Part 12

6K 568 25
                                    

Happy Reading

••••••••

Setelah apa yang Meli lakukan kemarin. Javier tak henti-hentinya menampilkan senyum di wajahnya, membuat Erik yang sedari tadi tengah bersamanya menatapnya aneh. Tidak biasanya tuannya senyum-senyum sendiri seperti itu. Pikir Erik.

"Tuan apa ada sesuatu yang membuat anda bahagia? Kenapa sedari kemarin anda terus saja tersenyum seperti itu?" Tanya Erik Penasaran

"Ekhm... Tidak ada." Javier langsung merubah ekspresinya kembali menjadi datar. "Kenapa Melisya belum datang? kau tahu dimana dia?"

"Maaf Tuan saya tidak tahu, perlukah saya panggilkan." Ucap Erik menawarkan diri.

"Tidak perlu aku yang akan mencarinya. Kau temani saja aku!" Javier dan Erik langsung pergi dari ruangannya, untuk mencari Meli.

••••••••

Di Tempat Lain

Meli terus saja mondar-mandir sedari tadi didalam kamarnya. Karena kejadian kemarin, membuat Meli malu dan gengsi untuk menemui Javier.

"Nih, kaki kemarin gak bisa di ajak kompromi apa? Main kesandung aja, mana itu first kiss gue lagi. Ya walaupun gak di tubuh asli gue tapi tetep aja jiwa gue yang ada disini." Omel Meli kepada dirinya sendiri.

"Terus sekarang gimana gue bisa ngadepin si Ja- JAVIER." Karena terlalu fokus dengan pikirannya Meli sampai tidak melihat, kalau Javier sedari tadi sudah berada di kamarnya dan melihat apa yang ia lakukan.

Tanda Phoenix. Batin Javier terkejut.

"Javier sejak kapan kau berada disana?" Tanya Meli yang membuat Javier langsung tersadar dari lamunannya.

"Sejak kau mengomel tidak jelas, dan.. dan.. emm.. dan kenapa kau hanya memakai handuk?" Tanya Javier sedikit gugup, karena melihat Meli yang hanya menggunakan handuk ditubuhnya.

"Ha..Handuk." Meli yang mendengar ucapan Javier, langsung melihat ke arah tubuhnya dan benar saja sekarang ia hanya memakai handuk yang melilit di tubuhnya. Karena tadi ia lupa untuk membawa bajunya ke kamar mandi, alhasil ia sekarang belum sempat untuk memakai baju. Karena sedari tadi dirinya terus saja mengomel.

"AAKKK, MESUM LO! KELUAR DARI KAMAR GUE!" Teriak Meli "GUE BILANG KELUAR! KENAPA MALAH BENGONG! DASAR MESUM!" Lanjut Meli, sembari memukul Javier dengan bantal yang berada disana.

"Aw..aw..aw.. iya aku akan keluar! berhenti memukulku! dasar kau tidak sopan!" Javier menutup wajahnya dengan menggunakan tangan.

Tanpa menunggu waktu lama Javier langsung keluar dari kamar Meli. Erik yang melihat Javier dengan ekspresi wajah seperti itu menatapnya heran.

"Tuan anda baik-baik saja? Apa yang terjadi dengan wajah anda?"

"Bukan apa-apa." Jawab Javier dengan ketus.

"AAA... DASAR JAVIER MESUM BERANI SEKALI DIA MASUK KE KAMAR ORANG LAIN BEGITU SAJA, dan bisa-bisa nya dia diam saja dari tadi melihat ku seperti ini." Teriak Meli karena Javier masih berada di luar kamarnya otomatis dia mendengar apa yang Meli ucapkan.

"Kenapa kau senyum-senyum seperti itu, tidak ada yang lucu." Javier langsung menatap tajam ke arah Erik yang tersenyum karena ucapan Meli.

I Became a Maid [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang