Chapter XV

663 46 2
                                    

Rara terkena satu peluru di tangannya. Ia lalu memandang darah itu.

"Me, it's Rea" ujar Rea

"Apa yang kau lakukan sialan! Pergi! Kau ingin mati konyol hah!" Teriak Kenzo pada Rara

.
.
.

[MyHusbandisYakuza]


Peperangan pun terjadi, Rara membidikkan pisaunya ke arah Atusthi. Begitupun Atusthi, ia juga selalu menembakkan peluru tersebut ke arah Rara dan selalu gagal.

Atusthi kehabisan peluru, Rara memanfaatkan kesempatan itu untuk melukai Atusthi.

Crass

Pisau itu menancap di lengan Atusthi, darah merembes di pakaiannya. Rara tersenyum puas, sedangkan Atusthi mendecih tak terima.

Rara menarik pisau tersebut dari jauh. Pisau tersebut miliki control yang bagus. Bak pesulap, pisau yang tadinya berada di lengan Atusthi beralih ke tangan Rara. Semuanya terpaku dan berdecak kagum melihat itu.

"Sialan kau! Akan ku tunjukkan padamu siapa Hamada Atusthi yang sebenarnya!" Teriak Atusthi kepada Rara

"Dan akan ku tunjukkan siapa Rara Farenza Az-Zahra yang keras" namun tidak untuk Rea. Sambungnya dalam hati.

Atusthi terus menembakkan peluru nya ke arah Rara. Rara sedikit lengah, tangannya terkena peluru.

Rara terkena satu peluru di tangannya. Ia lalu memandang darah itu. Tanpa belas kasihan, Atusthi langsung menginjak tangan kecil itu.

"Jangan pernah kau sentuh istriku Atusthi!" Perintah Akira dengan nada dingin, Atusthi tersenyum culas.
"Wanita ini harus diberi pelajaran" jawabnya

"Agrhh..." Teriak Rara kesakitan. Sekarang tangannya disayat dengan cutter milik Atusthi.

Carissa datang mendekati mereka berdua.

"Hahaha, apakah itu sakit Rara Farenza Az-Zahra? Kau tau, itu tak sesakit apa yang kami rasakan" ucap Carissa

"Ah, aku akan memberitahumu tentang sebuah rahasia besar milik kami... Kau tau, aku mendengar ada seorang anak bernama Kenzo Azkia Zeela Az-Zahra lahir di dunia ini dengan cara prematur" Rara masih memperhatikan penjelasan Carissa sambil berteriak kesakitan.

"Aku takut bayi kecil nan malang itu merasakan pahitnya dunia ini. Jadi aku membunuhnya. Ah, tidak-tidak, kami yang menyingkirkannya. Kami yang menyewa orang untuk menculik putri tercintamu itu" sambungnya kemudian, Akira dan Rara menegang.

Rara yang awalnya berteriak kesakitan seketika diam. Ia tak merasakan rasa sakit itu lagi. Ia menundukkan kepalanya. Setelah lama terdiam, ia mendongakkan kepalanya sambil tersenyum. Semuanya terkejut melihatnya raut wajah Rara.

Bukannya menangis, Rara malah tersenyum. Ya, Akira membenci senyum itu. Senyum yang menyayat hati. Tak lama kemudian ia menghempaskan tangannya lalu memukul kepala Atusthi dan menendang perut Carissa sampai mengeluarkan darah.

Bughh

Bugh

"Hahaha, kalian berdua ingin melawanku? Mimpi saja sana!" Ujar Rara penuh penekanan

"Rara?" Gumam Akira lirih, Rara yang mendengar itu langsung menatap tuannya.

"Rara? Itu adikku, ini aku Rea!" Teriaknya bangga

"Me, it's Rea!" Ujar Rea, semuanya terperangah mendengar nada suara Rea. Sangat berbeda jauh dengan Rara.

"Mari, akan ku tunjukkan kepada kalian siapa Rea!" Ujar Rea

My Husband is Yakuza Where stories live. Discover now