chaper. 17

1K 74 19
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat FIKSI, murni karangan author sendiri☺️
#fiksi #bxb #mpreg #🔞
















-(si pria ☞ Wang Yibo)
-(si pemuda ☞ Xiao Zhan)
























-sorry for typo
-2771 words

...
...
Manik mata itu terbuka, cahaya dari lampu di atas tempat tidurnya sama sekali tidak membuat diri si pemuda merasa terganggu olehnya. Seseorang datang menghampiri, bersama dengan senyuman palsu yang setia terpatri. Air mata mengalir, Xiao Zhan jelas tau bahwa sebentar lagi dia akan mendapatkan kabar yang tak mengenakan hati.

"Kami menemukannya" dibawanya tangan pucat itu, dan belaian lembut pun ia berikan.
"Aku minta maaf, janji yang ku berikan, lagi dan lagi tidak bisa aku tetapi dengan benar" tatapannya berubah sendu, menyiratkan rasa kesedihan dan kehilangan yang begitu mendalam.

"Yibo, kenapa ini terjadi padaku?" tanyanya dengan lemah.

Seketika itu Yibo pun terdiam, dia tak mampu hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan dari Xiao Zhan. Kehilangan itu bukanlah hal yang mudah untuk mereka terima, apalagi ini adalah kehilangan terbesar yang pernah keduanya alami bersama.

Kristal bening mulai menghiasi wajah dari si pria, ia menangis. Rasanya begitu sesak, lagi-lagi batinnya harus terluka. Yibo harus rela menerima hal yang bahkan tidak pernah ia bayangkan selama masa hidupnya. Xiao Ziyan, putra kecil mereka harus pergi sebelum sempat menemui diri sang ayah.

Berulang kali kata maaf telah terucap, dan semakin lama itu semakin membuat Xiao Zhan tak kuasa ketika melihat bagaimana pria itu terpuruk dalam kesedihan yang sama dengannya.

Si pemuda mengubah posisinya menjadi duduk, tubuhnya masih sangat lemah. Akan tetapi bagaimanapun juga, Xiao Zhan tidak mau mempermasalahkan hal tersebut. Ia lebih memilih untuk meraih Yibo ke dalam pelukannya, mereka menangis bersama. Keduanya menyesali karena belum pantas untuk menjadi sosok orang tua yang baik, memang sepertinya tuhan masih ingin bermain-main dengan takdir mereka.

Waktu pun berlalu, Xiao Zhan tetap memaksakan diri untuk hadir dalam acara kremasi Ziyan, putranya. Bersamaan dengan itu, Yibo juga ikut mendampingi disisinya. Menggenggam erat tangan sosok yang di cinta, mereka saling menyalurkan kekuatan agar bisa tetap merasa tegar bersama.

Namun sebelum itu, Xiao Zhan terus bersikeras untuk menemui Ziyan secara pribadi. Setidaknya, biarkan ia merawat diri sang anak untuk yang terakhir kalinya sebelum kremasi dilakukan.

Xiao Zhan bergetar, hatinya terasa remuk. Melihat bagaimana diri Ziyan yang tertidur dengan begitu pulas di hadapannya, itu membuat perasaan si pemuda tercampur aduk. Bisa di lihat jelas, terdapat banyak luka di sana. Linghe berkata, membutuhkan waktu beberapa saat untuk menemukan tubuh dari Ziyan. Jadi kemungkinan besarnya adalah, anak itu sudah berulang kali terbawa arus dan tubuhnya menghantam bebatuan karang yang berada dekat disekitar tebing kala itu.

Sebenarnya setelah di temukan, Ziyan masih dalam keadaan selamat. Namun setelah beberapa jam dilakukan penanganan oleh dokter ahli, nyawanya tetap tidak bisa tertolong. Selain menghantam bebatuan karang, ternyata bagian punggungnya juga terdapat luka tusukan baru. Kemungkinan terbesar bersamaan dengan diri Zhuocheng yang menembakan peluru pada dirinya sendiri, pria itu juga menusukan pisau kecil pada bagian punggung dari si anak.

Belum lagi dengan air laut yang masuk kedalam paru-paru nya, itu semakin menyulitkan proses penanganan. Berakhirlah dengan nyawa Ziyan yang tidak bisa terselamatkan, anak itu meninggalkan kebahagiaan dan rasa luka yang begitu mendalam bagi orang-orang disekitarnya.

[✔] PLAY |•| yizhan.verWhere stories live. Discover now