Chapter 8

784 179 7
                                    


     Mari kita kembali berfokus pada karakter utama yang sebenarnya dalam cerita ini. Kini Cale tengah terduduk di sofa kamarnya dengan Choi Han yang berada di hadapannya. Setelah sebelumnya mendapatkan informasi dari sang Ayah bahwa undangan Pesta kerajaan akan dihadiri oleh nya dan pastinya Cale tak bisa mengorbankan adik tersayangnya untuk menghadapi Teror Plaza yang akan terjadi, Tuan muda sampah kesayangan Nona muda Harvest ini memilih untuk memanfaatkan keadaan.

"Apa kau bisa melindungi orang lain?"

Kali ini, acara wawancara Cale terhadap Choi Han tengah berlangsung. Cale sadar jika perilaku nya ini terjadi di luar rencana awalnya. Dan Pria sampah ini juga paham jika semua yang ia lakukan akan membawa perubahan yang sedikit lebih besar dari yang ia rencanakan.

".. Maksudmu?"

Rencana Cale adalah; mendahului orang orang untuk mendapatkan kekuatan kuno. Tubuh lemah nya itu perlu banyak dukungan walaupun tak seberapa. Tapi sayangnya, Sampah tampan ini sama sekali tak menyadari seseorang yang bahkan bisa meruntuhkan benua ini dengan tangan kosongnya sendiri telah memilih untuk bersisian dengan dirinya.

"CALE HENITUSE!!"

Tanpa peringatan apapun -bahkan Ron pun tak bisa menginformasikan pada Cale terlebih dulu- pintu kamar sang Tuan muda terbanting kencang, menampakkan gadis dengan surai ungu nya yang kini di tata rapih dalam gaya yang memudahkannya untuk bergerak tanpa terganggu.

Ketika netra emasnya mendapatkan sosok Cale yang menatapnya heran, Lucia segera berlari menghampiri dan menatapnya dengan tatapan intimidasi yang menurut Cale cukup -sangat- imut.

"Paman mengatakan padaku, kau akan pergi ke Ibu kota?"

"Ya-

"Kenapa kau tidak memberi tahu ku?! Bagaimana jika ketika di perjalanan kau terluka? Bagaimana jika bandit sialan itu menghalangi jalan mu? Bagaimana-

Mendengar ucapan gadisnya yang mulai tak teratur, Cale menuntunnya untuk duduk di sisi nya. Tangannya perlahan menarik Lucia ke dalam pelukannya, mengelus punggungnya dengan lembut dan penuh kehangatan. Tak lupa sang Tuan muda mencuri satu dua kecupan di dahi sang gadis.

Walaupun keduanya hanya berpisah sehari karena kemarin keduanya benar benar sibuk hingga tak bisa bertemu secara langsung , tapi lihat kini seberapa besar rasa rindu sepasang sahabat kecil itu. Cale yang kemarin sibuk dengan Perisai Perak nya dan Lucia yang sibuk dengan tugas nya sebagai Marquess sama sama merasa lelah dan sangat ingin menghabiskan waktu bersama.

"Ayo kita bicara setelah ini"

Mendengar suara Cale yang sangat berpengaruh dengan ketenangannya membuat Lucia hanya bisa menghela nafas dan mengangguki ajakannya. Oh, jangan lupakan Protagonis asli yang tengah menikmati drama sepasang sahabat kecil ini. Mungkin dengan sedikit rasa cemburu yang dirasakan.

Ketika Cale kembali menjelaskan misi untuk Choi Han nantinya, Lucia hanya menulikan telinga nya dan bermain main dengan tangan Cale yang dengan senang hati di tanggapi oleh sang pemilik. Tentu saja tidak masalah. Untuk Lucia, apapun akan dilakukannya.

Singkat cerita, berakhirlah sesi rapat Cale dengan Choi Han. Kini Lucia telah menaruh tubuh nya di atas ranjang Cale, menggeliat kesana kemari karena kebosanan mulai melanda. Melihat tingkah nya membuat kekehan kecil lolos dari bibir Cale, dirinya hanya bisa menggelengkan kepala melihat ranjangnya yang mulai berantakan.

Pada dasarnya, Cale sama sekali tak bisa diganggu ketika tengah melakukan sesuatu. Terlebih ketika ranjangnya berantakan, bisa saja amarah dirinya berada di fase tingkat lanjut. Tapi berbeda dengan Lucia. Gadis fiksi yang dulunya sangat ia gemari kini menjadi nyata dan berada di hadapannya, apapun akan dilakukan olehnya. Apapun.

|| The Female Lead and The Trash ||Where stories live. Discover now