Part 01

21.3K 1.4K 166
                                    

Story Pertamaku

Maaf kalau masih banyak kesalahan, kalau kalian suka jangan lupa buat "Vote sama Komennya"

Ohh iya, I Became a Maid juga udah ada versi cetaknya nihh. Buat kalian yang mau beli, bisa diliat dibagian open PO ya.

••••••••

    HAPPY READING

••••••••

Seorang gadis tengah berbaring di atas ranjang besarnya dan baru saja selesai membaca Novel "A Princess 'Secret", dia terus saja mencaci dan menghina si tokoh antagonis dalam Novel tersebut.

"Yaelah cuma ketimbang pelayan doang banyak bener tingkahnya, mana sok sok-an mau ngeracunin tunangannya Pangeran Javier lagi, ni ya kalo cuma pelayan doang itu diem jangan banyak tingkah kesel banget gue." Ucap gadis yang bernama Bellona dengan emosi.

Saat tengah sibuk mengomel tiba tiba telepon Bellona berbunyi.

"Hallo kenapa Lia?" Ucap Bellona mengangkat teleponnya.

'Kuy, ke mall kita belanja lo pasti mau kan.' Jawab Adelia sahabat Bellona dengan semangat.

"Gue kira apaan, ayolah gue lagi kesel banget ni abis baca Novel yang lo rekomendasiin, bener-bener tuh si antagonis mana endingnya gantung lagi nambah kesel aja"

'Yaelah Lona, cuma ketimbang Novel doang lo sampe segitu emosinya, gue juga gak sampe segitunya kali. Yaudah lah, sekarang lo siap-siap gue tunggu di tempat biasa.'

"Emosi tau gue, ya udah gue siap-siap dulu mau mandi, byeee." Ucap Bellona menutup telponnya.

Setelah bersiap-siap Bellona langsung pergi ke lantai bawah, untuk berpamitan kepada Mommy, Daddy dan Kakaknya.

"MOMMY" Teriak Bellona sembari menuruni anak tangga
"Sayang hati-hati jangan buru-buru gitu nanti jatuh." Ucap sang Mommy.

Baru saja sang Mommy memperingati untuk hati-hati, Bellona sudah tersandung dan terguling akibat dia memakai sepatu hak tinggi dan berlari saat menuruni tangga.

"Gak ak- AKHHH."
"BELLONA" Ucap semua orang yang ada disana.

Akibat terjatuh dari tangga yang sangat tinggi, kepala Bellona sampai menggeluarkan darah yang banyak, dan perlahan lahan dia kehilangan kesadarannya.

Padahal gue belum ngabisin duit Daddy, udah jatuh aja dari tangga, dasar tangga sialan. Kehidupan mewah gue. Batin Bellona mulai kehilangan kesadarannya.

•••••••••


Di Tempat Lain

Seorang gadis tengah berbaring di atas ranjang kecil yang hanya cukup untuk satu orang, saat sedang menyajikan makanan tiba-tiba saja dia pingsan dan membentur ujung meja makan, membuat makanan yang tengah dia bawa berceceran dan terjatuh dari tangannya.

Dan sekarang perlahan-lahan dia mulai tersadar dan mulai membuka matanya

Akhhh, dimana gue? Bukanya tadi gue jatuh dari tangga waktu gue mau nyamperin Mommy, kepala gue? perasaan tadi berdarah kok sekarang cuma sakit doang, terus tempat apa ini kok lusuh banget sih beda ama kamar gue. Batin gadis tersebut

Gadis itu terus saja sibuk dengan pikirannya sendiri sampai tiba-tiba datang seorang wanita sekitar usia 40 tahunan menghampiri gadis tersebut, dan gadis itu langsung tersadar dari lamunannya

"Meli kau sudah sadar, kalau begitu cepatlah bangun Yang Mulia menyuruhmu menghadapnya setelah kau sadar, jadi cepatlah kau telah membuat kesalahan besar hari ini." Ucap wanita tersebut

"Me-Meli siapa Meli? Maaf tapi nama gue bukan Meli nama gu-"

"Sudahlah kau jangan banyak bercanda, kau ingin Yang Mulia menjadi sangat marah karena ulahmu tadi." Wanita itu langsung menarik Meli membuat Meli terkejut.

"WOY, gue baru sadar malah langsung di tarik-tarik kaya gini sakit tau, gue aduin lo ke Daddy tau rasa lo."

"Meli diamlah kau ingin mendapat masalah lebih besar lagi."

