Chapter XII

921 57 0
                                    

"Maafkan saya tuan, tidak seharusnya saya membentak anda" ujar Rara

"Bagaimana keadaan Rara?" Tanya Kenzo pada Yui

"Tuan, bolehkah saya mengelola perusahaan lagi?" Tanya Rara

"Siapa yang memerintah mu berbicara?" Tanya Kenzo penuh penekanan sambil menodongkan pistol di samping kepalanya.

"Akemi, bawa orang ini pergi dan atur ulang jadwalku. Pastikan kau memberinya pelajaran yang berarti, supaya ia mengerti tata karma" perintah Kenzo, Akemi hanya mengangguk mengiyakan

.
.
.

[MyHusbandisYakuza]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[MyHusbandisYakuza]

Rara telah siuman, pertama kali yang dilihatnya adalah Kenzo sedang berbincang-bincang dengan dokter. Rara tak tau apa yang dibicarakan mereka. Dokter tersebut lalu pergi meninggalkan Kenzo.

"Tu-tuan" ujar Rara lirih
"Hn?" Rara hendak duduk, namun dirinya ditahan Kenzo.

"Jangan duduk, bekas jahitan perutmu belum sembuh sepenuhnya" ujar Kenzo, Rara mengangguk mengerti.

"Dia telah pergi ya? Semuanya terjadi sangat cepat ya tuan. Saya bahkan baru mengetahui jika sedang mengandungnya" ujar Rara sambil melihat langit-langit, Kenzo hanya diam memperhatikan Rara.

"Berhenti berbicara dan istirahatlah!" Perintah Kenzo

"Maafkan saya tuan, tidak seharusnya saya membentak anda" ujar Rara sebelum tidur.


Beberapa hari kemudian Rara diperbolehkan pulang. Semua maid menyambut kepulangan Rara dengan meriah. Mereka semua senang karena nyonya nya itu telah sembuh.

"Selamat datang" Ucap mereka semua, Rara tersenyum. Pandangannya tak sengaja melihat ke arah Yuri, sang maid yang secara tak langsung menyebabkan kematian untuk putrinya.

"Terimakasih" gumam Rara

"Yuri, kemari lah, aku akan memberikanmu pesangon" perintah Kenzo, Yuri langsung bersimpuh menghadap Kenzo supaya tidak jadi dipecat.

"Ma-ma-maafkan sa-saya tuan, to-tolong jangan pe-pecat saya, saya mo-mohon tu-tuan" ucap Yuri sambil menangis

"Pilihanmu hanya ada dua, bekerja dengan orang lain, atau tetap disini namun dengan satu syarat bahwa. Jangan pernah muncul di hadapanku lagi!" Ujar Rara tanpa melihat penghianat itu dengan nada dingin, seluruh maid menegang mendengar perkataan Rara.

"Ba-baik, saya ti-tidak akan mu-muncul di hadapan n-nyonya lagi" jawab Yuri, Rara lalu pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah katapun.

My Husband is Yakuza Where stories live. Discover now