Bab 6 - Bukan Sahabat

76 15 2
                                    

"Hei Serena~" Seseorang menyapa dari belakang, saat Serena menoleh ternyata Levi sahabatnya yang berkhianat itu.

Senyuman Levi seperti mengejek Serena, namun Serena sama sekali tidak peduli dan menyeberang disaat ada kesempatan, tapi tangan kanan nya itu diraih karena di tahan oleh Levi sampai pergelangannya memar, sehingga Serena memutuskan untuk singgah sebentar untuk mengahadapi Levi sebenar saja.

"Cepat katakan kau mau apa?" Serena yang mengelus pergelangan tangannya karena merasa sedikit terasa sakit sebab genggamannya Levi yang begitu kuat itu sembari menatap tajam ke Levi yang telah memaksanya untuk singgah sementara, namun Serena sudah telanjur kesal dengan sikap pertamanya saat bertemu tadi, yaitu senyuman Levi yang membuat Serena tidak ingin peduli lagi apa yang akan Levi lakukan.

"Ah Serena, apa kamu lupa bahwa semua rahasiamu ada padaku? Apa kamu ingin aku sebarkan gosip mengenai semua rahasiamu?" mata Levi yang sangat sinis itu mulai mengancam Serena supaya takut dan tunduk pada Levi agar rahasianya tidak di bongkar.

Namun bagi Serena, rasanya rahasia yang paling harus di jaga dan sampai saat ini tidak dikeahui oleh siapapun hanyalah menceritakan semua rahasianya pada ayahnya. Tak ada yang tahu bahwa dirinya mengunjungi makam ayahnya selama setiap hari, dia hanya merindukan sang ayah tidak lebih dari itu.

"Silakan lakukan sepuasmu, lagipula aku tidak berharap kamu menyimpan selamanya," izin Serena yang tidak takut dengan ancaman Levi, bagi Serena tidak ada rahasia yang harus dia tutupi. Kalaupun itu tersebar, itu kan kenyataanya.

Kemudian Serena membalikan arah seakan dia tidak peduli lagi apapun yang akan dikatakan Levi selanjutnya.

"Kamu sama saja seperti ibumu yang pelacur itu! Berikan aku uang 200 juta untuk mengganti biaya persahabatan kita!" Levi yang mendengar jawaban dari Serena dan sikap yang Serena lakukan justru membuat Levi marah dan meminta ganti rugi karena merasa menjadi sahabat Serena adalah hal yang sia-sia.

"Baiklah, tunggu aku sampai bisa mengumpulkan uang sebanyak itu!" jawab Serena dengan santai dan membuat Levi menyingrai.

"Hahaha, dengan apa kamu membayar ganti rugi sebanyak itu? Menjual diri seperti ibu tirimu berkali-kali?" ejek Levi pada Serena yang membuatnya semakin jengkel. Serena memang tidak masalah ibunya di ejek orang, karena memang itulah kenyataannya. Serena sendiri mengakuinya, lalu Serena membuka HP nya dan jari-jarinya bermain di layar HPnya.

"Itu bukan urusanmu! Lagipula aku tak merasa rugi. Kalau begitu aku juga punya hak untuk minta ganti rugi! Semua yang pernah aku berikan padamu dari dulu totalnya 547.932.673,35!" serang balik Serena yang tadi ternyata melihat catatan keuangan yang dikeluarkan hanya untuk Levi.

"Aku akan mengirimkannya padamu semua rinciannya," kemudian dengan cepat Serena membagikan rincian keuangan yang keluar untuk Levi saja.

Lalu setelah mengirim data, Serena memblokir Levi karena tidak ingin dingganggu lagi, kemudian meninggalkan Levi dan mulai menyeberang setelah mendapatkan kesempatan lagi untuk menyeberang. Kali ini Serena tak ingin Levi menahannya lagi, sambil melirik kearah Levi yang masih sibuk dengan HP nya itu, segera Serena berlari dan menyebrang karena benar-benar tak ingin merurusan lagi dengan nya.

Rambutnya yang terurai oleh semilir angin pada pagi hari itu membuat dirinya terlihat seperti wanita yang sedang menahan perasaan campur aduk hari ini.

Luka yang kini dimiliki seperti palsunya seorang pacar yang pernah dimiliki selama 5 tahun ini, sahabat yang berkhianat dan menikung kemudian ibu tiri yang tidak pernah mengerti perasaan kehilangan orang yang benar-benar dia cintai seperti ayah dan ibu kandungnya.

Sudah begitu, semalam terjadi peristiwa yang membuatnya begitu kesal. Dia harus segera melewati lembah hidup yang baru saja menghampirinya itu. Dan dalam satu hari membuatnya merasa sangat depresi. Namun syukurlah, Serena adalah wanita yang tangguh, masalah seperti itu akan dia hadapi dengan berjalannya waktu.

"Haih, semalam maupun hari ini tidak mendukung, sebaiknya aku fokus bekerja saja," Serena segera memasuki kedalam lobby perusahaannya lalu mendekati lift.

Dari lantai paling atas gedung, seseorang telah menyaksikan obrolan Serena dan Levi.

"Rupanya dia dapat melakukan sandiwara dengan baik, tak sia-sia aku menjadikannya target," ternyata orang itu adalah laki-laki semalam yang menyelamatkan Serena dari tamparan Levi yamg kini tengah menyeduh kopi.

#Sebagian cerita di sembunyikan

Skenario (TERBIT)Where stories live. Discover now