Chapter 10

17 7 36
                                    

"Ditarik mundur selangkah untuk maju lebih jauh lagi, aku harap benar seperti itu kenyataanya!"
-Rasi

****

"Pagi ku, cerah ku.... si Ado tersenyum, memandang nayla sudah sama yang lain!" Nyanyi Ken di sepanjang koridor yang di iringi oleh Oreon dan Rasi.

Mereka bertiga baru sampai ke sekolah. Tidak telat seperti biasanya, membuat Ken menyanyi kegirangan karena, terlepas dari hukuman Pak Galang yang menakutkan.

"bacod!" ucap Oreon sambil menoyor kepala Kem yang sedang bernyanyi disampingnya.

"NAYLAA!! ADO KASAR NIH!" teriak Ken tidak terima kepala sucinya di toyor oleh tangan Oreon.

"hmphhh!!" Oreon menyekap mulut Ken setelah, temanya tersebut mengganggu kenyamanan orang-orang yang berlalu-lalang di koridor dan pastinya, membuat Nayla, sang pujaan hati menengok ke arah mereka.

"hosh...., huh, hah.....! Gila lu do, hampir mati gua lu sekep begitu. Kalo gua mati nanti yang nyukain Alleta setulus gua siapa lagi?!" ucap Ken masih dengan nafas yang menburu sehabis, di sekap oleh Oreon yang kini menunjukan muka tak bersalah sama sekali.

"lu  berdua pagi-pagi ribut aja, lu Oreo, udah tau gamon yaa....gak ngeliatin sampe mata mau copot juga kali, Lu juga Ken, kalo mau mencintai hambanya, ijin dulu sama tuhanya." ucap Rasi yang kini mulai menegeluarkan suaranya, Walaupun lebih baik untuk tidak berbicara jika yang ia bicarakan justru membuat kedua temanya mengalami syok mental di pagi hari karena, menerima kenyataan yang miris.

"kampret lu Ras, kek cinta lu mulus aja!" timpal Oreon yang tidak terima dirinya di cap Gamon. Walaupun memang benar Tetapi, lebih baik pura-pura menjaga harga diri kan.

"cinta gua? Mulus lah. Siapa dulu yang jalanin! Pangeran cinta nomer satu nih boss." ucap Rasi berbangga diri, Ia merasa kini perjalanan cinta nya kian mulus karena, persetujuan dari Bintang yang membolehkan dirinya mendekat.

"alah! halu aja lu. Kalo kedengeran Bintang lu sombong begitu, udah ditakol pake bola basket Pasti!"

Bugh

"BWHAHAHAHAHHAHA, karma!" tawa kini kian meledak diantara Rasi dan Ken. Jika kamu pikir yang terkena bola tersebut adalah Rasi. Jelas salah. Karena, kini yang tercium bola dengan estetik adalah Oreon.

"duh, sakit kepala gua kek mau lepas." rengek Oreon memegangi  kepalanya.

"sorry bro, tadi ga sengaja bolanya mental ke arah lu." ucap laki-laki yang kini berada di samping Oreon dan Rasi. Ia adalah Reynaldi Anggara. Ketua Club Basket di SMA Antrophodia ini. Rasi mengenalnya karena, Rey dan Bintang memiliki hubungan yang cukup dekat sehingga, hal itu tak luput dari jangkauan pengawasan Rasi. (Rasi adalah CCTV berjalan milik bintang.)-Author

"Kaa Rey!!" panggil seorang gadis yang berlari menuju kearah mereka. Bintang.

"Iya, kenapa Bintang?" suara lembut yang terucap dari seorang Reynaldi si ketua club yang sangat memuakkan menurut Rasi.

"a-anu, kaka dipanggil pak dony untuk mengurus lomba basket,  katanya." ucap Bintang yang sedikit gugup ketika menjelaskan. Karena, disampingnya kini ada tatapan murung tak biasa dari seorang Rasi Gumilang.

****

"Rasi? woi!! lu kenapa si?" tanya Ken yang melihat wajah kaku milik Rasi.

"au lu Ras! yang kena bola gue, yang mukanya ga enak malah elu!" timpal Oreon yang sedang merebahkan dirinya di rumput taman.

Sekarang mereka memang sedang di taman, entah akan menjadi markas mereka atau seperti apa kedepanya, yang pasti kini Rasi sering melarikan diri ke taman ini. Tentunya di ikuti kedua temannya.

"baru ngerasa ada harapan tapi, bawaanya sesek aja perasaan gua." ucap Rasi tiba-tiba masih dengan wajah murung nya.

"et dah! kenapa si? gegara Bintang? Dia mah cuman juniornya Rey, kagak ada hubungan apa-apa Ras." ucap Ken yang memahami raut wajah Rasi yang berubah semenjak Pertemuanya dengan Bintang dan Rey.

"entahlah, kalo cuman dia deket sama senior gua ga cemburu, masalahnya emang karena kedeketan mereka ga kayak junior dan senior selayaknya. Apalagi kalian tau perjalanan Rey gimana." jawab Rasi frustasi.

"udah gapapa Ras, nanti kita susun lagi rencananya kedepan." jawab Ken kembali.

"Cadel lu udah sembuh?" tanya Oreon yang menyadari bahwa, semakin hari, Ken semakin jelas mengucapkan huruf 'R'.

"eh? i-iya, udah sembuh kayaknya" jawab Ken tergugup.

"dia mah sengaja pengen manggil lu Ado aja, bukan karena cadel, emang pengen ngatain bapak lu aja." jawab Rasi yang masih murung tetapi, sempat-sempatnya menimpali percakapan keduanya dan Ado adalah memang dari Nama orang tua Oreon.

"OHHH!! jadi gitu kelakuan lu Ken!!! kampreto setano kao?!." amuk Oreon kepada Ken yang kini sudah mulai berlari memutari taman untuk menghindari Oreon.

"AAMPUUUN!!!!"

****

i'm back!
Gimana puasanya? semoga lancar terus ya bagi yang menjalankan!!

gimana nih ...Rasi si bucin langit sekarang udah jadi bucing bintang.....

Andai langit itu manusia, mungkin udah cemburu kali ya liat pengaggum setianya berpaling wkwkw.

Hanya tulisan sederhana yang semoga makna nya sampai kepada kamu, kita dan kalian!

see you next chapter 👋


Rasi Bintang Where stories live. Discover now