Chapter 7

14 9 6
                                    

"ketawanya aja bagus, apalagi senyumnya. Langit maaf, kali ini aku tidak memihak mu. Dia lebih indah."

***

"aw...sh!" Ringis Rasi sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

Pusing.

Satu kata yang menggambarkan kondisinya saat ini.

"lu gapapa kan?" tanya seorang siswi di depanya dengan mimik wajah khawatir. Siswi di depanya ini adalah pemilik mata berbentuk bulan sabit yang teduh dan tawa yang candu kesukaan Rasi.

"pliss, jangan imut-imut gua ga tahan." batin Rasi yang berusaha mengontrol dirinya.

"gua kenapa ada disini? Oreon sama Ken mana?" tanya Rasi beruntutan. Ia bingung mengapa ia berakhir di UKS bersama gadis kesukaanya. Seingatnya ia sedang berbicara dengan Oreon dan Ken di taman.

"oh iya! maaf yaa, tadi gua lagi main basket dan bolanya ga sengaja kena lu, trus lu pingsan.Temen-temen lu tadi masuk kelas karena, disuruh pak Rian." jelasnya secara mendetail masih dengan wajah khawatirnya. Ia cemas karena, ulahnya Rasi berakhir pingsan seperti ini.

"ohh, Lah terus yang ngangkat gua kesini lu gitu??" pertanyaan bodoh yang terucap dari mulut Rasi kali ini sangat lah absurd. Dari banyak nya pertanyaan yang ada.Mengapa pertanyaan bodoh ini lah yang terucap.

"hahaha, ya ga mungkin lah. Badan lu aja lebih gede daripada gua, mana mungkin gua ngangkat lu sampe sini. Lucu banget sih lu!" ucapnya sambil tertawa mendengar pertanyaan konyol dari Rasi. Mengeluarkan tawa indahnya di depan seorang Rasi. Sama saja seperti memberi Narkoba kepada orang Sakaw. Kini Rasi benar-benar menggila.

"pliss, jangan ketawa depan gua!" ucapnya dengan suara lemah.

"eh? maaf, gua ga inget kondisi lu malah ketawa. Maaf kalau itu ganggu lu." ucapnya menyesal karena, tertawa di depan Rasi yang masih sakit akibat dirinya.

"ketawa lu bagus. Jadi jangan sembarangan ketawa depan orang, nanti gua gakuat nahan diri buat suka sama lu. paham?" Ucap Rasi penuh penekanan dan dengan sorot mata menegaskan. Seolah-olah gadis di depanya ini benar-benar ia ikat dengan matanya.

"eh? lu masih sakit kah jadi ngelantur?" ucap Gadis di depanya ini bingung. Dia sedikit salah tingkah akan omongan laki-laki di depanya. Tetapi, juga bingung untuk apa laki-laki ini mengucapkan hal seperti itu kepadanya.

"Nama gua Ananda Rasi Gumilang. Salam kenal pesaing langit." ucap Rasi sambil mengulurkan tanganya.

"hah? ah, eh...g-gua Cybela Bintang Galatea " ucapnya menbalas uluran tangan Rasi.

"Nama lu bagus, gua suka. Besok lagi ya latihan ijab kabulnya. Gua mau ke kelas." ucap Rasi menyudahi salaman perkenalan mereka dan berlalu pergi meninggalkan Bintang dan segala kebingungan nya.

"hah?" ucap Bintang pada dirinya sendiri, Ia baru menyadari akan tanganya yang lupa ia turunkan ketika bersalaman dengan Rasi.

"aneh, latihan ijab kabul katanya. hih!" batin Bintang mengingat kejadian tersebut dan masih menyimpan banyak pertanyaan tentang laki-laki tersebut.

***

"Hai brou!!" panggil Rasi kepada teman-temanya ketika ia sampai di kelas. Dengan senyum lebar dan mata berbinar, membuat seisi kelas heran sekaligus takjud. Cowo dengan wajah jutek dan omongan yang sering kali pedas. Kini tersenyum lebar dengan sangat manis. Baru kali ini Rasi menunjukan pesonanya yang manis.

"Rasi manis juga ya kalo lagi senyum kayak gitu. Sayangnya susah dideketin, jutek." bisik-bisik siswi yang ada di kelas Rasi pun mulai terdengar.

"gua emang manis. Tapi, bukan untuk di nikmatin semua mata. paham? jangan ngomong dibelakang, gua jutek sengaja biar ga di deketin cewe modal pansos." balas Rasi yang mendengar Bisik-bisik cewe tersebut. Ia berbicara seperti itu sambil berlalu melewati mereka. Seolah olah tidak ada yang terjadi.

"lah, lu kok udah balik Ras? kan tadi pingsan?" tanya Oreon sambil memakan camilan persembunyianya dari kolong meja.

"Lu pada enak-enak disini makan, padahal temenya lagi pingsan. Malah ditinggal!" ucap Rasi pura-pura marah.

"ya maaf Ras, tadi disuruh pak Rian balik ke kelas, padahal gua pengen ngadem di UKS." balasnya santai tetapi, tidak menatap Rasi yang sedang berbicara.

"Karena kalian udah ninggalin gua, nanti pulang sekolah gua traktir mie ayam pakde Karwo." ucap Rasi tiba-tiba merubah mimik wajahnya menjadi senang.

"hah!! tumben?! ketiban durian runtuh lu?" tanya Ken kini mendadak heran dengan teman di depanya ini. Apakah ketika terbentur bola basket otaknya sedikit bergeser?.

"Makasih buat kalian yang nemuin gua secara langsung sama pesaing langit gue!." ucapnya lalu duduk di samping Oreon dan mencomot camilan milik Oreon di kolong mejanya.

"WOII JAJANAN GUEE!!" Amuk Oreon. Dia dan makanan adalah soulmate. Jika ada yang merebutnya....Maka akan terjadi peperangan seperti ini.


****

HAIII GAISSS!!

Akhirnya Rasi bertemu lagi dengan Bintang!!!

Selamat datang Pesaing langit :)

ditunggu yaa next chapter nya!!

vote coment nya gaisse :)

see you next chapter 👋



Rasi Bintang Where stories live. Discover now