Chapter 12

12 3 2
                                    

"Tidak akan pernah sesakit ini jika tidak berekspektasi sangat tinggi kepada diri sendiri, cukup!."

****

"huh! Capek banget." Eluh seorang gadis yang kini merebahkan dirinya dengan nyaman pada kasur kesayangannya.

"gak pernah setenang ini.....enak banget, walaupun sepi." lanjutnya kembali.

Kini ia mulai menjalani kehidupannya sendiri setelah, melepas dirinya dari sebuah ikatan bernama 'keluarga'. Entah bagaimana kelanjutannya, Ia akan berusaha untuk bertahan.

ting

Layar ponsel yang menyala, menampilkan notifikasi yang membuatnya harus merogoh ponselnya.

Kak Rey
"udah tidur?"

Bintang Galatea
"belum kak, ada apa ya?"

Kak Rey
"Alhamdulillah belum tidur, gapapa Bintang, Gua mau nanya aja besok lu ke sekolah naik apa?"

Bintang Galatea
"paling busway kayak biasa kak, emangnya kenapa kak?"

Kak Rey
"kalau bareng gua mau? kebetulan mau anter pesenan jaitan mama besok pagi, ke daerah sekitar rumah lu."

Bintang Galatea
"ummm, ngerepotin ga kak? aku takut ngerepotin kakak aja sih."

Kak Rey
"engga kok, kan gua yang nawarin. Nanti pagi gua jemput ya. Udah malem tidur gih!"

Bintang Galatea
"okey kak, makasih ya. ahiya kak ini mau tidur."

Kak Rey
"night and have a nice dream Bintang!"

Bintang Galatea
"i-iya kak, night to. makasih!

"heumm, Kak Rey selalu aja begitu. Jadi merasa terbebani ama kebaikanya." gumam Bintang yang masih melihat roomchat pada ponselnya.

Bintang bukan tidak menyukai Rey tetapi, sikap baiknya dan kedudukan Rey membuat ia menghargainya sebagai kaka kelas serta pembimbingnya. Tidak lebih dari itu.

"tidur deh, pusing mikirin pikiran sendiri!"

****

Bell masuk berbunyi nyaring ke setiap penjuru sekolah, menandakan bahwa jam pertama sudah dimulai. Sedangkan, Rasi dan teman-temanya masih berada di taman dengan muka memelas sambil mencabuti rumput liar yang berada di taman tersebut.

"ah gegara lu nih, kita jadi disini. Mana pegel banget pinggang gua jongkok begini." Ucap Ken misuh-misuh dengan keringat yang bercucuran di dahinya.

"bacot lu pada, kan kita telatnya bareng-bareng kenapa gua doang yang di salahin." bela Orion, yang tak terima dirinya menjadi pelaku atas keterlambatan mereka.

"tapi, kalo lu ga dandan sejam ga akan telat begini, besok-besok lu berangkat subuh dah!" ucap Rasi yang ikut menyalahkan Orion atas kejadian ini.

"Kok kalian gitu si! ga setia kawan deh, jadi kalian udah gamau nih temenan sama gua??" ucap Orion dengan ekspresi dibuat-buat agar terlihat si paling tersakiti.

Rasi Bintang Where stories live. Discover now