• 8 •

1.6K 160 1
                                    

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Motor kale berhenti tepat di depan gerbang mansion. Aku turun dari motornya dan menyerahkan helmku pada kale.

Saat itu pun gerbang terbuka, terlihat para bodyguard yang berjaga di sekitaran mansion dan di pintu gerbang.

"thanks le gue masuk dulu, lo hati-hati baliknya." ucapku.

Dia mengangguk dan tersenyum.
" iya gue pulang dulu, kalo ada apa-apa kabarin gue." tangannya mengusap ramputku.

Dia memakai helmnya lalu melajukan motornya meninggalkanku yang masih di depan gerbang.

Aku melangkah masuk, berjalan melewati halaman mansion. Sebenarnya melelahkan sekali karena jarak dari gerbang ke pintu masuk mansion jaraknya lumayan jauh menurutku.

Terlihat guntur yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Aku malas menyapanya jadi aku berniat melewatinya saja.

"Dari mana lo, kenapa baru pulang?" Aku reflek berhenti mendengar pertanyaan guntur.

"Dari rumah kale. Lo kenal kok ngga mungkin lo ngga kenal dia."

Dia menatapku dengan tajam.
"sejak kapan lo deket sama dia."

"udah lama, lo aja yang ngga tau."

Kulihat dia menghembuskan nafasnya kasar.
"kalo mau kemana-mana ngabarin. Jangan kayak gini gue tuh khawatir sama lo."

"iya sorry nanti kalo gue pulang telat gue bakal ngabarin lo."

Aku berpikir sejenak.
"emm lo tolong jongkok dong."

Dia memasang eskpresi bingung tetapi dia tetap melakukan yang aku suruh.
"ngapain?"

Aku tersenyum dan langsung naik ke punggungnya. Dan ku rasakan tubuhnya sedikit terkejut.

"gue cape banget bang, anterin gue ke kamar yah." Ucapku di samping wajahnya dengan memasang wajah memelas.

"huuh." dia bangun dan berjalan sambil mengendongku di punggungnya.

Yes akhirnya aku tak perlu cape-cape untuk berjalan ke kamar.

"lo udah makan?" tanya guntur sembari mengendongku.

"udah tadi makan di rumah kale." Jawabku seadanya.

Dia mengangguk singkat.
"yaudah nanti mandi dulu jangan langsung tidur."

"ngerti?" kepalanya menoleh kesamping

Aku pun mengangguk singkat sebagai jawaban.

Beberapa menit kemudian...

Kita sudah sampai di depan kamarku. Ku kira dia akan menurunkanku di depan pintu tetapi ternyata tidak dia masuk dan menurunkanku di atas kasur.

"terimakasih abang." Ucapku sambil tersenyum ke arahnya.

PENGAMAT (On Going) Where stories live. Discover now