[ Part 23 ] Rindu Bunda

58.5K 5.7K 224
                                    

Absen dulu yeorobun ... Ada yang nunggu cerita ini up nggak😭 ?

Spam '💔'👉

Spam '💙'👉

100 VOTES & 50 KOMEN LANGSUNG UP NEXT CHAPTER!

Penuhi targetnya kalo kalian nggak mau nunggu lama😋

|🌹HAPPY READING🌹|
.
.

"Pengen dipeluk ayah. Keinginan yang sangat sederhana, tapi kenapa sangat sulit didapatkan?"
-Keynara Zhivanna-

🌺🌺🌺

Seminggu sudah berlalu sejak insiden kolam renang yang dialami Nara kala itu. Kondisi Nara sudah membaik, tapi rasa takut dan was-was itu masih ada. Takut jika hal tak mengenakkan akan terjadi padanya lagi.

Siang ini, setelah pulang sekolah Nara memutuskan untuk pergi ke rumah bundanya. Sungguh ia merindukan wanita itu. Tinggal bersama di kediaman keluarga Deovannes benar-benar membuatnya tertekan. Nara hanya ingin melepas rindu bersama wanita yang sangat ia sayangi itu.

Nara turun dari ojek online, lantas kaki jenjangnya melangkah ke minimarket yang berjarak beberapa meter darinya. Sebelumnya Diandra dan Nara sudah sepakat akan membuat kue hari ini. Karena ada beberapa bahan yang tak tersedia di rumah, Nara pun berinisiatif membelinya. Padahal bundanya sudah melarangnya dan menyuruhnya agar langsung mampir saja ke rumah. Tapi Nara tetap keukeuh, lagipula minimarket ini satu arah dengan rumah bundanya. Jadi sekalian.

Saat memasuki minimarket, Nara langsung mencari bahan-bahan yang ia butuhkan. Entah kenapa hari ini Nara ingin sekali menikmati kue buatan Diandra. Mengingat hari ini ia akan membuat momen bersama sang bunda membuat Nara bahagia. Seolah ia lupa tentang kejadian minggu lalu yang hampir merenggut nyawanya.

Bruk

"Eh, ma-maaf lo gapapa?"

Pandangan Nara menurun pada beberapa bahan yang sudah ia ambil tadi, terjatuh di lantai karena seorang gadis tiba-tiba menabraknya.

"Iya," jawab Nara singkat, lalu memungut barang-barangnya yang terjatuh.

Nara pikir gadis yang sudah menabraknya itu akan pergi begitu saja. Namun dugaannya salah, gadis yang masih memakai seragam SMA itu membantu mengambil barangnya yang terjatuh.

Setelah semua barang yang tercecer sudah dimasukkan ke keranjang, Nara pun berdiri. Wajah seorang gadis yang seumuran dengannya adalah hal yang ia lihat. Gadis itu tampak sedikit kacau, matanya sayu dengan wajah yang terlihat lelah. Persis seperti dirinya dulu kala ia mengetahui fakta bahwa ia hamil.

"Maaf, ya, gue nggak sengaja," maafnya lagi ke Nara.

"Iya, gapapa, kok," balasnya.

Nara melirik name tag yang tertempel di seragam gadis itu. Alexa Graceva.

Keduanya sedikit tersentak saat terdengar dering ponsel milik Alexa. Buru-buru gadis itu mengangkatnya. Sementara Nara menoleh pada rak makanan dan lanjut memilih bahan-bahan yang ia butuhkan. Nara memilih acuh dengan gadis bernama Alexa yang berdiri beberapa meter darinya yang sedang menelpon.

"Pergi? Nggak. Alexa nggak mau pergi, Dad." Sayup-sayup Nara mendengar obrolan gadis yang berjarak 2 meter darinya itu.

Nara yang memang sejatinya memiliki sikap cuek dengan sekitarnya tetap acuh tak acuh. Perempuan itu memilih kembali fokus pada rak-rak makanan.

Silence Of Tears (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang