Part 23

3.1K 233 33
                                    

Heyy, Jia Update lagi nih, seperti biasa sebelum baca jangan lupa buat Vote dulu. Follow juga akun wattpad Jia. diaryji_07

Happy Reading

••••••••

Di sebuah ruangan besar seorang pria tengah duduk dengan berkas-berkas menumpuk di atas meja kerjanya.

"ERIK!" Teriak Javier memanggil pengawalnya.

Erik yang mendengar teriakan dari Tuannya, langsung menghampiri Javier.

"Iya, ada apa Tuan?" Tanya Erik sembari membungkukan badannya.

"Panggilkan Melisya, kenapa dia belum datang? Sudah jam berapa ini? Tidak biasanya dia datang sangat terlambat."

Mendengar ucapan Javier, Erik sudah tidak heran. Memang selama seminggu ini, Javier selalu lupa jika Meli sudah pergi dari istana.

"Maaf Tuan, tapi Nona Meli sudah pergi dari sini." Erik memberitahu Javier.

"Pergi? Pergi kemana maksudmu?"

"Apa Tuan tidak ingat, seminggu yang lalu Nona sudah kembali ke kediamannya. Bukan'kah kemarin Tuan baru saja mengunjungi kediamannya." Jelas Erik memberitahu Javier

Mendengar ucapan Erik. Javier langsung mengingatnya. Benar baru saja kemarin dia mengunjungi Kastil Felori dan pagi harinya dia selalu saja lupa.

"Ckk kenapa aku selalu lupa tentang hal itu. Kalau begitu siapkan kudaku, aku ingin ke Felori sekarang." Baru saja Javier ingin pergi dari ruangannya Erik malah mencegahnya.

"Tapi Tuan, anda baru saja dari Kastil Felori kemarin, bukankah anda harus mengerjakan pekerjaan anda, bahkan sudah seminggu ini anda kesana."

"Memangnya kenapa jika aku pergi kesana! kau mencegahku menemui calon istriku!" Kesal Javier.

"Bu-Bukan begitu Tuan, Yang Mulia menugaskan saya untuk tetap mengawasi anda, jika anda bersikeras ingin pergi tanpa menyelesaikan tugas anda, saya terpaksa mengunci anda disini." Ancam Erik.

Hubungan Javier dan Darrel juga sudah membaik, Javier telah memaafkan Darrel. Meskipun Javier sempat kecewa pada Darrel tapi bagaimanapun Darrel adalah Ayahnya.

"Kau mengancamku, apapun yang terjadi aku akan tetap pergi. Aku akan menyelesaikan tugasku besok, jadi biarkan aku pergi hari ini."

Belum sempat Javier keluar dari ruangannya, Erik langsung berlari dan keluar untuk mengunci ruangan Javier.

"ERIK BUKA! APA YANG KAU LAKUKAN!" Teriak Javier sembari menggedor pintu ruangannya.

"Maafkan saya Tuan, anda sendiri yang memaksa saya melakukan hal ini, saya akan membuka pintu ini jika anda sudah menyelesaikan tugas anda."

"ERIK! BERANI SEKALI KAU MELAKUKAN INI PADAKU! CEPAT BUKA! ATAU AKU AKAN MEMECATMU!" Javier balik mengancam.

"Maaf Tuan, tapi jika anda ingin memecat saya, silahkan saja. Tapi jangan salahkan saya jika suatu hari saya akan menjadi pengawal Nona Meli, dan saya bisa bersama Nona Meli sepanjang hari. Anda tahu Tuan, banyak sekali para bangsawan yang menawarkan saya untuk menjadi pengawal mereka." Tentu saja Erik berbicara seperti itu dengan nada candaan untuk menggoda Javier.

"BERANI SEKALI KAU BERKATA SEPERTI ITU! TIDAK BOLEH ADA YANG MENDEKATI LILY SELAIN DIRIKU!" Teriak Javier sembari mengedor pintu ruangannya.

Lily adalah panggilan Javier untuk Meli, karena Meli tidak ingin di panggil dengan sebutan Lea atau Alea. Akhirnya Javier memanggil Meli dengan sebutan Lily. Javier juga melarang orang lain memanggil Meli dengan sebutan itu.

I Became a Maid [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang