18. Kekasih Roro Jonggrang?

1.6K 231 24
                                    

Kurang lengkap kalo ngga ada pertanyaan.

Semisal disuruh milih tujuan study tour,  pilih ke Candi Prambanan apa Borobudur?

Semisal disuruh milih tujuan study tour,  pilih ke Candi Prambanan apa Borobudur?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa yang kau tunggu? Jalan keluar sudah kau dapatkan, Pradita." Lagi, pria itu berbisik di sebelahnya. Kali ini Pradita sudah berada tepat di depan tangga yang menghubungkannya dengan ruang utara Candi Siwa. Selangkah lagi, ia sudah menginjak tangga batu tersebut.

"Bukankah kau ingin pulang? Maka cepatlah, sebelum kesempatan itu hilang."

"Aku sudah membuatkan candi untukmu. Itulah janjiku." Pria itu berbisik lagi sambil menyentuh lengan Pradita dari belakang.

Pradita menggeleng dan berbalik, menatap Bandung yang kini berdiri di depannya. "Aku ingin tetap di sini. Bersamamu. Selamanya."

"Itu keputusanmu, Pradita." Bandung tersenyum. Dalam sekejab, keberadaan candi memudar perlahan, hingga akhirnya tak tersisa.

Hilang...

Suara pintu yang diketuk membuat tidur Pradita terganggu.

"Masuk!" Pradita terlalu malas untuk membukakan pintu. Ia malah semakin membenamkan kepala pada selimut, sama sekali tak memedulikan Batari yang mungkin sebentar lagi meminta Indurasmi untuk membangunkannya dengan air.

Ketukan pintu menyebalkan, mimpi indahnya jadi kabur.

"Ini aku."

Tunggu sebentar!

Masih dalam keadaan kedua mata terpejam, kening Pradita mengkerut.

Suara pria? PRIA?

Buru-buru Pradita bangun dari posisi tidurnya. Keningnya mengernyit ketika tampak seorang pria dengan tubuh kekar yang berpenampilan bangsawan tengah berdiri di sisi tempat tidurnya. Jika dilihat dari wajah tegasnya, kemungkinan besar umurnya tak terpaut jauh dari Pradita. Parasnya lumayan tampan, tetapi tak setampan Bandung. Oh ya ampun! Mengingat wajah pria yang ada di mimpinya tadi membuat kedua pipi Pradita memanas.

Pradita kemudian mengamati pria itu dengan tatapan penuh tanya.

Mungkinkah dia anggota kerajaan Prambanan? Saudara Roro Jonggrang? Teman?

"Siapa?" Pradita perlahan beranjak dari tempat tidur seraya melirik pintu kamarnya yang tertutup rapat. Ia harus bersiaga jika pria itu hendak berbuat jahat. Masa bodoh jika pria itu adalah keluarga Roro Jonggrang atau bukan, tetapi kehadiran pria asing sungguh membuatnya merasa tak aman.

Pria itu tampak bingung, tapi tetap menyebutkan nama. "Ini aku. Gupala. Jangan mengatakan jika kau melupakanku," ungkapnya dengan kedua mata yang menyipit curiga tetapi diakhiri dengan senyuman. Tampak tak berbahaya.

Dalam diamnya, Pradita mencoba mengingat-ingat sosok bernama Gupala ini.

Gupala?

Cukup Familier di telinganya. 

Cinta Seribu CandiWhere stories live. Discover now