Bab 21 - Teka-teki yang terungkap

45 15 2
                                    

"Bo... Boss?" Katanya dengan kaget.

"Aku gak pernah menyangka, ternyata orang yang membunuh orang tuaku adalah orang kepercayaan ku selama ini, kamu melakukan Skenario lebih baik dari ku ya?" Sindir Vina yang memojokkan umpannya.

"Sa.. saya akan jelaskan detail nya," ucapnya demgan terbata-bata.

"Kau mau menjelaskan apa? Apa kau mau minta pengampunan dariku? Rahasia mu sudah terbongkar, dan selama ini selalu kau sembunyikan dengan Skenario mu sendiri!" Ucap Vina dengan wajah yang emosi.

"Boss, maafkan saya!" Tuturnya.

"Jangan panggil aku boss! Aku gak akan pernah sudi lagi membiarkan mu disini!" Kata Vina yang kemudian menyilangkan kedua tangannya.

"Tolong dengarkan saya dulu," Pak Rifka memohon pada Vina untuk memberinya kesempatan bercerita.

"Kalian semua para staff di ruangan B, terutama kamu Gita dan Athur, tolong tinggalkan ruangan B sekarang juga!"

"Boss, setidaknya biarkan saya menjaga boss soalnya, anda bersama pelaku yang membunuh orang tua anda belum lagi keadaan anda yang belum pulih," kata Athur yang sangat khawatir pada Vina.

"Tidak apa, keluar saja! Jika saya mati maka pelakunya sudah ketahuan bukan?" Vina tersenyum dihadapan Athur namun matanya melirik kearah Pak Rifka.

Setelah semuanya pergi, lalu orang itu menjelaskan apa yang terjadi 20 tahun yang lalu, setelah Vina membiarkannya untuk cerita.

"Kenapa kau menyembunyikan itu semua?" Kata Vina dengan sangat kaget dan tidak percaya.

"Ini permintaan tuan besar," jawab Pak Rifka dengan wajah yang menunduk dan mata terpejam seolah benar-benar menyesali perbuatannya.

"Jadi sebenarnya, ayah sudah mengetahui nya dari awal, kenapa dia tidak pernah cerita padaku?" Tanya Vina yang masih tidak percaya dengan ceritanya.

"Tuan besar tidak ingin membuat anda sedih dan menyerah untuk hidup, beliau sangat menyayangi anda," katanya dengan wajah yang mencoba untuk tidak membuat Vina sedih.

"Karena itu kau menjagaku sejak ayahku meninggal?" Tanya Vina yang menangkap ceritanya.

"Benar, tolong maafkan saya karena sudah membuat anda kecewa," jawab Pak Rifka yang kemudian memohon ampun sekali lagi.

"Apa kau tahu siapa anak laki-laki yang menyelamatkanku dari lemari?" Tanya Vina lagi yang mengingat seorang anak kecil tak jauh dari usianya.

"Ah, itu sebenarnya anda mengenalnya dengan baik, yaitu..," belum sempat Pak Rifka menjelaskan, Vina memutusnya.

"Alex?" Tanyanya dengan wajah yang tidak yakin.

Dan laki-laki yang menyelamatkan dia waktu kecil itu adalah,

"Vina...," Suara itu membuat Vina menoleh kebelakang karena sunyi-nya ruangan membuat suara yang terdengar seolah telah menemukan jawaban yang selama ini dia cari-cari

...

#Cerita ini hanya spoiler
Sebagian cerita di sembunyikan

Skenario (TERBIT)Where stories live. Discover now