• 5 •

2.4K 232 1
                                    

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku memutuskan untuk menemuinya. Melangkahkan kaki keluar perpustakaan.

Saat aku sampai di dekat lapangan. Aku masih memandanginya. Dan beberapa saat kemudian tatapan kami bertemu. Kulihat ekspresinya kaget ketika melihatku.

Apakah dia juga mengenaliku.

Dia keluar dari permainan lalu ku lihat lagi dia berlari ke arah ku.

Kemudian aku merasakan tanganku seperti di tarik lalu diajak berlari.

Ternyata dia yang menarik ku, apa-apaan sih kenapa harus berlari apa salahnya berjalan saja, lalu dia mau membawaku kemana.

Dia membawaku ke taman belakang sekolah. Aku baru tau ada tempat seperti ini disini.

Aku menyentak tangannya dari tanganku.

"maksud lo apa sih ngapain narik gue terus lari kaya tadi."

Dia menghiraukan ucapan ku, tapi tiba-tiba kedua tangannya memegang pundaku. Dan sekarang kita berhadapan dengan jarak yang lumayan dekat.

"ini beneran lo el , mata gue ngga salah liat kan?" tanya siswa tadi dengan wajah serius.

"jawab!! Lo el kan. Aella xaviera." kali ini intonasinya agak tinggi.

Aku menatapnya lamat-lamat.
"l-lo kale?"

Greb...

Tubuhku menegang saat tiba-tiba dia memeluku.

"iya gue kale, Kalendra." ucapnya sambil memeluku erat.

"El lo kenapa ada disini, apa yang terjadi sama lo disana?"

"tapi jujur gue seneng banget bisa ketemu sama lo, gue kangen banget sama lo el."

aku merasakan pelukan ini semakin erat dan aku semakin tersiksa.

"Bisa lepas dulu pelukannya? jujur gue engap."
yah aku sepertinya akan kehabisan napas jika terus begini bagaimana tidak dia memeluku begitu erat dan kepalaku yang dia peluk.

"haahh.... Lo gila ya gue mau kehabisan napas tadi kalo cara meluk lo kaya gitu." marahku padanya.

"hehehe sorry ngga sengaja, tadi reflek." ucapnya cengengesan.

"oh ya jawab pertanyaan gue yang tadi." ucap kale.

"duduk dulu ngga enak ngomong sambil berdiri kaya gini." kita berdua duduk di bangku taman.

"Gue juga ngga tau waktu itu gue lagi tidur di kelas terus tiba-tiba aja ada yang ngelempar penghapus ke kepala gue. Gila lumayan sakit loh."

"hahaha serius lo terus lo marahin ngga yang ngelempar." tanya kale.

"lah yang ngelempar guru woi mana bisa gue marahin malah gue yang kena marah, udah lah lanjut aja jangan bahas yang itu."

"yaudah-yaudah lanjut." ucap kale tapi ekspresinya masih ekspresi mengejek.

Dan akhirnya aku menceritakan semuanya ke kale dari awal aku disini sampe sekarang.

"tadi lo bilang lo sekarang jadi adiknya guntur, ko aneh yah di novel itu guntur ngga punya adik. Tapi kok bisa-bisanya lo jadi adiknya." ucap kale

"bukan lo doang yang ngerasa aneh, gue juga. Banyak yang ngga di tuliskan dinovel apalagi tentang keluarga guntur."

"gue udah dua hari disini dan udah dua hari juga tinggal di mansion harendra tapi sampe sekarang gue belum ketemu sama orang tua guntur eh orang tua gue juga ya berarti."

"mungkin mereka ada kerjaan di luar kota atau luar negri kan bisa aja." ucap kale

"mungkin." ucap ku

" oh yah lo kenapa bisa ada di sini juga le, bukannya lo lagi koma di rumah sakit." tanya ku

"sama kaya lo tiba-tiba aja gue udah ada di tubuh ini."

"tapi di sini nama gue bukan Kalendra xaverius, sekarang nama gue Kalendra ryu samudra."

"Hah serius lo, itu kan nama second lead."ucap ku terkejut mendengar fakta itu.

"berarti sekarang lo second lead dong."

" iya kali."ucap kale.

"terus gimana lo suka sama si vira?."
tanya ku.

"dih engga gue udah suka sama yang lain."

"lah keluar dari alur dong le kalo gitu." protes ku

"bodoamat, dari awal gue masuk juga ini alur udah berubah apalagi di tambah lo."

"ck terus siapa nih yang lo suka, cerita dong ke sepupu lo yang paling cantik ini." rayu ku.

" Dih disini kita udah bukan sepupu lagi yah, di sini kita udah ngga ada hubungan darah."bantah kale.

"ih lo gitu banget."

"udah lah gue mau balik ke kelas, sebel gue sama lo."

Aku langsung berdiri lalu berjalan meninggalkan kale sendirian di taman belakang.

***

Taman belakang sekolah.

"lo itu lucu el saking lucunya sampe-sampe gue punya perasaan lebih sama lo. Tapi perasaan gue terhalang karena kita punya hubungan darah."

"Tapi itu kalo disana, disini kita ngga punya hubungan darah. Jadi gue bisa punya hubungan yang lebih sama lo."

"entahlah gue mau seneng atau sedih karena kita kejebak disini. Tapi yang jelas gue seneng bisa kejebak bareng sama lo."

180522

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


180522

🌟🌟🌟

PENGAMAT (On Going) Where stories live. Discover now