Chapter 11

646 133 3
                                    


     "Nona muda, ini camilan yang anda minta"

Belum sempat Cale memabalas perlakuannya, salah satu pelayan kediaman Henituse mengetuk pintu kamar sang gadis dengan nampan yang berisi camilan kesukaan Lucia di genggemannya.

"Taruh saja di meja, May. Aku akan menikmatinya nanti, terima kasih!!"

Setelah melakukan perintah yang diberikan oleh Nona nya, pelayan pemilik nama May itu membungkuk, pamit mengundurkan diri. Sebelum dirinya benar benar pergi, sang pelayan melirik sepasang sahabat itu dengan pipi yang merona. Hati nya diam diam berdoa kepada Dewa agar mempersatukan keduanya secepatnya.

Lucia perlahan bangun dari posisi duduknya dengan bantuan Cale. Sejujurnya, Lucia bahkan masih bisa berlarian dalam keadaanya yang seperti itu, tapi Cale yang memperlakukannya bagaikan kaca yang mudah rapuh membuatnya hanya bisa menerima saja. Dirinya sama sekali tak memiliki tenaga untuk berdebat dengan sang Tuan muda.

"Jadi, ada apa kau kemari?"

Gadis dengan balutan gaun putih yang membuat kehadirannya lebih memukau itu memulai pembicaraan mereka terlebih dulu. Tangannya aktif mengambil satu dua camilan yang terg sambil mendengarkan ocehan Cale.

"Apa kau yakin akan tetap ikut ke acara Putra Mahkota?"

"Tentu saja, Cale. Walau aku ingin menolak sekalipun, undangan itu di kirim secara pribadi oleh Putra Mahkota. Aku tak bisa menolaknya"

Dengan mulut yang penuh dengan manisan, Lucia menjelaskan alasannya teguh pada pilihannya. Lagipula mana mau dia berpisah dari Cale barang sehari saja. Bahkan jika dirinya tak bertemu dengan Cale dalam satu jam, ia bisa frustasi.

Selagi Lucia menikmati camilan yang tersaji, Cale menyusun rencana alternatif di kepalanya. Ia tak mau gadis dihadapannya terluka barang setitik saja. Jika peran yang bekerja langsung dilapangan, Cale sudah menentukannya. Kini dirinya hanya perlu bersantai dan menikmati pertunjukkannya.

"Cale.. Kau melamun lagi"

Ketika merasakan rasa manis yang sedikit berlebihan di dalam mulutnya, Cale langsung tersadar dari lamunannya. Lucia yang tahu bahwa Cale sangat tidak bisa bertoleransi dengan rasa manis yang berlebihan memilih untuk menyadarkannya menggunakan camilan tersebut.

"Entah sudah kue keberapa yang ku masukkan-

Tanpa menunggu kalimatnya terselesaikan, Cale mengambil sepotong kue kering yang tengah ia gigit dan menyumpal bibir milik sang gadis dengan kue tersebut. Tak ada yang menyadari kejadian itu. Cale terlalu fokus pada rencananya dan Lucia bergumam jengkel karena Cale yang tak memperhatikannya.

"Jangan terlalu banyak berpikir atau kau akan cepat tua, Cale"

Sekali lagi, satu potong kue kering lolos masuk ke dalam mulut sang Tuan muda. Ah, tidak. Setengah. Lalu setengahnya lagi akan ia berikan pada Lucia. Benar benar romantis~

Sayangnya keduanya terlalu fokus pada pekerjaan masing masing. Jika saja Cale lebih fokus pada situasi sekarang, mungkin wajah dan surai merahnya tak akan memiliki perbedaan.

"Baiklah. Tapi janji padaku, kau tak akan berada jauh dariku"

"Cale.. aku bukan anak kecil.."

"Dan mana sihirmu masih lemah karena demam ini"

"Aku bisa minum Potion, kan?"

"Sama saja. Tak boleh jauh jauh"

"Aku bukan anak kecil"

Dan seperti itulah hari mereka terlewati. Penuh dengan argumen kecil dan lainnya. Namun seperti biasa, ketika malam menjelang, keduanya akan bersikap manis –bahkan para pelayan yang melihat interaksi mereka bisa terkena diabetes—layaknya argumen sebelumnya tak pernah terjadi.

Pasangan satu ini benar benar merepotkan.

***

Setelah melewati hari berargumen dengan gadisnya, pagi ini Cale harus menghadapi argumen selanjutnya. Bukan, bukan dengan Lucia, melainkan dengan ibu nya. Violan yang teguh pada pendiriannya untuk memeriahkan keberangkatan Cale dengan menambah jumlah pelayan dan lainnya.

Lucia yang tengah menikmati sarapannya hanya bisa mencuri pandang pada Cale yang masih berpikir keras.

"Ada banyak orang yang berpikir bahwa penampilan seseorang kan mencerminkan segalanya"

Mendengar hal itu, hati Lucia sedikit tersinggung. Walaupun perkataan bibinya itu sepenuhnya benar. Namun ada suatu hal yang sedikit menjanggal di hati nya.

"Bibi.. kalian ini keluarga Henituse. Bahkan cukup dengan lambang keluarga di kereta kuda, orang orang akan segera mengenali kalian. Lagipula, kekayaan Henituse bukan lagi rahasia"

Tangannya perlahan menggenggam tangan Wanita di sampingnya. Lucia tahu perasaannya sekarang. Ia juga tak mau Cale dipandang buruk oleh masyarakat. Maka dari itu Lucia memilih untuk ikut dalam satu kereta dengan Cale.

Sosoknya yang berada dalam satu transportasi cukup untuk menunjukkan siapa yang kini berada di sisi seorang Cale Henituse. Lagipula, semua usahanya untuk menaikkan nama keluarga Harvest bisa dipercaya. Tak akan ada lagi yang merendahkan Cale. Tidak akan ada.

"Satu lagi, Lucy. Kita bukan kalian, kau termasuk dalam keluarga ini"


{ /\^.^/\ }

Yah.. Zea kembali DAN GA KENA WRITER BLOCKKK

YASSSSSS

...

maaf, soalnya cerita ini terlalu sering kena wb, jdinya begini 🙏🏻

bahkan hampir mau Zea rewrite, tapi gajadi

btw, Zea uda pernah ngejelasin oc Lucia ini belum si?

MARI KITA BAHAS;

Lucia Harvest. Namanya Zea ambil dri generator rendom di gugel. Serius 🧎🏻‍♀️..

TERUS, kalo marga Harvest itu Zea ambil dari The Harves yang perusahaan kue itu. aga ngaco emang.

jadi gini. waktu itu sore, Zea lagi makan itu kue harvest yang di bawain kaka sambil re read manhwa nya totcf, terussss mata Zea ga sengaja ngarah ke nama Harvest. Yowes, kita buat aja namanya gitu.

Dah, sekarang ke personality.

Sebenernya lucia ini agak yandere posesif licik gitu yah. kalian bisa liat gimana kelakuannya di depan ron sama cale. BEDA JAUH. muka nya banyak emang. dan itu bakal di bahas di chapter lain, tunggu aja.

Pindah ke Cale:

Zea udah pernah ingetin kalo Cale bakal OOC banget dan yah. Jiwa nya Roksoo itu kyk fanatik banget sama karakter Lucia dan akan selalu begitu. Walau sering ketutup sama interaksi lazim mereka, kalo diperhatiin, ada sejentik sifat posesif obsesif nya gitu yah. kok jadi dark...

intinya gitu. Sekian, terima gaji 🙏🏻

|| The Female Lead and The Trash ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang