8. Siswi baru ✔️

114 75 34
                                    

Hari sudah berganti dan sinar matahari menyeruak memasuki cendela kamar Gibran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari sudah berganti dan sinar matahari menyeruak memasuki cendela kamar Gibran . Sekarang ia masih nyaman di depan meja belajarnya tanpa ada niat untuk turun sebelum ia berangkat sekolah. Karena ia tidak suka bila saat makan ada orang lain yang tidak ia kenal.

Tok tok tok

"Bang turun sayang sarapan dulu."titah bunda.

Gibran membuka pintu kamarnya disana sudah ada bundanya yang sedang menggandeng adiknya Caca.

"Lagi males Nda,"ucap Gibran menyender di pintu.

Bunda  Sela menghela nafas mengerti jika putranya tidak suka makan satu meja dengan orang yang menurutnya asing.

"Gak papa dong bang, Naya itu udah bunda anggap anak sendiri lo."ucap bunda Sela membujuk putranya.

"Tapi Nda--"sebelum melanjutkan ucapannya bunda Sela menarik Gibran mengajaknya ke bawah untuk sarapan bersama.

Setelah sampai tempat makan ternyata sudah ada papanya dan juga Nayya yang sudah memakai baju putih abu-abu sama seperti yang ia pakai. Gibran duduk di kursi seperti biasanya.

"Bang nanti Nayya pulang pergi sama kamu ya, karena dia belum hafal jalan Jakarta,"ucap bunda Sela.

"Hmm."

"Oh iya nanti kamu antar dia ke tempat pendaftaran ya soalnya berkas yang kemarin belum lengkap."

"Hmm."

"Bang bunda ngomong sama kamu Lo, dari tadi hmm terus,"ucap bunda Sela kesal.

Gibran menghela nafas panjang "iya Nda."ujar Gibran.

"Kalau Gibran bandel aduin ke Tante ya nayy."pesan mama Gibran pada Nayya yang sedari tadi hanya menyimak.

Nayya tersenyum dan menggangguk "iya Tante,"ucap Nayya.

"Sekali-kali ajakin dia bolos nayy."sambung papa Gibran.

Bunda Sela langsung mencubit lengan suaminya "Nayya anak baik-baik pah jangan kamu ajarin sesat."tegur bunda Sela. Akhirnya pasangan pasutri itu tertawa.

Khmm

Gibran  berdehem membuat papa dan mamanya berhenti tertawa "aku berangkat Nda,pa keburu siang."pamit Gibran.

"Yaudah hati-hati jangan ngebut bawa motornya."peringat  bunda Sela.

"Iya Nda."ucap Gibran menyalimi tangan kedua orang tuanya di ikuti Nayya yang mengekor di belakangnya

"Tante, Om  Nayya pamit assalamualaikum." pamit Nayya.

"Waalaikumsalam hati-hati ya."jawab sela dan Reyhan bersama.

Gibran dan Nayya keluar rumah. Gibran mengambil motornya yang berada di garasi sedangkan Nayya menunggu Gibran di depan gerbang. Tak lama Gibran keluar dari pekarangan rumah.

I'm Okey! (END)Where stories live. Discover now