chapter. 3

1.2K 137 9
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat FIKSI, murni karangan author sendiri☺️
#fiksi #bxb #🔞

























-sorry for typo
-2914 words

...
...

Hawa panas terus mengusik diri Xiao Zhan, satu jam telah berlalu namun dirinya masih saja tidak bisa tertidur. Sebotol air mineral dingin bahkan sudah di minum hingga tandas, akan tetapi tenggorokannya masih terasa kering. Sudah cukup, ia sudah tidak tahan lagi. Sebenarnya ada apa dengan hawa di Malta malam ini. Tidak aneh jika siang hari terasa panas, akan tetapi ini sudah larut malam dan seharusnya hawa dingin lah yang di rasa.

Berakhir dengan Xiao Zhan menyibak selimut yang sebelumnya ia pakai. Mengubah posisi menjadi duduk, menatap sosok Yibo yang sudah terlelap dengan posisi menyamping untuk mencegah agar lengannya yang terluka itu tidak tertindih.

Tunggu dulu, bukan hanya hawa panas saja yang di rasa, melainkan pusing pun juga tiba-tiba menyerangnya. Selain itu beberapa titik pada bagian tubuh dari si pemuda juga terasa gatal, mungkinkah ini gejala alergi yang timbul setelah mengonsumsi makanan baru?. Tapi jika di ingat lagi, Xiao Zhan itu jarang sekali mengalami masalah alergi pada jenis makanan yang baru ia konsumsi.

"Eunghh.. Pa..nhas" dengan susah payah bangkit dari tempat tidur dan berjalan perlahan.

Disaat Xiao Zhan akan meraih gagang pintu, namun sayang sebelum itu terjadi dirinya sudah terlebih dulu jatuh ke atas lantai, tubuhnya terasa begitu lemas.

Mendengar suara gedebuk yang cukup keras, membuat si pria Wang terbangun. Merasa kebingungan ketika melihat diri Xiao Zhan yang terduduk di atas lantai kamar, pemuda itu terdengar meringis kesakitan. Dengan berat hati, Yibo pun memilih untuk bangkit dari acara tidurnya. Menghampiri sosok tersebut dan bertanya apa yang tengah terjadi, siapa tau saja Xiao Zhan itu punya kebiasaan tidur sambil berjalan.

"Kau kenapa, apa ada yang salah?" berjongkok menyamakan posisinya dengan Xiao Zhan.

Tidak ada jawaban, yang ada pemuda itu malah jatuh menyamping dan Yibo dengan sigap langsung menangkap tubuh tak berdayanya. "Hei bicaralah!" mungkin bagi si pria tubuh Xiao Zhan memang terasa ringan, akan tetapi ketika lengannya yang terluka itu tertindih, rasanya tetap saja menyakitkan.

"Eungg?" perlahan salah satu tangan Xiao Zhan naik ke atas, meraih bahu tegap milik Yibo dan menumpu tubuhnya yang terasa lemas.

Tatapan mata keduanya bertemu, Xiao Zhan menatap sosok dihadapannya dengan sayu. Gelenyar aneh ia rasakan dikala tangan Yibo yang di hiasi oleh beberapa urat yang menyembul dengan malu-malu itu meraih pinggangnya. Bukan berarti rasa aneh itu membuat diri Xiao Zhan ingin segera menjauh, malahan kini dia merasa ingin terus berada di dekat si pria dan merasakan sentuhannya kembali.

Yibo menghela napas lelah. Mereka berada di tempat yang sama hampir sepuluh menit lamanya, namun pemuda itu masih saja menatapnya dengan pancaran mata yang sulit di artikan. Sudah cukup, daripada membuang waktu bukankah lebih baik jika Yibo kembali tidur.

Niatnya memang demikian. Akan tetapi sebelum itu benar-benar terlaksana dengan baik, salah satu kakinya di tarik dan dipeluk erat oleh Xiao Zhan.

"Lepaskan, kau ini kenapa?" sudah jelas jika Yibo itu bukan tipe orang yang penyabar. Akan tetapi tetap saja, karena Xiao Zhan adalah istri dari sang ayah dia pun harus bersikap baik dan tidak boleh kasar.

Maka dari itu dengan keyakinan yang di miliki, segera Yibo meraih tubuh yang masih setia terduduk diatas lantai itu dan membawanya keatas ranjang tempat tidur. Lagi-lagi rasa sakit ia rasakan, pasti akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi bagi lengannya untuk sembuh. Xiao Zhan sendiri tidak bisa diam, pemuda itu terus saja bergerak gelisah dalam gendongan nya. Sedangkan Wang Yibo mati-matian menahan rasa sakit yang menjalar dari bagian tangan sebelah kirinya.

[✔] PLAY |•| yizhan.verWhere stories live. Discover now