kenyataan bahwa ia adalah cowo jutek yang disegani oleh semua siswi di sekolahnya. Cukup banyak yang mengenalnya tetapi, untuk seseorang yang mendekatinya? Tidak ada.

Eits, itu sebelum ia tiba-tiba mengenal cewe ceroboh dengan geraian rambutnya yang tersapu angin. Ketika berlari dan tawanya sangat candu untuk Rasi. Hal baru yang membuatnya candu setelah dunia fiksinya.

Ia mengeluh kepada langit. Ia tidak mau menyukai hal lain selain langit tetapi, perasaanya tidak boleh memilih ingin jatuh kepada siapa. Bahkan, ia pun tak tau rasa suka lain selain menyukain langit, angin dan dunianya. Dunia Rasi yang tertutup.

"kalo gua suka tuh cewe, Apa nanti langit cemburu? apa boleh gua nyukain orang lain selain langit? GUA GALAU TOLONG!!." teriak langit seperti orang gila didalam kamarnya yang tidak luas namun, cukup membuat suaranya terdengar hingga ke kamar abang nya. Harusnya ia tau konsekuensi menganggu singa sejenis abangnya.

"ANANDA RASI GUMILANG LU BACOT BANGET GUA USIR LU!!." sahutan penuh kasih sayang dari sang abang.

Mari kita hitung detik selanjutnya apakah yang akan terjadi.

satu.

dua.

tiga.

BRAK!!!

"Tamat riwayat hidup gua." eluh rasi mengelus dadanya. Ia tau ancaman buruk apa setelah ini yang akan menimpa dirinya. Tuhan, tolong lindungi Rasi dari ancaman terbesar ini.

****

Rasi. Rasi. Rasi.

gua bucin Rasi tapi, rasi bucinya sama langit gimana dong? wkwkwk

maaf jika banyak typo bertebaran.

see you!

Rasi Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang