Bab 11 - Boss yang Keras Kepala

55 16 0
                                    

"Richard..." Katanya dengan sangat jelas di telinga wanita itu, kemudian sedikit menjauhkan wajahnya.

"Eh..?" Serena yang kebingungan itu tidak mengerti apa yang baru saja dikatakan oleh laki-laki di hadapannya.

"Panggil aku Richard jika tidak di hadapan karyawan, selanjutnya tolong cintai aku!" Kemudian melonggarkan genggamannya dan melepaskan secara perlahan.

"Bohong!" Serena masih heran dengan apa yang dikatakan oleh Richard.

"Hanya itu saja jawabanmu? Apa perlu aku cium lagi supaya kamu bisa mengetahui ketulusanku?" Richard menggerakkan tangannya kedepan dengan telapak tangan ke atas.

"Bo..bo..bodoh! Jangan lakukan seenaknya!" Wajah Serena yang memerah itu mulai malu karena mendengar permintaan konyol Richard, kedua tangannya mengepal kebawah dan kepalanya yang menunduk ke bawah.

"Bicara santai padaku karena mulai sekarang kamu adalah pacarku!"

"Haaaah! Aku gak mungkin pacaran sama pimpinan, aku gak mau jadi bahan gosip karyawan lainnya" Srena tidak mengerti dengan ucapan Richard yang seenaknya sendiri memaksa orang untuk di jadikan pacar.

"Kalau begitu, hanya sementara. Apa perlu kita bikin kontrak, supaya jika ternyata aku merugikanmu maka aku akan memberikan apa yang kamu minta."

"Haghh,"  tapi Serena mulai kewalahan menghadapinya dan juga merasa terpojok karena laki-laki itu tersenyum dengan lebar. Aura dibelakangnya itu terasa penuh bunga-bunga mekar yang sedang mengelilingi.

***

"Baiklah..," Serena akhirnya memutuskan dengan aura lelahnya.

"Hore! Berhasil! Nanti malam kita dinner, besok 2 hari libur kita kencan ya? Di hari minggu sore, kita ketemu kakakku." Richard yang mendengar permintaannya diterima dengan begitu mudah terlihat seperti sedang berhasil setelah memenangkan lomba.

"Lho, kamu sudah punya rencana ternyata?" Sontak Serena terkejut dengan apa yang dikatakan Richard sebelumnya.

"Hehe.." Namun, Richard tertawa manis seakan dia hanya merasa gembira sebentar. Serena tersenyum kecil dan mengikuti apa yang di rencanakan Ricard.

"Tapi bagaimana kalau aku menolak?"

"Tentu saja, aku harus lebih berjuang lagi supaya kamu mau menjadi pacarku." Jelas Richard dengan menompang kedua tangannya itu ke pinggang.

"Haahh.. Baiklah..," Serena menghela napas dan sedikit membungkuk seperti sedang kelelahan.

"Tidak akan kulupakan adegan yang begitu sulit ini. Kamu wanita yang menarik, biasanya semua wanita yang ku temukan hanya mementingkan status dan kekayaan. Tapi kamu berbeda." Richard menggenggam kedua tangan Serena itu secara tiba-tiba dan membuat nya kaget serta terdiam, mata yang menatap serius itu mengatakan.

"Kamu mungkin hanya menemukan 1% dari antara 100% orang sepertiku, karena itu kamu mengatakan bahwa aku menarik perhatianmu." Berkata dengan wajah datarnya, tubuhnya yang hampir tidak berdaya itu tidak sanggup lagi untuk berusaha menahan, Richard melepaskan kedua tangannya.

"Ah benar juga."Tatapan Richard yang sedikit penasaran dan bingung dengan tingkahnya Serena saat ini.

"Kalau dipikir, aku belum makan sejak kemarin siang, jadi aku tidak punya tenaga lagi. Aku mau duduk saja dulu. Ah iya sebentar lagi jam istirahat sudah selesai bukankah kita harus segera kembali?"

Serena mengatakan hal itu sambil membalikkan badan untuk mencari tempat duduk sampai tubuhnya goyah dan pingsan. Richard yang mengikuti di belakangnya telah berhasil menyanggahnya dan salah satu telapak tangan-nya memegang bahwa tubuh Serena sangatlah panas.

"Bagaimana bisa wanita ini tidak makan seharian? Dan masih sanggup menghadapi orang-orang di sekitar yang bahkan tidak memihak dia?" Richard kemudian menelpon sopirnya untuk menuju ke taman belakang gedung dan segera melaju ke rumah sakit terdekat.

Wajah Richard yang begitu merasa bersalah karena tidak menyadari bahwa Serena belum makan seharian.

"Bodoh sekali aku, Haish!" Ucapnya dengan mondar-mandir di depan pintu ruangan UGD sambil menggigit jarinya dengan wajah ketakutan dan terus melihat lampu ruangan UGD sudah berganti atau belum.

#Sebagian cerita di sembunyikan

Skenario (TERBIT)Where stories live. Discover now