Chapter XXI

562 29 4
                                    

"Apakah kawasan ini dibuat oleh Kenzo Akio?" Tanya Rara

"Tanganmu berdarah Akira-kun, jangan memegang erat mata pisau itu"

"Ehem, cie-cie, mesra-mesraan terus" ucap Reiji

.
.
.


[MyHusbandisYakuza]

Rara diajak berkeliling oleh salah seorang maid bernama Hanare. Ia sekarang berada di taman yang berisi hamparan bunga-bunga yang indah. Di sana terdapat beberapa macam bunga. Contohnya dandelion, melati, matahari, dan lavender.

"Apakah kawasan ini dibuat oleh Kenzo Akio, ayah dari Akira-kun?" Tanya Rara, maid tersebut tersenyum dan mengangguk.
"Benar, taman bunga ini dibuat oleh Akio-sama untuk Arsyila-sama" jawab maid tersebut

"Arsyila-sama sangat menyukai bunga-bunga, dirinya adalah wanita lemah lembut yang berhasil membuat Akio-sama menjadi lebih baik lagi" sambung Hanare

"Jadi, dulu taman ini adalah milik ibu mertua, lalu siapa pemilik taman ini sekarang setelah almarhumah ibu?" Tanya Rara
"Tentu menantu kesayangannya, yakni anda, Rara-sama" jawab Hanare

"Aku?" Tanya Rara sambil menunjuk dirinya sendiri, sang maid mengangguk mengiyakan.

"Apakah anda menyukai semua bunga ini Rara-sama?" Tanya Hanare
"Tidak semua, hanya bunga dandelion dan lavender" jawab Rara

"Ah, Hanare-san, terimakasih untuk hari ini, sepertinya ini sudah larut, yaa meskipun disini diterangi lampu, namun sepertinya aku harus kembali." Ujar Rara

"Baik Rara-sama, mari ikut saya" jawab Hanare

Rara mengikuti Hanare, sesekali ia berdecak kagum pada arsitektur bangunan ini. Terlihat sedikit klasik namun elegan.

Di ruang makan, mereka berlima masih berdebat. Daichi mencoba menenangkan Akira yang sedang tersulut emosi, sedangkan Reiji dan Zenkou berada di balik punggung Daichi untuk meminta pertolongan. Akemi? Ah, lelaki itu sedang duduk merenung di pojok ruangan.

Tak lama kemudian Rara datang bersama Hanare di sampingnya. Ia terkejut melihat keadaan suami sekaligus tuannya itu. Ia langsung menghampiri Akira.

"Apa yang sedang kau lakukan Akira-kun?" Tanya Rara, ia tak sengaja melihat ke arah tangan Akira, sontak ia kaget.

"Tanganmu berdarah Akira-kun, jangan memegang erat mata pisau itu" ujar Rara lalu memegang tangan suaminya.

Rara mengambil pisau tersebut dan menarik tangan Akira untuk duduk di meja. Rara lalu memerintahkan Hanare untuk mengambil obat merah, kapas, dan kasa.

"Hanare-san, tolong ambilkan obat merah, kapas dan kasa" perintah Rara pada maid tersebut.

Hanare langsung mengangguk mengiyakan. Tak lama setelah itu, Hanare membawakan pesanannya.

"Ini Rara-sama" ucap Hanare sambil menyodorkan nampan tersebut dan pamit undur diri.

Rara menerimanya dan langsung membersihkan luka Akira. Ia mengobati Akira dengan sangat lembut dan telaten. Akira mengulas senyum tipis melihat Rara.

Akemi, Daichi, Reiji, dan Zenkou dibuat melongo. Mereka terkejut melihat seorang Akira tersenyum, yaa, meskipun tips. Ide gila muncul di kepala mereka.

My Husband is Yakuza Where stories live. Discover now