Pengamat itu mungkin lebih baik dari pada dia harus mengikuti drama para tokoh utama.
Lagi pula dia memang seharusnya tidak ada.
Namun ternyata semua tidak berjalan seperti rencananya banyak hal-hal yang membuatnya harus perpikir keras.
Dia seorang...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
•
•
Pagi ini aku berangkat diantar pak ahmad. Guntur tak bisa ku tebengi dia sedang ada urusan katanya.
Mobil yang ku tumpangi berhenti di depan gerbang. Kulangkahkan kaki ku masuk ke dalam sekolah yang sudah terlihat ramai.
Saat aku melihat ke arah parkiran ada salah satu mobil yang menarik perhatiaku. Begitu pintu mobil terbuka muncul lah guntur dan vira. Oh ternyata ini urusannya, yah aku mengingat kejadian ini, karna kejadian ini tertulis di novel.
Kulihat vira berjalan mendahului guntur, pasti dia ingin cepat-cepat sampai kelasnya karena sepanjang koridor banyak juga yang memperhatikan mereka. Hem pengaruh guntur hebat sekali.
"VIR MAKASIH YA UDAH MAU NEBENGIN." Ucap guntur sedikit berteriak saat vira sudah akan masuk ke dalam kelasnya.
"Sama-sama pak ketos santai aja, kalo lo mau bayar ga bakal gue tolak kok. " ucap vira santai menanggapi.
"mereka pacaran ya? " tanya salah satu siswa kepada temannya. "kayaknya ngga deh lo denger sendiri kan si Guntur tadi cuma nebeng."
" mereka cocok banget tau."
"Aaaa ngga rela kalo guntur sama vira. Mending sama gue aja."seru salah satu siswi "Dih ngarep."
Perdebatan tentang hubungan guntur dan vira terjadi diantara para pemeran pembantu. Yah itu memang tugas mereka menyebarkan rumor dan gosip para pemeran utama.
Membosankan...
Aku melangkahkan kaki ku menuju ruang kelas. Tidak ada gunanya juga jika aku masih berada di sana.
Suasana ruang kelas sudah setengah ramai. Aku berjalan menuju tempat duduk ku. Duduk menikmati semilir angin pagi yang masuk melalui celah jendela kelas sambil menunggu pelajaran di mulai.
Ya tuhan semoga hari ini ketenanganku tidak di ganggu.
****
Bell istirahat sudah berbunyi dua menit yang lalu. Aku beranjak dari tempat dudukku berjalan keluar kelas. Kali ini tujuan ku adalah perpustakaan.
Tak sulit menemukan ruang perpustakaan karena letaknya sangat mudah di temukan.
Aku berjalan menuju rak-rak buku. Sepertinya ini akan menjadi tempat favoritku. Disini sepi pengunjungnya juga tak terlalu ramai.
Ku pilih duduk di dekat jendela, dari tempatku pemandangannya langsung mengarah ke lapangan basket. Ada juga beberapa siswa yang sedang bermain basket.
Namun ada satu hal yang membuatku langsung menajamkan penglihatan. Dia salah satu siswa itu seperti orang yang ku kenali tapi bagaimana bisa dia berada di sini, apa dia mengalami hal yang kualami.
Niatku membaca akhirnya hilang tergantikan oleh rasa penasaran. Aku terus mengamati dia dari jauh, bentuk muka cara dia berekspresi semuanya sama.
Yah aku harus menemuinya untuk memastikan.
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
