• 11 •

1.2K 143 6
                                    

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menatap lurus hamparan air di depan. Angin laut seakan menampar wajahku. Kedua mataku tertutup lalu ku rentangkan kedua tangan menikmati hembusan angin yang lewat.

Rintik air mata mengalir membasahi pipiku. Pandanganku masih menatap lurus. Bayangan seorang laki-laki terbaring tak bernyawa terputar di kepalaku. Aku tak bisa melupakannya.

Kesedihanku masih sama seperti empat tahun yang lalu. Bertambahnya waktu tak sedikitpun membuatku melupakan hari itu

Flasback on (dunia nyata).

Aku masih mengenakan seragam pramuka SMP lengkap. Saat ini aku sedang berada di rumah sakit menemani papah. Dia sosok yang paling berarti untukku dan sekarang dia sedang terbaring sakit.

Hari ini hanya aku yang menemani papah. Aku bergantian menjaganya dengan mamah.

"Pah besok El mau ikut lomba pramuka." aku memulai obrolan dengan papah sambil tanganku mengupas apel.

"Loh lombanya hari minggu?" tanya papah

"Iya pah hari minggu, terus di sekolah lombanya."

"Aku juga di pilih jadi ketua regu. Doain ya pah semoga aku bisa menang."
Aku duduk di samping brankar lalu tanganku menyuapi papah apel.

Papah mengangguk.
"Hm pasti papah doain. Kamu pasti bisa bawa kelompokmu menang."

Papah mengusap kepalaku sambil tersenyum manis. Aku pun tersenyum, papah memang mood boosterku.

"Maaf ya papah ngga bisa nganterin kamu."

"Makanya papah harus cepet sembuh biar nanti bisa nganterin aku sekolah lagi." balasku mencoba memberi semangat ke papah.

"Papah tenang aja aku di jemput temen aku kok, aku ngga sendiri berangkatnya." aku tahu papah khawatir.

"Hati-hati ya." ucap papah

Aku mengangguk patuh.

"Besok aku kesininya mungkin sore pah karena jam 7 aku udah harus kumpul."

"Iya ngga masalah yang penting kamu jaga diri baik-baik ya terus nanti malem pintu sama jendela di kunci." papah mengingatkan.

"Siapp komandann." aku memperagakan gaya hormat.

Aku dan papah membahas banyak hal dan aku juga bercerita tentang kegiatanku hari ini.

Malam pun tiba. Mamah juga sudah datang sejak sore tadi. Ahirnya aku memutuskan untuk pulang walau sebenarnya aku tidak ingin pulang aku ingin bersama papah namun besok aku harus berangkat.

PENGAMAT (On Going) Where stories live. Discover now