Wanita itu terus membawa Meli sampai ke sebuah ruangan, di depan ruangan itu terdapat singasana yang di duduki oleh 3 orang entah siapa itu, dan banyak sekali orang yang memakai pakaian pelayan dan tengah menunduk, ada apa ini sebenarnya? Pikir Meli.

"Yang Mulia Meli sudah datang." Ucap salah satu pelayan disana.

"Meli kau majulah kedepan jika tidak Yang Mulia akan semakin marah." Bisik wanita yang membawa Meli tadi.

"Apa maksud lo? Ogah gue, emangnya gue salah apa? Sampe disuruh maju kedepan segala?"

"Cepatlah." Ucap Wanita itu mendorong Meli

"WOY APAAN SIH, gak usah di dorong juga kali, sakit tau awas aja lo nanti." Ucap Meli yang menjadi tontonan semua orang.

"Melisya, Namamu Melisya bukan." Ucap seorang pria paruh baya yang duduk disana.

"Melisya, siapa Melisya? Om lagi siapa emangnya kita kenal? Atau jangan-jangan om, om-om mesum yang suka ada di club, terus om tertarik sama gue dan nyulik gue gitu." Ucap Meli waspada

"Berhenti bercanda Melisya." Ucap seorang wanita paruh baya yang duduk disebelah pria tadi.

"Bercanda, siapa yang bercanda tante? Tante lagi siapa sok kenal banget? Tante istrinya om itu kan, kalo gitu tante tolong jaga suaminya biar gak ganjen ke orang." Jawab Meli santai

Semua orang yang mendengar perkataan Meli melonggo tidak percaya.

"Udahlah buang buang waktu gue aja, lebih baik gue pergi shopping sama si Adelia dia pasti udah nunggu gue di tempat biasa, kalau gitu sampe jumpa semuanya, byeee." Meli langsung meninggalkan ruangan begitu saja dan membuat semua orang tercengang termasuk ke 3 orang yang sedang duduk disana.

"BERHENTI KAU DISANA." Teriak seorang pria satunya sekitar usia 24 tahunan. Sembari menghampiri Meli.

Meli pun otomatis berbalik badan dan mendapati sosok pria tampan yang sedang menghampirinya.

OMG, ganteng banget tuh orang kalo ada si Adelia udah rebutan gue ama dia buat deketin tu laki, woy woy woy gimana ini dia kesini, ok Lona lo tenang munculin sikap anggun lo ok. Meli mulai bersikap anggun

"Hai, mau kenalan ya nyamperin jauh-jauh dari sana, kalau gitu kenalin nama gue Bellona Olivia, panggil aja Lona." Ucap Meli bersikap anggun sembari menjulurkan tangannya.

"Apa maksudmu huh? Kau ingin mempermalukan keluargaku, dengan kau meninggalkan ruangan ini begitu saja, kau kira kau siapa hanya seorang pelayan rendahan?" Ucap pria tersebut.

Mendengar ucapan Javier, membuat Meli terkejut dan dia kembali menarik uluran tangannya.

"Buset, kalem mas kalem emang nya kita saling kenal? Ngak kan, kenapa tiba-tiba lo emosi begini, emangnya gue salah apa?"

"Anda ini sudah keterlaluan sekali Melisya, anda harus ikut dengan saya. Ayah Izinkan aku menghukum pelayan tidak tahu ini, karena sudah bersikap kurang ajar dan mempermalukan keluarga kita." Pria itu menarik tangan Meli dengan begitu kasar.

"Baiklah ayah mengijinkanmu." Jawab pria yang tengah duduk diruangan tersebut.

Pria yang bersama Meli hanya mengangguk sebagai jawaban, dia langsung menarik tangan Meli dan membawanya keluar ruangan tersebut dengan kasar.

Diperjalanan Meli terus saja berpikir kenapa semua orang terus menyebut nama Meli padahalkan nama asli dia Bellona, Bellona Olivia.

Perasaan dari tadi semua orang manggil gue Meli, terus lagi-ni tempat kaya kuno banget bangunannya,Siapa sih Meli Gue kayak kenal tu nama tapi dimana? Meli, Melisya, Mel- Whatt Gak, Gak mungkin ini pasti mimpi iya ini pasti mimpi. Batin Meli tidak percaya

BERSAMBUNG.....

Jangan Lupa Buat "Vote & Komen"

Nantikan Part Selanjutnya.

I Became a Maid [TERBIT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin