03. Ada yang Mau Datang

2.4K 348 7
                                    

"Kemarin ada laki-laki yang datang ke rumah

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Kemarin ada laki-laki yang datang ke rumah."

Pradita yang masih sibuk memberi makan salah satu ayam jago yang ada di dalam kandang sebelah kanan halaman rumah eyang menoleh sekilas ke Ayundita yang tengah berdiri bersandar di salah satu pilar kayu di teras sembari bersidekap dada.

"Siapa?"

Ayundita mengedikkan kedua bahu tidak tahu. "Nyariin kamu."

"Ha? Nyariin aku?" Kening Pradita mengerut. Sangat jarang ada orang yang mencarinya di rumah orang tuanya ketimbang di butik. "Siapa sih? Ninggalin pesan ngga?" Pradita yang tadinya berjongkok kini berdiri, lantas berpindah mendatangi kandang ayam yang lain.

Melihat Pradita yang tampak tak menanggapi serius ucapannya, Ayundita pun berkata, "Dia katanya mau datang ke sini buat ketemu sama kamu."

Kali ini kalimat Ayundita berhasil membuat Pradita menghentikkan kegiatannya. Kening perempuan itu mengkerut untuk kedua kalinya. "Siapa sih? Ke sini mau ngapain?"

"Mana kakak tahu. Tapi kayaknya mama sama papa udah kenal sama dia deh, soalnya mau aja ngasih dia alamat rumah eyang."  Ayundita lalu tersenyum. "Apa jangan-jangan itu cowok yang pernah diceritain mama? Yang rencananya mau dijodohin sama kamu itu loh."

Pradita memutar kedua bola matanya.  "Ngaco banget deh. Paling juga karyawan aku."

Eh, tapi kok mau ke sini segala?

Pradita lantas mengambil ponselnya yang tersimpan di saku gaun, mencoba mengecek apakah ada pesan masuk atau telepon dari seseorang yang bisa jadi orang tersebut lah yang hendak datang untuk menemuinya di Prambanan. Namun, setelah ia mengecek aplikasi chat serta emailnya, tidak ada pesan yang menunjukkan tanda-tanda bahwa yang mencarinya itu adalah salah satu teman ataupun rekan kerjanya.

***

Ketika matahari mulai condong di langit barat, suara ayam jago yang saling bersahut-sahutan menyambut sore Pradita yang masih berada di Kecamatan Prambanan. Perempuan dengan rambut hitam sepanjang lengan atas yang digerai itu baru saja keluar dari rumah eyangnya.

Oh, jangan lupakan dengan pakaiannya yang mengenakan kemeja putih longgar serta rok cokelat bermotif batik yang memiliki panjang selutut. Terlihat begitu menawan meski wajahnya tidak terpolesi oleh berbagai produk kecantikan. 

"Eyang mau ke mana?" Pradita berjalan mendekati Eyang putri yang baru saja keluar dari pendopo hendak mengenakan sendal jepit.

"Eyang mau mengantar batikan dulu ke rumahnya Bu Ratih."

Tatapan Pradita langsung tertuju ke setumpuk kain mori yang telah terdapat corak-corak batik. Jika dihitung, mungkin ada delapan. Tentu saja Pradita tidak akan membiarkan Eyang putri membawanya sendirian.

Cinta Seribu CandiKde žijí příběhy. Začni objevovat