Part 08

6.8K 599 55
                                    

Sebelum Baca Jangan Lupa Buat Vote dan Follow dulu wattpad Jia yuk.diaryji_07

Hapyy Reading

••••••••

Setelah selesai menghidangkan makanan ke meja makan Meli dan para Pelayan lainnya sekarang tengah menikmati sarapan mereka, dengan Meli yang seperti biasa selalu mengomel karena menu makanan tidak sesuai dengan seleranya.

"Yaelah kemaren ikan sama telor doang, sekarang cuma sayuran doang emangnya gue kambing apa di kasih sayuran doang kayak gini." Protes Meli

"Kau itu dari kemarin terus saja mengomel membuat telingaku sakit saja, makan ya makan jangan banyak bicara." Ucap salah satu pelayan disana menatap Meli dengan sinis.

"Aku kan hanya bertanya, memang apa salahnya?" Ucap Meli sembari memakan makanannya dengan terpaksa

Tidak lama dari itu Erik datang dan langsung menghampiri Meli karena Javier menyuruhnya untuk memanggil Meli keruangannya.

"MELI.... MELI...." Teriak Erik.
Karena teriakan Erik yang sangat kencang membuat Meli yang sedang makan sampai terbatuk-batuk.

"Uhuk...Uhuk.... Hei kau biasa saja kali tidak perlu berteriak-teriak seperti itu, kau tidak lihat aku sedang makan dan kau pikir ini hutan apa pakai teriak-teriak segala."

"Maaf, maafkan aku, Tuan Javier menyuruhku untuk memanggilmu ke ruangannya, cepatlah dia pasti sudah menunggumu disana."

Javier manggil gue apa dia nyuruh gue buat bersihin ruangannya lagi, yaampun gue aja belum selesai sarapan udah disuruh keruangannya lagi. Batin Meli melas

"Meli kau ini banyak sekali melamun, cepatlah ikut aku." Erik langsung menarik tangan Meli dan membawanya ke ruangan Javier, para Pelayan lain juga sudah tahu bahwa Meli adalah Pelayan Pribadi Javier, dan itu membuat Pelayan yang lain iri padanya.

••••••••

Sampainya diruangan Javier, Erik langsung mengetuk pintu setelah mendapatkan izin untuk masuk, Erik masuk dengan masih menggenggam tangan Meli dengan

"Maafkan kami Tuan kami sedikit terlambat." Javier yang melihat Erik masih memegang tangan Meli merasa tidak suka.

Jangan salah Erik selalu menjadi idola para Pelayan wanita yang bekerja disini karena ketampanannya dan apakah Meli termasuk salah satu Pelayan yang menyukai Erik pikir Javier.

Javier masih tidak memperdulikan ucapan Erik, karena dia masih fokus melihat tangan yang saling menggenggam itu.

"WOY LO, SI ERIK NGOMONG AMA LO SETIDAKNYA JAWAB KEK, bukannya malah bengong doang kayak gitu lo kira kita patung pancoran apa." Karena teriakan Meli yang sangat memekikian telinga akhirnya Javier tersadar dari lamunannya.

"Berani sekali kau berteriak seperti itu padaku, dan apa yang tadi kau bicarakan aku tidak mengerti bicaralah yang jelas."

"Gak penting tadi gue ngomong apa, sekarang beritahu aku untuk apa kau memanggilku kemari? Membersihkan ruanganmu? Tapi sepertinya ruanganmu sudah di bersihkan." Tanya Meli melihat sekeliling ruangan Javier.

"Tidak, aku tidak memanggilmu untuk membersihkan ruanganku, tapi sebelum itu lepaskan dulu tangan kalian, kalian pikir ini tempat orang menjalin cinta apa?" Ucap Javier melihat tangan Meli dan Erik.

I Became a Maid [TERBIT]Where stories live. Discover now