Chapter XXII

501 27 0
                                    


"Aku, Kenzo Aino, nenek dari suamimu" ucap nenek tua yang terlihat segar itu.

"Perkenalkan, saya Rara Farenza Az-Zahra, istri sah dari Kenzo Akira Farzana." Ujar Rara memperkenalkan dirinya sambil menundukkan kepalanya.

"Sepertinya selera mu rendahan Akira" ucap Aino

"Obaa-san, perusahan ku tidak bangkrut. Lagian bukan istriku penyebabnya." Jawab Akira sambil menekan kata istri

.
.
.


[MyHusbandisYakuza]

Pagi ini terasa membosankan bagi Rara. Akira telah pergi sejak pukul enam pagi, dirinya juga tidak ke kantornya karena malas. Ia sedang ingin healing dari berkas-berkas menyebalkan itu. Bos mah bebas.

Rara berharap ada sesuatu yang besar namun seru. Entah kenapa ia sedang ingin hal yang menantang. Sebenarnya Rara ingin memakai mobil Lamborghini milik Akira, namun ia takut akan dimarahi dan dihukum. Alhasil dia tidak jadi memakai mobil mewah itu.

Di tengah lamunannya itu terdengar suara gaduh di bawah. Rara lalu turun, ia melihat seluruh maid berjajar dan membungkukkan badannya ke arah seorang nenek tua yang tampak segar.

Wanita tua itu berjalan dengan anggun namun terkesan angkuh. Mata itu meneliti seluruh maid yang dilewatinya. Satu hal yang Rara ketahui bahwa wanita tua itu sedang menatapnya dengan tatapan menyelidik.

Rara seolah tau apa yang dimaksud, ia membungkukkan badannya untuk menghargai wanita itu.

"Siapa dia? Kenapa tidak memakai baju maid? Apakah dia pelacurnya Akira?" Tanya wanita itu, Rara berusaha menahan amarahnya. Ia benci di sebut jalang ataupun pelacur.

"Perkenalkan, saya Rara Farenza Az-Zahra, istri sah dari Kenzo Akira Farzana." Ujar Rara memperkenalkan dirinya sambil menundukkan kepalanya.

"Ah, istri Akira ya? Apa kau tau siapa aku?" Tanya wanita itu, Rara hanya menggeleng polos.
"Aku, Kenzo Aino, nenek dari suamimu" ucap wanita tersebut yang diketahui bernama Aino, Rara kaget bukan kepalang. Yui tidak pernah memberitahunya.

"Ah, maaf karena saya tidak mengenali anda Akio-sama" ujar Rara sambil menundukkan kepalanya.

"Kau tak perlu seperti itu, sekarang, dimana cucuku?" Tanya Aino
"Ah Akira-kun se-" "Aku di sini obaa-san" ujar Akira tiba-tiba.

"Ah, cucuku, untunglah kau datang tepat waktu. Aku sedang bosan di mansion utama, jadi ku putuskan untuk menjenguk cucu sematawayangku ini. Apa kau mau mengobrol denganku?" Tanya Aino, sebenarnya itu bukan pertanyaan, namun perintah. Akira hanya mengangguk.

"Mari obaa-san, kita ke taman" ujar Akira, Akio lalu melangkahkan kakinya lebih dulu dan meninggalkan Akira.

"Semuanya dengar! Persiapkan kamar untuk obaa-san dan pastikan kalian jangan melakukan kesalahan sekecil apapun jika tidak ingin terkena masalah." Ujar Akira pada seluruh maid nya

"Baik Kenzo-sama" jawab seluruh maid di sana, mereka lalu membungkukkan badan dan pergi melaksanakan tugasnya masing-masing.

"Kau, siapkan teh untuk obaa-san dan buat kesan baik supaya obaa-san luluh padamu!" Perintah Akira, Rara mengangguk mengiyakan meskipun ia tidak mengerti maksudnya. Bukankah lebih baik pura-pura tau daripada sok tau?

Akira lalu meninggalkan Rara dan pergi ke taman untuk menemui neneknya. Di sana terlihat jelas bahwa Akio sedang menikmati keindahan taman yang dibuat anaknya untuk istrinya.

My Husband is Yakuza Where stories live. Discover now