• 1 •

3.7K 319 2
                                    

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"lo kenapa disini kenapa ngga masuk kelas?." tanya pemuda itu.

El tidak menjawab pertanyaan pemuda itu ia masih syok. El menghirup oksigen sebanyak-banyaknya lalu menghembuskannya perlahan. Ia perlu tenang untuk memikirkan apa yang terjadi saat ini.

"Guntur kahfa harendra bukanya itu nama tokoh cerita yang gue baca semalem kan, fisual ni orang juga sama."batin el

"jangan-jangan gue...

__________________________________________________________________

"jangan-jangan gue bertasmigrasi ke novel semalem."batinya El tak percaya.

" Siapa lo ngga usah sokab deh." ucap el pada pemuda itu.

"kurang aja lo abang sendiri dikatain sokab, ngga gue tebengin mampus lo."sahut pemuda itu dengan sinis

El menatap heran pemuda itu dia bingung mendengar ucapannya.
"Dih ngga usah ngaku-ngaku lo sejak kapan gue punya abang, jelas-jelas gue anak tunggal."ucap El ngotot

"Dih setres, sono lo masuk kelas ngga usah bolos. lo mau gue hukum hah." ancam guntur

"emang lo guru sampe-sampe mau hukum gue."sahut el sengit

"bukan cuma guru yang bisa hukum lo,lo ngga lupa kan abang lo ini Ketua OSIS." ucap guntur sambil menaikan sebelah alisnya.

"siapa sih ni orang sokab banget, abang abang orang gue ngga punya abang ngeyel amat. "batin El frustasi

" abang apaan sih. Lo mau abang adean sama gue ya sorry yah ogah banget gue."ucap El

Guntur pemuda itu memandang El dengan tatapan yang sulit di artikan.

PENGAMAT (On Going) Where stories live. Discover now